Share

Bagian 69

Penulis: Puziyuuri
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-11 22:57:26

"Rencana apa, Nia? Jawab!" tegas Agung.

Dia memijat kening. Sejak melakukan hal tak senonoh bersama Aldino di apartemen, putri bungsunya itu lebih sering mendatangkan masalah di keluarga. Jika bukan Kiria dan Riani yang sering menenangkan mungkin Agung sudah main tangan.

"Ih, Ayah, jangan galak-galak dong."

"Nia!"

"Iya, iya, Yah. Aku bikin rencana untuk menyelamatkan harga dirikulah."

Agung menjajdi gemas. Dia hampir saja melayangkan tamparan. Mira langsung pasang badan melindungi cucu kesayangan.

"Agung! Kamu ini benar-benar, ya! Jangan main kasar! Nia itu cuma korban. Nia yang polos mana tahu bakal diselingkuhi!" omel Mira.

Nia seketika tertawa lepas. "Ya ampun, Nek. Aku tidak sepolos itu. Dari awal aku tahu kok Aldino itu tukang selingkuh. Awalnya, aku menikahinya karena ingin merebut apa pun milik Kak Ria. Aku juga nekat ingin merebut Kak Arya, tapi tidak berhasil. Kak Arya terlalu bucin sama Kak Ria."

"Nia! Kamu keterlaluan!"

Satu tamparan Agung hampir mendarat di pipi Kanania. N
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dari Racun Jadi Istri Presdir Tampan   Bagian 73

    Krook krook Bunyi dari perut Kiria membuyarkan suasana. Dua bibir yang hampir bersentuhan terhenti di jarak 3 sentimeter. Kiria tersadar akan posisi mereka, refleks mendorong sang suami dengan wajah merona. Tak ayal, Arya terguling dari kasur, menggelinding di lantai hingga kepalanya membentur meja. Kiria melirik takut-takut jangan sampai bernasib sama dengan Davina karena bertindak anarkis. Dia pun turun dari tempat tidur, mencoba menghampiri Arya. "Arya? Arya? Kamu baik-baik saja?" Arya duduk di lantai sambil mengelus kening. "Ya, sangat baik, sampai-sampai tumbuh telur di dahiku." Kiria menjadi merasa bersalah. Dia membantu Arya berdiri. Namun, karena gugup, tenaganya terlalu kuat, membuat tangan Arya tertarik. Suaminya itu pun meringis. "Aduh, maaf Arya!" Akhirnya, Kiria harus memapah Arya. Dia benar-benar merasa bersalah, hingga tak menyadari seringaian nakal di sudut bibir sang suami. Arya tampak lemah dan bersandar di bahu Kiria dengan mata setengah terpejam."Arya,

  • Dari Racun Jadi Istri Presdir Tampan   Bagian 72

    Para pelayan menunduk dalam. Tubuh mereka gemetaran. Tatapan tajam Arsyana begitu mengintimidasi. Kesan santai dan cerianya raib entah ke mana. Namun, hal itu justru terasa lebih menakutkan. Amarah seseorang yang terlihat tidak akan pernah marah tentu menyeramkan."Bagaimana bisa gaunnya jadi begini? Jawab!" cecar Arsyana."Itu bukan perbuatan kami, Bu. Benar kami sudah lalai menjaga ruangan, tapi tidak ada satu pun dari kami yang merusaknya." Pelayan yang lebih senior dibanding yang lain mencoba membela diri."Periksa CCTV di lorong depan! Siapa saja yang masuk ke ruangan ini!" titah Arsyana.Pelayan senior mengangguk takzim. Dia segera menghubungi bagian IT dan mendapatkan hasil rekaman CCTV dengan cepat. Arsyana dengan tidak sabar membuka rekaman. Wajahnya seketika merah padam saat melihat sosok Davina sempat memasuki ruang ganti tersebut."Davina ini benar-benar pembuat onar!" geram Arsyana seraya mengenggam ujung gaun pengantin yang telah rusak.Sementara itu, Riani tak kuasa me

  • Dari Racun Jadi Istri Presdir Tampan   Bagian 71

    Aula hotel semakin riuh. Para tamu yang saling berbisik membuat Rose sakit kepala. Arsyana langsung mendatangi ayahnya. "Pa, jangan begini. Kita tunggu sebentar lagi mereka akan datang.""Tidak perlu menunggu, Tan," sergah Arya tiba-tiba. "Opa benar, kita harus segera melakukan akad, kasihan pak penghulu sudah lama menunggu.""Arya!" jerit Rose. Matanya melotot. Davina tersenyum penuh kemenangan. Begitu juga Gheana yang tersipu malu. Dia berpikir Arya diam-diam menyimpan perasaan padanya. Namun, beberapa saat kemudian Davina dan Gheana harus menelan pil pahit. Arya tiba-tiba memberi isyarat pada penghulu. Lelaki tua dengan wajah bersahaja itu mengangguk kecil sebelum menjabat tangan Arya. "Tunggu! Kenapa kamu malah jabat tangan dengan penghulu? Bukankah seharusnya dengan papanya Ghea?" protes Davina. Arya memasang raut wajah sok polos. "Kenapa harus dengan suami Tante? Aku tidak menikahi putri Tante."Davina meradang. "Apa maksud kamu, Arya? Bukannya tadi kamu setuju sama Om Bask

  • Dari Racun Jadi Istri Presdir Tampan   Bagian 70

    "Firasat Kakak memang hebat."Sempat-sempatnya Kanania memuji Kiria, membuatnya seketika dipelototi Riani. Sementara itu, Sandi dengan sigap memberi isyarat pada para bawahannya. Mereka segera keluar dari mobil, siap menghadapi musuh.Pertarungan pun tak terelakkan. Sandi memimpin para bawahan untuk menghadapi lawan dengan jumlah 3 kali lipat. Berbeda dengan orang suruhan Lusi, musuh kali ini jauh lebih terlatih. Sandi memberi isyarat agar orang-orangnya lebih waspada."Serang!" perintah pemimpin musuh.Lima pria kekar maju dengan kecepatan tinggi. Namun, cukup tiga bawahan Sandi untuk menghambat mereka. Tinju dan tendangan saling beradu. Cipratan darah bercampur keringat terlempar ke udara.Satu dua musuh tumbang. Namun, jumlah mereka masih banyak. Para bawahan Sandi mulai kelelahan, padahal lawan baru berkurang setengah. Sandi sendiri juga agak kewalahan saat si pimpinan musuh berkali-kali menggunakan cara curang menaburkan serbuk beracun."Aduh, bagaimana ini, Yah? Para pengawal Ar

  • Dari Racun Jadi Istri Presdir Tampan   Bagian 69

    "Rencana apa, Nia? Jawab!" tegas Agung.Dia memijat kening. Sejak melakukan hal tak senonoh bersama Aldino di apartemen, putri bungsunya itu lebih sering mendatangkan masalah di keluarga. Jika bukan Kiria dan Riani yang sering menenangkan mungkin Agung sudah main tangan."Ih, Ayah, jangan galak-galak dong.""Nia!""Iya, iya, Yah. Aku bikin rencana untuk menyelamatkan harga dirikulah."Agung menjajdi gemas. Dia hampir saja melayangkan tamparan. Mira langsung pasang badan melindungi cucu kesayangan."Agung! Kamu ini benar-benar, ya! Jangan main kasar! Nia itu cuma korban. Nia yang polos mana tahu bakal diselingkuhi!" omel Mira.Nia seketika tertawa lepas. "Ya ampun, Nek. Aku tidak sepolos itu. Dari awal aku tahu kok Aldino itu tukang selingkuh. Awalnya, aku menikahinya karena ingin merebut apa pun milik Kak Ria. Aku juga nekat ingin merebut Kak Arya, tapi tidak berhasil. Kak Arya terlalu bucin sama Kak Ria.""Nia! Kamu keterlaluan!"Satu tamparan Agung hampir mendarat di pipi Kanania. N

  • Dari Racun Jadi Istri Presdir Tampan   Bagian 68

    Kanania tampak terperangah. Dia mencubit lengan sendiri terlebih dulu. Rasa sakit yang merayap di permukaan kulit membuat air mata meluncur di pipi dengan lancar. "Kak Al jahat! Kenapa Kakak tega melakukan hal ini padaku?" cecar Kanania di sela isak yang menyayat. Dia mendorong pelan dada Aldino dengan tatapan penuh amarah. Untuk menambah dramatis, Kanania bahkan jatuh terduduk, lalu menutup wajah dengan kedua telapak tangan. Tingkahnya bagaikan seorang wanita lemah korban pengkhianatan yang tak punya tenaga lagi untuk berdebat karena terlalu syok. Para tamu mulai berbisik-bisik. Sebagian besar tampak mengasihani Kanania sekaligus berbicara buruk tentang Aldino dan Lia. Bahkan, ibu Aldino sendiri memelototi sangat putra. "Apa hakmu marah-marah? Aku yang lebih dulu mengenal Kak Al!" seru Lia nyaring karena tak terima dicap pelakor. Dia memeluk lengan Aldino. "Kakak, cepat pilih aku atau dia! Kak Al pasti pilih aku, 'kan?" rengeknya. Kanania berdiri dengan susah payah, tentu hanya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status