Share

Bab 22

Nindya sedang berada dalam pelukan Mas Adam. Rupanya tadi Mas Adam sempat menarik tangan Nindya untuk menghindarkan gadis itu dari tabrakan trolley. Seketika aku merasa dadaku sesak. Teriakan “Awas Nindya!” dari Mas Adam tadi, juga gerakan refleksnya memilih menarik tubuh Nindya cukup menyakitiku. Dia, suamiku, lebih mengutamakan menyelamatkan Nindya di saat-saat genting dibanding aku, istrinya.

Aku masih terdiam dan merasakan sesaknya dadaku saat sebuah tangan terjulur di hadapanku.

“Are u okay, Aya?”

Mataku beralih dari Mas Adam dan Nindya yang sudah melepaskan dirinya dari dekapan suamiku, lalu menoleh mencari tahu siapa pemilik tangan yang seolah ingin membantuku berdiri itu.

“Ivan!” pekikku tak percaya. “Kenapa kamu ada di sini?”

“Aku ada perjalanan bisnis ke Makassar pagi ini. Dan aku tadi kebetulan melihat kalian. Baru mau menyapa eh kamu udah jatuh ketubruk trolley.” Dia melirik Mas Adam yang hanya berdiri terpaku.

“Berdirilah, kurasa kakimu terkilir.”

Ivan membantuku berdiri,
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application
ความคิดเห็น (5)
goodnovel comment avatar
Devtielia Roza
ini sangat menyakitkan
goodnovel comment avatar
Jasmani Abbas
Aku turut merasakan sakitnya Aya......tinggalkan dia.....
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
suami balangsakkk... hempaskan laki² tak punya perasaan itu aya !!!
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status