Di malam yang dingin.
Dengan ditemani cahaya redup dari sebuah lilin kecil, Daniel duduk bersila sambil memejamkan matanya.Dengan tubuhnya yang diselimuti aura biru, Daniel berusaha untuk menyalurkan mana ke seluruh tubuhnya.Menyalurkan mana ke seluruh tubuh adalah tahap kedua untuk membangkitkan senjata jiwa. Tahap ini bertujuan agar tubuh beradaptasi dengan mana.Mana akan dialirkan melalui pembuluh darah, sehingga antara mana dan darah akan mengalir secara berdampingan.-Wajah Daniel tampak kesakitan, tangannya mengepal dengan kuat. Dengan darah yang menetes dari hidungnya, Daniel masih tetap fokus bermeditasi.Waktu berlalu. Dua jam kemudian Daniel membuka matanya. Rasa sakit dari tahap sebelumnya tidak membuat Daniel menyerah, sekarang setelah menyelesaikan tahap yang paling menyakitkan dia tampak lebih segar dan bugar."Haaah… Kupikir tidak akan sesakit itu" Daniel menghela nafas sambil mengepalkan tangannya."Jadi ini yang disebut mana? Sangat aneh rasanya, seperti air hangat mengalir di dalam pembuluh darahku" Gumam Daniel sambil menatap urat nadinya.Daniel beristirahat sebentar sambil membaca kembali bukunya. Karena tahap terakhir adalah yang paling penting, ia tidak ingin ada kesalahan.-Setelah beberapa saat, Daniel kembali bersiap untuk meditasi. Tahap ini adalah yang terakhir dan yang paling penting.Dengan panduan dari buku, Daniel langsung menyalurkan mana-nya ke seluruh tubuh.Berbeda seperti sebelumnya, sekarang Daniel tidak merasakan kesakitan lagi ketika mana mengalir ke seluruh tubuhnya.Tahap terkhir ini mengharuskan Daniel untuk memasuki alam bawah sadarnya, karena di sanalah senjata jiwa Daniel akan dibangkitkan.-Setelah tiga jam, Daniel akhirnya bisa bermeditasi dengan fokus sambil menyalurkan mana ke seluruh tubuhnya.Di dalam pikirannya, dia masuk ke dalam sebuah ruangan yang sunyi dan gelap.Tidak ada apa-apa disana, Daniel hanya melayang di ruangan tersebut.Ketika Daniel sedang mengamati ruangan itu, sesuatu terjadi. Di tengah ruangan yang gelap tiba-tiba diselimuti oleh kabut merah.Kabut merah itu berputar sangat cepat, dan sedikit demi sedikit warna merahnya semakin menjadi pekat seperti darah yang mengental.Semakin lama kabut darah itu berkumpul di tengah ruangan, sedikit demi sedikit kabut itu menyatu membentuk sebuah kristal yang berwarna merah darah."Apa ini?... " Kata Daniel dengan heran.Ketika krista itu terbentuk, kabut merah di sekitarnya tiba-tiba menghilang entah kemana.Daniel yang masih bingung berusaha untuk mendekat ke kristal itu. Dia melayang dengan perlahan sambil menatap kristal yang menurutnya sangat mempesona."Apa ini senjata jiwa ku?..." Daniel semakin bingung ketika melihat kristal itu berbentuk jantung manusia.Dengan perlahan dia menyentuh kristal itu. Daniel berhasil menyentuh kristal itu dengan telapak tangannya. Krak.. Krak.. Krakkk.. Tiba-tiba kristal itu retak dan pecah saat Daniel menyentuhnya.Kristal itu pecah berkeping-keping, Daniel tertegun melihat kristal itu pecah. Sebelum ia bereaksi, pecahan kristal itu terbang ke arahnya.Karena kejadian itu terjadi dengan sangat cepat, Daniel tidak bisa menghindari pecahan kristal yang terbang sangat cepat."Aaaargghhhh…" Daniel berteriak kesakitan ketika semua pecahan kristal itu menancap di tubuhnya.Sedikit demi sedikit kristal itu masuk ke dalam tubuh Daniel. Rasa sakit memenuhi jiwanya, seolah-olah setiap bagian jiwa Daniel di tusuk oleh besi panas.Setelah beberapa menit, semua kristal merah darah itu sudah masuk ke dalam tubuh Daniel. Dia jatuh tersungkur di lantai bersimbah darah, dan akhirnya Daniel pingsan.-Di Pagi hari yang cerah. Dengan burung-burung berkicauan di luar."Arghh.. Kepala ku sakit" Daniel mengerang saat bangun dari tidurnya."Hah? Syukurlah bukan tubuhku yang hancur" Kata Daniel sambil meraba seluruh bagian tubuhnya."Daniel!! Apa kamu sudah bangun?" Suara Ellena terdengar dari dapur."Iya Bu, aku akan segera kesana" Jawab Daniel.Daniel berjalan ke dapur untuk sarapan bersama ibunya. Dia masih mengingat apa yang terjadi semalam. Tetapi, dia tidak mengerti bagaimana itu bisa terjadi.-Setelah selesai sarapan Daniel berjalan kembali ke kamar. Di kamar, Daniel hanya bisa duduk dikasur sambil merenungkan apa yang terjadi."Apa aku gagal lagi dalam kehidupan ini? Apa yang salah?" Banyak pertanyaan di benak Daniel.Di kehidupan sebelumnya, Daniel memulai dari sebagai kurir narkoba sebagai awal dari karir kriminalnya, di sini dia bahkan tidak tahu apakah ada narkoba ataupun benda sejenisnya.Dan fakta bahwa Aesir adalah dunia magis yang penuh dengan orang-orang kuat, membuat beban Daniel semakin berat.Di bumi hukum masih berlaku, walaupun bagi sebagian orang hukum itu hanyalah sebuah lelucon. Tetapi di dunia ini hukum ditetapkan oleh orang-orang dengan kekuatan dan kekuasaan, tidak ada yang dapat menyentuh mereka yang kuat dan berkuasa.Itulah kenapa Daniel sangat bahagia ketika mengetahui bahwa dunia ini adalah tempat yang dia impikan.Sekarang harapan itu hanya menjadi angan-angan saja. Setelah dia gagal membangkitkan senjata jiwanya, Daniel tidak memiliki harapan lagi.-Daniel terdiam sambil menatap pistolnya, sekarang hanya ini yang ia miliki. Tentu saja dengan lima peluru di dalamnya, Daniel tidak bisa melakukan apa-apa."Aku ingat berandalan itu mengatakan ini adalah senjata jiwa" Gumam Daniel dengan mata yang penuh harap.Daniel juga tidak tahu kenapa pistol ini ikut bersamanya. Namun dia tidak memiliki cara untuk mencari tahu hal itu. Daniel hanya dapat menyimpan rasa ingin tahu.Dengan rasa penasaran, dia mengalirkan mana ke pistol itu.Aura biru menyelimuti pistol itu. Clackk…Tiba-tiba suara terdengar dari camber pistol."Apa itu?..." Kata Daniel dengan bingung.Tiba-tiba cahaya biru bersinar dari dalam pistol, cahaya itu bersinar seperti lampu yang sangat terang. Dan pada saat itulah harapan Daniel kembali.Daniel menyipitkan matanya karena cahaya itu sangat terang, sedangkan mana Daniel masih tetap terserap ke dalam pistol dengan cukup deras. Beberapa saat kemudian, cahaya biru perlahan meredup. Pistol itu kini berwarna biru langit dengan sedikit warna putih di bagian pinggirnya. "Apakah pistol ini senjata jiwa?… Bukankah ini berarti aku sudah membangkitkan senjata jiwaku sejak awal?" Daniel bingung dan bertanya-tanya. " Jika aku sudah membangkitkan senjata jiwa sejak awal, bagaimana bisa senjata ini sama seperti pistol yang menembak kepala ku?" Tadinya dia tidak ingin repot-repot untuk memikirkan hal ini. Namun, dengan semua kejadian ini dia menjadi semakin ingin tahu apa yang menyebabkan dia bertransmigrasi. Daniel membuka kembali buku tentang senjata jiwa. Walaupun dia sudah membacanya berkali-kali, masih ada beberapa bagian yang ia lewati. "Nah ini dia… 'Masih belum diketahui bagaimana senjata jiwa bisa terbentuk. Namun menurut tebakkan beberapa orang yang meneliti senjata jiwa
Keesokan harinya. Di pagi hari ini, Daniel ingin berburu ke dalam hutan. Walaupun dulu dia tinggal di kota new York, Daniel memiliki hobi berburu sehingga ia sering pergi ke hutan atau padang rumput untuk berburu hewan. Tentu saja sekarang Daniel berburu bukan untuk bersenang-senang, tetapi dia ingin mencari uang untuk modal usahanya. - Setelah Tiga puluh menit perjalanan menggunakan kereta kuda, Daniel akhirnya sampai di tujuan. "Hutan ini seharusnya beriklim tropis, ada beberapa tanaman sangat mirip dengan di bumi" Gumam Daniel sambil menatap hutan di depannya. Daniel masuk ke dalam hutan dengan hati-hati. Setelah beberapa saat dia berjalan di dalam hutan, Daniel tidak menemukan binatang apapun. Hanya beberapa serangga kecil dan burung-burung yang terbang di antara dahan pohon yang tinggi. Dia beberapa kali menemukan jejak kaki hewan, menurut pengalamannya itu adalah jejak kaki babi hutan. Namun, yang dia tahu babi hutan akan meninggalkan banyak jejak karena mereka hidup be
Daniel masih duduk di tempatnya, ia terus memperhatikan pemuda sombong itu. Setelah tiga puluh menit, pemuda itu berjalan keluar dari bar. Daniel langsung berdiri dan berjalan mengikutinya. Pemuda itu tampak sangat bahagia, dengan senyum lebar di wajahnya. Setelah beberapa menit, tiba-tiba pemuda itu berbelok ke arah gang sempit. Daniel tetap mengikutinya masuk ke gang. Setelah sampai di ujung gang, pemuda itu berbalik dan berkata "Apa kau akan terus mengikutiku? ".Daniel tidak menjawab dia hanya tersenyum. "Jawab aku bangsattt, apa kau ingin mati" Kata si pemuda dengan nada tinggi. "Apa kau pernah membunuh sebelumnya?" Tanya Daniel dengan santai. "Hah?... Tidak sulit untuk membunuh tikus sepertimu" Jawab si pemuda. Sebuah pedang pendek tiba-tiba sudah ada di genggamannya. "Apa kau tau ini?" Tanya si pemuda sambil mengacungkan pedang pendeknya. "Bukankah itu hanya Mainan anak-anak " Jawab Daniel sedikit sarkasme. "Hahaha… Apa kau bodoh? Ini adalah senjata jiwaku, dan senj
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, dan matahari sebentar lagi akan tenggelam. "Arghhhh… " Daniel bangun dari tidurnya. Dengan wajah bingung, Daniel bangun dari tempat ia bersandar. Melihat langit yang sudah gelap, dia bergegas pergi setelah mengambil dua koin emas dari saku pemuda yang ia bunuh. Dia berjalan dengan penuh pertanyaan di benaknya, namun, sekarang dia hanya bisa menyimpan pertanyaan itu di dalam pikirannya. -Pagi hari di dalam hutan, dengan suara burung yang berkicau indah, dan suara serangga yang saling bersahut-sahutan. Daniel sedang menyusuri hutan lagi. Dia tidak ingin ingin menyia-nyiakan waktunya untuk memikirkan hal yang tidak perlu, menurut dia setiap detik sangat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah selalu menghargai waktu. "Jika aku tidak salah ini bekas cakaran harimau, jika ya maka daerah ini berbahaya" Gumam Daniel saat melihat guratan cakar di salah satu pohon. Daniel lalu pergi ke arah sebaliknya. Karena, guratan itu bisa jadi penand
Setelah berjalan cukup lama, Daniel akhirnya sampai di rumahnya. Dengan pakaian yang kotor, penuh bercak darah membuat Ellena khawatir. "Daniel apa kamu baik-baik saja?" Tanya Ellen saat Daniel masuk ke dalam rumah. "Aku baik-baik saja bu, ini darah dari binatang" Jawab Daniel sambil tersenyum. "Syukurlah, sekarang cepat mandi sebentar lagi kita akan makan malam" Kata Ellena sambil berjalan ke arah dapur. -Daniel berjalan ke kamar mandi. Setelah mandi Daniel bercermin sebentar, untuk melihat bekas lukanya. "Bahkan tidak ada bekas luka satupun, aku tidak tahu seberapa kuat kekuatan Monarch ini" Gumam Daniel sambil melihat tubuhnya."Mata dan taring ini adalah identitas seorang hemogrin, ras kuno yang pernah menguasai seluruh Benua Valoria" Kata Daniel sambil menatap cermin. "Daniel cepat mandinya, ayo kita makan" Teriak ibu Daniel dari dapur.- Setelah makan Daniel pergi ke kamarnya untuk bermeditasi, dia selalu melakukan meditasi setiap harinya. Karena itulah, Daniel sekarang
Pagi yang cerah di kota Moroszak. Dengan kicauan burung yang merdu dan suara hiruk-pikuk orang-orang yang beraktivitas. "Kapan kita akan berangkat Fred? " Tanya Daniel kepada pria di hadapannya. Fred yang sedang sarapan menjawab, "Dua jam lagi kita berangkat. Namun, ada tambahan beberapa orang yang ikut rombongan kita" "Siapa mereka Fred?" Tanya Daniel penasaran. "Aku tidak tahu pasti siapa mereka, tetapi yang pasti mereka adalah bangsawan" Bisik Fred. "Bangsawan?" Gumam Daniel bingung. -Waktu berlalu, Daniel dan Fred sudah berkumpul bersama yang lain di depan gerbang kota. Daniel yang sedang merapikan pedang dan pakaiannya sambil melihat ke gerbang kota. Perlahan konvoi kereta kuda keluar dari kota. Namun, ada gerbong mewah di tengah-tengah konvoi. Selain itu, ada 10 pengawal dengan kuda perang yang mengapit gerbong kereta kuda tersebut.Karena Daniel bertugas di belakang konvoi, membuatnya tidak tahu siapa yang ada di dalam gerbong itu. - Seperti perjalanan sebelumnya, Da
Di malam yang dingin, dengan suara serangga malam yang menemani kesunyian. Daniel duduk bersila sambil memejamkan matanya. Dengan dua inti mana monster di kedua tangannya dan beberapa ramuan yang ada di sekitar tubuhnya.Tiba-tiba…Bussshh… Aura merah keluar dari tubuh Daniel. Aura itu berkobar seperti api yang siap membakar apapun. -Di dalam alam bawah sadar Daniel, dia sedang berdiri di sebuah pantheon sambil menatap dua belas makam yang mewah dan agung. Di setiap makannya, ada patung yang menggambarkan sosok dari sang almarhum."Mereka adalah dua belas leluhur agung kami" Tiba-tiba suara datang dari arah belakang Daniel. Daniel membalikkan tubuhnya dan melihat siapa yang berbicara. "Dua belas leluhur agung sangat berjasa bagi kami para hemogrin. Karena merekalah, ras hemogrin menjadi hegemoni dunia" Lanjutnya.Melihat siapa yang berbicara Daniel langsung berlutut dan menyapa, "Salam Kaisar suci Valorius"Sambil tersenyum sang kaisar berkata, "Ini salah satu keunikan ras kita, s
Seorang pria tua berjubah putih dengan lambang pohon ek di dadanya, sedang memeriksa seorang wanita yang terbaring lemah di ranjang. Dia terus menggelengkan kepalanya ketika memeriksa keadaan wanita itu. Seorang pria tua dengan badan tegap dan perkasa menghampiri masuk ke dalam kamar. "Master Arvik, bagaimana keadaan cucuku." Tangan Master Arvik masih terus memancarkan mana ke dalam tubuh Alicia. "Edwin temanku, keadaan cucumu cukup parah. Kerusakan pada aliran mana sangat sulit disembuhkan." "Namun Edwin, inti mana cucumu tidak hancur. Hanya kerusakan yang tampaknya dapat diobati, namun inti mananya tidak berfungsi seolah-olah tertidur" Ujar Master Arvik sambil menatap Baron Edwin dengan bingung. "Bagaimana itu bisa terjadi? Jika saluran mana rusak parah, mungkin inti mana akan hancur bukan?" Kebingungan juga terdapat di wajah Baron Edwin. "Entahlah Edwin, ada energi asing yang terus menerus mengalir di inti mana Alicia. Energi itulah yang membuat inti mananya tetap dalam keada