Home / Fantasi / DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA / Bab 8 Buddha Juga Memiliki Guru

Share

Bab 8 Buddha Juga Memiliki Guru

Author: Jojoewwww
last update Last Updated: 2024-03-02 22:00:18

“Haa….” Terdengar suara helaan nafas.

“Aku sudah melakukan semua segala cara. Tapi, aku masih belum mendapatkan poin berkah!” Sun Hao menggelengkan kepalanya, wajahnya penuh kekecewaan.

“Kacau! Aku sama sekali, tidak tau cara mendapatkan poin berkah.” kata Sun Hao sambil melihati panel sistem, Poin berkahnya tetap berada di angka 50.

"Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Sun Hao pada dirinya sendiri.

Sun Hao yang sedang berjalan, dia ingin keluar dari dalam rumah. Untuk menghilangkan stresnya, dia melihat buku diatas meja, dan mulai memandanginya.

Dua kata yang tertulis di buku itu, “Hati Sutra!” Menarik perhatian Sun Hao, seolah merayunya dan meminta untuk membukanya.

“Haa… Yah baiklah, ayo kita melafalkannya sekali, mungkin aku bisa mendapat poin berkah!” kata Sun Hao sambil menyentuh bukunya.

Berpikir demikian, Sun Hao keluar dari rumahnya dan berjalan sampai di bawah pohon persik, dia duduk bersila di tanah, di bawah pohon persik itu.

“Hati memberikan perintah, dan pikiran melaksanakannya. Sang Buddha adalah….” Setiap katanya indah, suaranya lembut dan halus. Kitab suci yang tidak terlihat dengan mata telanjang keluar dari mulutnya. Kitab Suci itu, mengeluarkan cahaya keemasan.

Kitab Suci itu mengelilingi Sun Hao beberapa kali, setelah itu Kitab Suci terbang keluar menuju langit.

Kitab Suci itu, berubah wujud menjadi sangat besar di langit. itu adalah Raja Ashoka, dengan matanya yang tertutup, tubuhnya mengeluarkan cahaya emas.

Wujudnya itu sangat sakral, seketika itu tiba-tiba saja. Raja Ashoka membuka matanya, itu memancarkan cahaya yang menyilaukan.

“Semut ini, Berani! Mengganggu ketenangan Master” Teriakan keras itu, mengejutkan langit dan bumi. Setelah itu tangan emas keluar dari atas langit, dan langsung menggenggam tangan Iblis Batu.

“AARRGGHH!”

Iblis Batu menjerit kesakitan, dia berjuang mati-matian, mencoba melepaskan diri dari, genggaman tangan emas itu. Semakin dia berusaha melepaskan diri, lengannya retak sedikit demi sedikit.

“Siapa kau!” Teriak mengancam Iblis Batu.

JRING!

Cahaya keemasan memancar dari atas langit, Kitab demi kitab suci terbang diatas langit, bagaikan kupu-kupu emas, melihat pemandangan ini. Iblis Batu bergidik ngeri, seluruh tubuhnya gemetar ketakutan.

“Buddha… Buddha, kasihanilah aku!” ucap Iblis Batu memohon ampunan.

“Kamu mengganggu ketenangan Masterku, sebagai pelayannya. Apa yang tidak bisa Master bereskan, maka aku yang akan melakukannya!” kata Raja Ashoka.

Kitab Suci yang berterbangan diatas langit itu, terbang dengan sangat cepat menuju Iblis Batu. Dalam sekejap, Iblis Batu itu terbungkus oleh Kitab Suci.

“TIDAAAAK!” Kitab Suci yang mengelilingi dan membungkusnya, mengeluarkan cahaya emas yang menyilaukan.

BOOM!

Tubuh Iblis Batu itu, meledak menjadi debu dan menghilang tanpa jejak. Setelah itu, Kitab Suci itu terbang kembali mengelilingi Raja Ashoka.

Dua cahaya ilahi, keluar dari kedua matanya. Bersinar ke segala arah, beberapa saat kemudian….

Tubuh Raja Ashoka berubah menjadi Kitab Suci Daoist, terbang ke dalam ilusi dan menghilang.

Jian Ying berdiri dibawah pohon, bersembunyi dari pertarungan yang mengerikan, yang terjadi didepan matanya itu.

Dia tercengang dan diam membeku ditempatnya berdiri, Jian Ying tidak bisa percaya dengan apa yang dilihatnya.

“Apa yang barusan aku lihat?” Tanya Jian Ying.

“Apa tadi itu Buddha … Apakah tadi itu benar-benar Buddha?” Tanya Jian Ying pada dirinya sendiri.

“Kekuatan dari Sang Buddha itu, sungguh mengerikan!” kata Jian Ying.

“Dan masalahnya adalah, bahwa Sang Buddha. Hanya sekedar pelayan, dan seperti apa kekuatan Masternya!” Pemikiran itu berakhir di sini….

Karena rasa sakit yang menusuk, datang dari dalam tubuhnya. Rasa sakitnya itu, datang dari Dantiannya yang rusak.

“Huff… Huff… Tidak, aku tidak boleh pingsan di sini!” Matanya Jian Ying mulai kabur.

“Aku … Harus, segera kembali! Guru sedang menungguku!” kata Jian Ying dengan nafas yang terengah-engah.

Segera, Jian Ying terbang tanpa arah. Luka di tubuhnya semakin parah, mata mulai kabur dan dalam sekejap, dia pingsan karena tidak bisa menahan rasa sakitnya.

“Urgh!” Jian Ying jatuh dengan cepat ke tanah.

***

Di sisi lain, Sun Hao yang sedang bersila di tanah, di bawah pohon persik itu, telah selesai melafalkan isi buku yang berjudul, “Hati Sutra.”

Tiba-tiba saja Sun Hao, dikejutkan dengan pemberitahuan dibenaknya.

[Ding, poin berkah + 50]

Sun Hao yang mendengar itu, dia buru-buru membuka panel sistem.

[Poin berkah : 100/1.000,000,000]

“Luar biasa, hanya melafalkan buku (Hati Sutra), bisa mendapatkan poin berkah!” Tentu saja, melihat poin berkahnya naik, Sun Hao sangat senang.

“Haa … Tapi, ini masih agak lambat. Kapan aku bisa mengumpulkan satu juta poin berkah.” kata Sun Hao

“Hmm… Memang, tidak ada jalan yang mudah di dunia ini.” kata Sun Hao, dia menyemangati dirinya sendiri.

DUAR!

Suara keras, terdengar dari luar halaman. Suara ini, seperti ledakan bom, Sun Hao terkejut mendengar suara keras itu.

“T-tidak ada kultivator yang menyerang halamanku, bukan?” kata Sun Hao dengan sedikit ketakutan di wajahnya,

“Bagaimana seseorang kultivator menemukanku, di pegunungan terpencil seperti ini?”Sun Hao mengerutkan keningnya.

Sun Hao mencoba mengendalikan ketakutannya, dan memberanikan diri, untuk melihat apa yang terjadi diluar?

Sun Hao menaruh kedua tangannya di belakang punggungnya, dan menunjukkan penampilan seorang Ahli, dia berjalan menuju pintu gerbang.

“Siapa itu?” Tanya Sun Hao.

Tidak ada tanggapan dari luar pintu, lalu Sun Hao membuka pintu gerbang. Menjulurkan kepalanya, melihat sekelilingnya.

HUH!

Sun Hao melihat di bawah pohon apel, ada seorang wanita di sana. Wanita itu, mengenakan gaun merah, wajahnya tidak terlihat jelas dari jauh, karena wanita itu menghadap ke tanah.

Terlihat bekas luka di sekujur tubuhnya, wanita itu terluka sangat parah.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 42 Hanya Tuan Muda Yang Berani Makan Ras Naga

    Luo Li melihat cangkir di depannya, dan matanya penuh emosi. Dibandingkan dengan teh Wudao, teh abadi jenis ini tidak lemah sama sekali. Setiap cangkir teh adalah kekayaan tertinggi."Terima kasih, Tuan Muda!" Luo Li berkata dengan penuh terima kasih.“Nona Luo, ini hanya secangkir teh. Itu tidak layak disebutkan. Ayo, minumlah lagi!” kata Sun Hao.“Ya, Tuan Muda!” Luo Li terus minum. Dia tidak berani minum terlalu banyak setiap kali menyesap dan menikmatinya dengan hati-hati.Sun Hao dengan jelas menangkap gerakan Luo Li. “Sepertinya Nona Luo ini, sangat menyukai tehku!”Sun Hao diam-diam mengangguk, dia diam-diam berdiri, dan masuk ke kamar. Sesaat kemudian, Sun Hao mengambil beberapa kantong teh dan keluar.Setelah Luo Li selesai minum, Sun Hao berkata, "Nona Luo, apakah tehnya enak?"'Enak? Ini adalah teh abadi. Dan itu adalah teh abadi yang dapat menguatkan tulang dan daging! Ini bukanlah sesuatu yang bisa dibeli dengan uang! Betapa bagusnya itu!' gu

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 41 Dewa Sembilan Surga Luan Adalah Seekor Ayam?

    “Apakah kamu pernah melihat boneka?” tanya Sun Hao.“Ya, saya sudah melihatnya.” Luo Li menjawab dengan jujur.“Klan boneka manusia adalah salah satu ras jahat? Lalu tahukah kamu bahwa ada ras jahat selain klan boneka manusia?” tanya Sun Hao.“Tuan Muda, selain klan boneka manusia, ras jahat juga mencakup klan boneka mayat, klan pemakan hati, dan klan boneka jiwa….” kata Luo Li.Luo Li mulai memperkenalkan mereka satu demi satu dengan serius. Setiap penjelasannya sangat detail.Sun Hao diam-diam mengerutkan kening saat mendengar ini. Dua hari yang lalu, melihat pemilik penginapan Xiao er masih melekat di hatinya. Kepalanya digerogoti, dan otaknya dihisap. Itu sangat menakutkan.Sun Hao menuangkan sedikit air teh di tangannya dan membuangnya, “Buk...” Cabang-cabang yang mati jatuh ke dalam danau giok, dan membuat air memercik secara bertahap.Ketika Luo Li menyaksikan adegan ini, pikirannya langsung terkejut.'Tuan Muda memerintahkan aku untuk menghancurkan ras jahat!''Jadi begitu!' g

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 40 Mengunjungi Tuan Muda

    'Haa... Dunia luar terlalu bahaya, bagi saya yang seorang manusia biasa.' 'Untuk mendirikan klinik medis, di Yangzhou gagal total.' gumam Sun Hao dalam hatinya, dia tak habis-habis menghela nafas.Setelah kembali dari Yangzhou, wajah Sun Hao selalu murung. Itu membuat Li Mei ketakutan berada di dekatnya.'Tuan Muda terlihat tidak senang setelah pulang dari Yangzhou, apa yang harus saya lakukan untuk membuatnya senang?''Ahh... Itu mungkin bisa membuatnya senang kembali!'Li Mei berfikir keras untuk membuat Sun Hao senang kembali, setelah mendapatkan ide. Dia langsung menuju ke dapur dan membuat teh."Tuan Muda!" Li Mei memanggilnya dengan membawa secangkir teh, di atas nampan."Ahh... Terima kasih Mei-mei!" Sun Hao mengambil secangkir teh itu, dan langsung meminum habis, seperti orang yang kehausan.Setelah meminum habis teh itu, terdengar suara ketukan dari luar pintu, "Tok... Tok....""Tuan Muda, apakah Anda di rumah?” Saat ini, sebuah suara da

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 39 Pertemuan Tak Terduga

    Waktu berlalu cepat, itu dua hari setelah kejadian di Yangzhou.Dalam dua hari terakhir, fakta bahwa dua kelompok iblis melakukan penyerangan di Kota Jiangping, menyebar ke seluruh Yangzhou dan menyebar ke wilayah barat, dengan Yangzhou sebagai pusatnya.Istana Danau Giok disebut sekte abadi oleh para kultivator, dan nama Liu Yan disebut sebagai bodhisattva wanita.“Dengan hati yang baik, adalah tugas kita untuk menyelamatkan dunia.” Karakter dengan kualitas terbaik ini menjadi teladan bagi semua orang yang berpikiran untuk mempelajarinya.Ras jahat datang untuk melakukan pembantaian dan pola pikir ini sungguh menakutkan. Banyak perkelahian yang menitikkan air mata haru.Bagi ahli yang membimbing Liu Yan, itu bahkan lebih hebat. Banyak orang menduga bahwa ahli di balik Liu Yan adalah salah satu dari Sembilan Dewa Ras Manusia.Beberapa orang mengatakan itu adalah kaisar manusia, beberapa orang mengatakan itu adalah Yu Jizi, dan beberapa orang mengatakan itu ad

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 38 Naga Iblis Yang Legendaris Hanya Seekor Belut Di Mata Sun Hao

    Terletak 500 kilometer di selatan Gunung Iblis, terdapat sebuah danau dengan radius beberapa kilometer yang disebut Danau Naga Iblis.Legenda mengatakan bahwa ada naga Iblis di dalamnya, menelan langit dan bumi dengan teror yang tak ada habisnya. Dalam jarak sepuluh mil dari Danau Naga Iblis, tidak ada yang berani mendekati Danau ini.Pada hari ini, seorang nelayan dengan jaring ikan di punggungnya dan tombak di tangannya dengan hati-hati. Dia dengan hati-hati mencapai tepi Danau Naga Iblis dan melihatnya dengan panik di wajahnya.“Bagaimanapun, keluargaku akan mati kelaparan jika aku tidak bisa menangkap ikan!” kata nelayan itu.“Kepalanya menjatuhkan mangkuk besar dan bekas luka [Sebuah metafora yang berarti dia tidak takut pada apa pun]!” Setelah itu, sang nelayan dengan hati-hati berjalan ke tepi Kolam Naga Hantu, mengambil jaring ikan, dan melemparkannya dengan kuat.“Splash….” Jaring ikan jatuh ke dalam udara, dan menyebar ke dalam air. Nelayan mengambil ja

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 37 Takut Dengan Bahaya Di Yangzhou, Membuka Klinik Medis Batal

    “Tuan Muda, apakah kamu merasa lebih baik?” Li Mei memandang Sun Hao, dan matanya penuh dengan pemujaan.'Baru saja, Tuan Muda benar-benar membunuh jenderal suku iblis darah dengan membaca kitab suci. Metode dan kekuatan ini sangat mengejutkan.''Apalagi melihat penampilannya, dia tidak mengetahui hal ini sama sekali. Dengan cara ini, hatinya tidak rusak, dan dia menyelamatkan seluruh Kota Jiangping. Hal ini membuatnya tidak bisa membayangkannya sama sekali.' gumam Li Mei dalam hatinya."Jauh lebih baik! Seluruh tubuhku sangat nyaman!” Sun Hao berkata dengan santai."Itu bagus, Tuan Muda." Li Mei mengangguk dengan tersenyum.“Mei-mei, ayo pergi, kita lanjutkan mencari toko!” kata Sun Hao.“Ya, Tuan Muda!” Li Mei mengikuti di belakang Sun Hao."KRIET!" Pintu terbuka. Melihat pemandangan di hadapannya, Sun Hao hampir muntah.Dia melihat mayat-mayat berserakan di lorong. Kepala dipenggal, otak terbelah, dan usus serta lambung mengalir keluar. Sun Hao men

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status