Share

Algojo Es Sekte Bayangan Yin

Author: Jimmy Chuu
last update Last Updated: 2025-12-16 20:32:24

Senja mulai turun saat Rong Tian tiba di Desa Shuiluo. Langit berubah menjadi oranye kemerahan, dihiasi awan tipis yang bergerak lambat. Angin sore berhembus sejuk, membawa aroma tanah basah dan asap dapur dari rumah-rumah penduduk.

Desa Shuiluo adalah desa kecil yang terletak di tepi sungai kecil. Rumah-rumah kayu sederhana berdiri berjajar di kedua sisi jalan utama. Tidak terlalu ramai, tapi juga tidak sunyi seperti Desa Wuyin. Masih ada kehidupan di sini, meskipun penduduknya tampak waspada dan ketakutan.

Rong Tian berjalan perlahan di jalan utama, mengamati sekeliling dengan tenang. Ia melihat warung-warung kecil yang masih buka, pedagang yang menjajakan sayuran dan ikan, anak-anak yang bermain di pinggir sungai dengan hati-hati.

Tapi ia juga merasakan ketegangan di udara. Orang-orang menatapnya sebentar, lalu langsung menunduk. Tidak ada yang berani menatap terlalu lama. Tidak ada yang berani menyapa.

Rong Tian berhenti di depan sebuah warung sederhana. Warung itu terbuat dari ka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Niat Pedang – Roh Pedang

    Rong Tian meletakkan sumpitnya di meja. Ia menatap Yan Bing dengan tatapan yang masih datar."Bisa membiarkan aku selesai makan?" tanyanya dengan nada tenang sambil menunjuk piring di depannya. "Kita akan berurusan sesudahnya."Yan Bing terdiam sebentar. Ia menatap Rong Tian dengan wajah tidak percaya. Ia tidak pernah bertemu orang yang begitu tenang di hadapannya. Biasanya, orang langsung gemetar ketakutan saat merasakan auranya.Lalu ia tertawa. Tawa yang keras dan sinis."Hahahaha! Bagus!" teriaknya sambil memegang perutnya. "Silakan makan. Nikmati. Ini makanan terakhir yang akan kau nikmati di dunia. Sesudahnya, kau mati!"Rong Tian tidak menjawab. Ia hanya mengambil sumpit lagi dan melanjutkan makannya. Ia makan dengan sangat lambat, sangat tenang, seolah Yan Bing tidak ada di sana.Yan Bing berdiri di depan meja dengan wajah penuh amarah. Tapi ia menahan diri. Ia ingin melihat seberapa lama Rong Tian bisa berpura-pura tenang.Waktu berlalu perlahan. Rong Tian menyelesaikan makan

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Algojo Es Sekte Bayangan Yin

    Senja mulai turun saat Rong Tian tiba di Desa Shuiluo. Langit berubah menjadi oranye kemerahan, dihiasi awan tipis yang bergerak lambat. Angin sore berhembus sejuk, membawa aroma tanah basah dan asap dapur dari rumah-rumah penduduk.Desa Shuiluo adalah desa kecil yang terletak di tepi sungai kecil. Rumah-rumah kayu sederhana berdiri berjajar di kedua sisi jalan utama. Tidak terlalu ramai, tapi juga tidak sunyi seperti Desa Wuyin. Masih ada kehidupan di sini, meskipun penduduknya tampak waspada dan ketakutan.Rong Tian berjalan perlahan di jalan utama, mengamati sekeliling dengan tenang. Ia melihat warung-warung kecil yang masih buka, pedagang yang menjajakan sayuran dan ikan, anak-anak yang bermain di pinggir sungai dengan hati-hati.Tapi ia juga merasakan ketegangan di udara. Orang-orang menatapnya sebentar, lalu langsung menunduk. Tidak ada yang berani menatap terlalu lama. Tidak ada yang berani menyapa.Rong Tian berhenti di depan sebuah warung sederhana. Warung itu terbuat dari ka

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Arus Pengungsi dari Heiyang, Part II

    Rong Tian mendengarkan semua ini dengan wajah yang tetap tenang. Tidak ada perubahan ekspresi. Tidak ada reaksi yang terlihat. Tapi dalam hatinya, amarah mulai menyala."Lima ratus tahun," batinnya dengan nada dingin, "dan dunia menjadi seperti ini."Ia mengambil napas dalam, menenangkan diri. Wajahnya tetap datar saat ia menatap kembali pria tua itu."Terima kasih atas peringatannya," ucapnya dengan nada tenang sambil membungkuk sedikit. "Tapi aku harus ke Kota Heiyang."Pria tua itu terkejut. Ia menatap Rong Tian dengan wajah tidak percaya."Kau gila?" tanyanya dengan suara nyaris berteriak. "Kau dengar apa yang kami katakan? Kota Heiyang adalah neraka! Sekte Bayangan Yin berkuasa di sana. Mereka tidak mengenal belas kasihan!"Rong Tian tidak menjawab. Ia hanya berdiri diam, menatap ke arah selatan dengan tatapan yang sulit dibaca.Dalam benaknya, ia mulai merenungkan sesuatu yang lebih dalam. Sekte Bayangan Yin era sekarang. Lima ratus tahun setelah kematiannya. Apa yang terjadi pa

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Arus Pengungsi dari Heiyang

    Pagi itu cerah. Matahari baru saja naik di ufuk timur, menyinari jalan tanah yang membentang dari Kota Yinfeng menuju selatan dengan cahaya keemasan yang hangat. Kabut tipis pagi hari masih menggantung di antara pepohonan pinus di kedua sisi jalan, menciptakan pemandangan yang samar dan damai.Rong Tian berjalan dengan langkah yang tampak santai. Jubah putihnya berkibar tipis ditiup angin pagi yang sejuk. Pedang kayu persik terselip di pinggangnya, dibungkus kain sederhana. Wajahnya tenang, tidak ada ekspresi khusus, seolah ia hanya pengembara biasa yang sedang melakukan perjalanan rutin.Tapi ada sesuatu yang aneh dari cara ia berjalan.Langkahnya terlihat lambat. Sangat lambat. Seperti orang tua yang berjalan dengan santai menikmati pemandangan pagi. Tapi setiap kali ia melangkah, jarak yang ia tempuh sangat jauh. Hampir tidak masuk akal. Satu langkah yang tampak pendek itu sebenarnya membawanya sejauh lima ratus meter. Satu li penuh.Ini adalah Qinggong tingkat tinggi. Ilmu meringa

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Pedang Kayu Persik.

    Sore hari, ia tiba di Kota Yinfeng.Kota Yinfeng terkenal sebagai kota pedang dan besi. Dulunya, kota ini disebut Kota Angin Baja karena tradisi pandai besinya yang sangat kuat. Tapi sekarang, setelah lima ratus tahun, kota ini tertekan oleh Sekte Bayangan Yin seperti desa-desa lain.Rong Tian memasuki kota melalui gerbang besar yang dijaga oleh dua orang penjaga dengan wajah lelah dan mata kosong. Mereka hanya menatapnya sebentar, lalu membiarkannya masuk tanpa bertanya.Di dalam kota, suasana berbeda dari desa-desa yang ia lewati. Lebih ramai, lebih bising, tapi juga lebih tegang. Jalan-jalan utama dipenuhi oleh pedagang yang menjajakan barang, anak-anak yang berlarian, gerobak yang melintas dengan beban berat.Tapi yang paling menonjol adalah bengkel-bengkel pandai besi. Di sepanjang jalan utama, ada puluhan bengkel dengan tungku besar yang menyala, palu yang memukul besi dengan ritme teratur, dan bau besi panas yang menyengat hidung.Rong Tian berjalan perlahan di antara bengkel-b

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Desa Yang Tertindas.

    Perjalanan dari Desa Heishan ke Kota Heiyang memakan waktu lima sampai enam hari jika berjalan kaki. Rong Tian tidak terburu-buru. Ia ingin melihat kondisi dunia sekarang dengan matanya sendiri, merasakan perubahan yang terjadi selama lima abad ia tidak ada.Setengah hari perjalanan dari Desa Heishan, Rong Tian tiba di Desa Wuyin. Desa kecil yang terletak di lembah sempit itu tampak sangat sunyi. Hampir tidak ada tanda-tanda kehidupan.Rumah-rumah kayu yang berjajar di kedua sisi jalan utama desa tampak kosong. Pintu-pintunya terbuka sedikit, berderit ditiup angin. Jendela-jendela tertutup rapat dengan papan kayu yang sudah lapuk. Ladang-ladang di sekitar desa kering, tidak terawat, dipenuhi rumput liar yang tumbuh sembarangan.Rong Tian berjalan perlahan melewati desa itu, mengamati setiap sudut dengan saksama. Tidak ada asap dapur yang keluar dari cerobong rumah. Tidak ada suara anak-anak bermain. Tidak ada suara orang dewasa bekerja di ladang.Hanya kesunyian.Kesunyian yang mencek

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status