Share

Insiden Banyak Babak [1]

“Jadi ini taktikmu untuk membuatku setuju?” Nada mengecam terdengar jelas di suara Maxim. Kini mereka hanya ditinggal berdua karena Cecil dan Maureen ingin makan malam.

Sebenarnya Kendra juga diajak serta, setengah dipaksa malahan. Akan tetapi, tentu saja dia menolak mati-matian. Mana bisa dia menelan makanan dengan risiko dipelototi oleh Maxim. Apalagi dia yakin, lelaki itu pasti menyumpahinya dalam hati. Bisa-bisa semua makanan yang ditelannya akan berubah menjadi racun dalam hitungan jam.

“Aku tidak punya pilihan. Kalau kamu terganggu, aku benar-benar minta maaf,” kata Kendra. “Posisiku benar-benar terjepit. Mbak Rossa tidak....”

“Oke, aku setuju.”

Kendra melongo. “Kamu barusan bilang apa?” tanyanya mirip orang linglung. Dipandangnya Maxim lekat-lekat. “Kamu benar-benar setuju?” ulangnya.

“Aku tidak mau kamu bertingkah mirip penguntit begini. Apalagi sampai da

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status