Share

DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA
DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA
Penulis: Jojoewwww

Bab 1 Ahkir Adalah Permulaan

Di Gunung Iblis, sebuah gunung yang berisikan banyak sekali Demon Beast berbahaya, ada sebuah rumah yang sederhana. Di halaman rumah itu, terdapat seorang pemuda dengan rambut hitam panjang yang tertiup angin sepoi-sepoi. Wajah pemuda itu tidak terlalu tampan, tapi tidak jelek juga. Dia kira-kira baru berusia 18 atau 19 tahun.

"Sun Hao, Sun Hao, bisa-bisanya kamu masih jadi manusia biasa setelah pindah dimensi 3 tahun yang lalu,” gerutu pemuda itu pada dirinya sendiri.

Sun Hao rebahan di kursi panjang di bawah pohon persik yang ada di halamannya. Dalam pelukannya, seekor kucing putih yang menggemaskan tampak sedang dielus lembut.

Dulu, Sun Hao hidup di bumi. Namun, karena bekerja terlalu keras, dia meninggal sebelum menikah. Tapi, itu bukanlah akhir dari segalanya. Setelah mati, Sun Hao malah pindah ke dunia lain, dan seperti orang-orang yang dipindahkan ke dunia lain pada umumnya, dia mendapatkan suatu kelebihan.

Dia mendapatkan sebuah sistem di benaknya.

Anehnya, beda dari sistem biasa yang bisa langsung membuat orang kaya atau kuat, sistem ini malah mengatakan kalau tubuh Sun Hao tidak cocok untuk berkultivasi. Semua karena akar spiritualnya lemah.

Alhasil, sistem hanya memberi Sun Hao misi untuk mempelajari teknik dasar guna mampu melindungi dirinya sendiri.Karena di dunia baru Sun Hao ini, ada berbagai macam bahaya. Yang kuat memangsa yang lemah dan yang lemah akan diinjak-injak.

Sun Hao pun dengan sabar mengikuti arahan Sistem dan mempelajari teknik dasar. Tapi–

"Tapi apa-apaan! Sistem hanya menyuruhku untuk meninju, menendang, dan mengayunkan pedang dengan sembarangan. SI*L! Itu tidak bisa disebut teknik dasar, bahkan bocah berumur 3 atau 4 tahun pun bisa melakukannya!"

Selain misi untuk mempelajari teknik dasar, sistem juga menyuruh Sun Hao untuk melukis, membuat kaligrafi, mengukir, bermain catur, bercocok tanam, membuat teh dan lain sebagainya yang menurut Sun Hao sangat tidak berguna.

"Hah …." Sun Hao menghela nafas. "Sudah 3 tahun aku menyelesaikan misi yang sistem berikan, dan aku masih belum bisa berkultivasi." Dia menatap langit. “Bukan cuma itu, setelah aku menyelesaikan semuanya, tidak ada lagi misi yang sistem berikan padaku dan aku hanya menghabiskan hari-hariku mati kebosanan di sini."

Sun Hao melihat panel karakter pada sistem.

KLIK!

Terdengar suara dari Sun Hao yang menekan tombol [Buka Panel].

[Nama: Sun Hao]

[Usia: 19 Tahun]

[Ras: Manusia]

[Kultivasi: Belum ada]

[KEAHLIAN:

-Tinju (setara dengan dewa)

-Tendangan (setara dengan dewa)

-Pedang (setara dengan dewa)

-Catur (setara dengan dewa)

-Melukis (setara dengan dewa)

-Kaligrafi (setara dengan dewa)

-Bercocok Tanam(setara dengan dewa)]

[Dan lainnya ↓ ]

Mata Sun Hao memicing. “Setara dengan dewa apanya kalau tidak bisa berkultivasi,” gerutunya.

KRUYUUUK!

Suara perut Sun Hao berbunyi. Hal itu membuat kucing di atas perut Sun Hao terkejut.

"Urgh … persediaan daging sudah habis!" ujar Sun Hao saat menyadari tidak ada daging lagi di penyimpanannya.

Sun Hao pun bangun dari rebahan di kursi panjangnya. Dia pergi menuju gudang, mengambil busur dan beberapa buah anak panah yang dibuatnya.

“Baobao kemarilah!” teriak Sun Hao memanggil kucing kecilnya. Dengan mata bulat, kucing itu menghampiri Sun Hao. “Aku mau membawamu berburu dan kamu harus menemukan daging kualitas terbaik, oke?” ucap Sun Hao sambil mengelus-elus kepala Baobao.

"Miaauuu~" Kucing itu mengangguk, seperti mengerti perkataan Sun Hao.

Baobao adalah nama dari kucing yang diberikan sistem kepada Sun Hao sebagai hadiah telah menyelesaikan misi. Kucing itu berwarna putih dengan belang hitam di tubuhnya.

Menurut keterangan dari sistem yang dibaca oleh Sun Hao, kucing ini memiliki keterampilan penglihatan untuk menemukan daging kualitas terbaik untuk Sun Hao. Oleh karena itu, tiap berburu, Sun Hao selalu membawanya.

"Ayo Baobao! Kita cari daging untuk makan kita sore ini"

"Miauu~" Kucing itu melompat ke arah Sun Hao, dan Sun Hao membawa Baobao di pundaknya.

Baobao dan Sun Hao pun berjalan keluar dari kediamannya untuk berburu, mereka menuruni gunung.

***

Sementara itu, di bawah Gunung Iblis.

“Hah … Hah … Hah ....”

Terlihat seorang wanita yang sedang berlari dengan nafas yang terengah-engah, dia dikejar oleh beberapa orang yang berjubah hitam dan bertopeng.

Terdapat beberapa luka sayatan pedang ditubuhnya, karena dia sudah lelah dan kehabisan tenaga dalam, wanita itu terjatuh ke tanah.

"KA … KA … KA ....” Tawa jahat terdengar dari salah satu orang yang sepertinya dia pemimpin dari orang-orang berjubah hitam dan bertopeng itu.

"Kenapa berhenti? Ayoo terus larilah! Lari sejauh mungkin!"

Setelah mengejeknya, pria itu menghunus pedangnya mengangkat pedang ke atas dan.....

TING!

Suara bentrokan pedang terdengar keras, tebasan pria itu ditangkis oleh wanita itu.

"Tck, sepertinya kamu masih memiliki tenaga yahh!" Sudut mulut pria itu terangkat sedikit.

"Hah… Hah...."

Kedua tangan wanita itu bergetar saat memegang pedangnya, nafasnya sangat berat.

"Gadis kecil, jika kamu memberikan Liontin Yin Yang Legendaris itu padaku! Mungkin aku akan membunuhmu tanpa rasa sakit."

"Aku tidak akan memberikannya! Walaupun aku harus mati sekalipun!"

Dengan tubuhnya yang gemetar, nafasnya yang terengah-engah dan berat itu. Tapi, mata wanita itu tidak menunjukkan rasa takut sama sekali.

"Gadis ini, sampai akhir pun tidak mau menyerah, tadinya aku mau memberimu belas kasih. Tapi, kamu malah menyia-nyiakannya!"

"PERGILAH KE NERAKA!!!"

BRAAKK!

Pria itu melaju dengan sangat cepat ke arah wanita itu. Tapi hal yang tidak terduga terjadi, tiba-tiba saja ada monster yang jatuh dari langit di tengah-tengah pertarungan mereka.

Debu berterbangan dimana-mana menutupi mereka berdua, perlahan-lahan debu itu mulai memudar dan menghilang, saat debunya menghilang seutuhnya.

HAH!?

Orang-orang dengan jubah hitam dan bertopeng itu. Juga wanita yang dikejarnya, mereka sangat terkejut ketika melihat monster itu.

“Monster ini… Bulunya yang berwarna perak, cakarnya seperti perak murni….”

"I-Ini…Ini! Raja Iblis Gagak Perak!"

Mereka mengucapkannya secara bersamaan, karena saking terkejutnya melihat Raja Iblis Gagak Perak, salah satu demon beast tingkat tinggi yang sangat mematikan!

Sang wanita menatap demon beast itu dengan saksama, tubuhnya bergidik ngeri.

Dikatakan bahwa ratusan tahun yang lalu, Raja Iblis Gagak Perak pernah membawa malapetaka di dataran ini. Demon beast itu beserta bawahannya menginvasi ras manusia dan melangsungkan pembantaian besar di Yangzhou. Tidak ada kultivator mana pun yang bisa menghentikannya.

Sampai akhirnya, seakan surga masih berpihak pada ras manusia, muncullah beberapa pendekar yang luar biasa hebat. Para pendekar dan Raja Iblis Gagak Perak itu bertarung dengan sengit, selama tujuh hari tujuh malam, sampai keduanya mengalami luka yang sangat parah. Untungnya, pertarungan itu berakhir dengan kekalahan Raja Iblis Gagak Perak yang kemudian menghilang tanpa jejak.

Yang jadi masalah sekarang, bahkan untuk para master dengan kekuatan luar biasa, mengalahkan Raja Iblis Gagak Perak masih sangat sulit sampai demon beast ini bisa kabur. Lalu, sekarang makhluk legendaris itu mati di hadapan mereka semua dengan sebuah anak panah tertancap di tubuhnya!? Ahli dengan kekuatan macam apa yang mampu melakukan ini!?

Berbeda dengan sang wanita, para pria berjubah hitam itu memikirkan hal lain. “Kita beruntung sekali hari ini, bisa mendapatkan Liontin Giok Yin Yang Legendaris dan juga mayat Raja Iblis Gagak Perak!”

“Dua sumber daya dalam sekali jalan!”

"Ini seperti Melempar dua burung dengan satu batu namanya!" kata salah satu pria berjubah hitam dan bertopeng itu dengan senang.

Tepat pada saat itu, sebuah suara pun terdengar menggeram marah, “Berani sekali semut seperti kalian ingin mengambil buruan masterku!"

Mereka semua menoleh, melihat seekor kucing putih dengan mata menyala penuh amarah.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status