Share

JOGGING

17

Kukira setelah salat Subuh, aku bisa tidur lagi. Atau paling tidak bisa bersantai duduk-duduk menikmati camilan sambil nonton TV. Ternyata aku salah, Om Pandu memaksaku ikut jogging.

"Aku tidak biasa jogging, Om. Apalagi pagi-pagi buta begini," tolakku dengan bibir mengerucut.

"Mulai dibiasakan dari sekarang. Biar sehat, bugar, awet muda, dan bisa bertahan lama," katanya setengah berbisik di ujung kalimatnya. Kemudian terbahak.

Aku mendelik. Apa maksudnya coba?

"Aku memang masih muda. Belum setua Om," tukasku tak terima.

"Iya, Om percaya kamu masih muda. Walaupun belum icip-icip. Tapi lebih bagus dari usia muda dibiasakan berolah raga. Agar setelah setua Om nanti, kamu tetap bugar dan cantik. Ayolah jangan malas. Kita keliling kompleks aja. Nanti pulangnya boleh jajan." Nada bicara Om Pandu terdengar seperti seorang ayah yang sedang membujuk anaknya.

Akhirnya, dengan berat hati aku mengikutinya jogging pagi ini. Bahkan Prisa pun belum keluar dari kamarnya.

Aku mengerti sekaran
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
lussy alya
iiihh jadi gemees juga nih sama si om Pandu
goodnovel comment avatar
Nathalie Simatupang
iya ih om Pandu.. jangan suka pamer gigi di depan Hawa Hawa lain..skrg kamu udah punya Hawa mungil dirumah, dijaga tuh perasaannya..wlo tengil tapi cinta lho ternyata..hihihi..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status