Share

Planet Phandev

Jauh dari planet Halation terdapat dunia dimana telah diambil alih menjadi tempat tinggal para phantom serta devil. Lelaki berkekuatan magic dark mengalami nasib buruk lantaran kapal angkasa miliknya mendarat di planet Phandev Darkness yang kini menjadi penyesalan seumur hidupnya. Dulu dunia phantom merupakan dunia Shining Melody. Shining Melody ialah planet yang unggul dalam bidang music serta di selingi dengan kekuatan magic. Kini planet tersebut hanya menjadi kenangan akibat seluruh penduduk tewas karena pertarungan dua tahun lalu.

Big boss phantom bernama Zordon , mengendalikan beberapa manusia yang berpofesi sebagai ilmuwan dan detektif di planet Halation. Ia merupakan phantom licik dan terkenal akan kekejamannya yang melampaui batas.Belum ada yang bisa mengalahkannya.

"Zorius! cepat bawa tawanan berharga kita kesini!" perintah big boss kepada salah satu devil. Devil merupakan bawahan dari phantom. "Siap tuan Zordon!" sahutnya lalu bergegas membawa satu tawanan. Ia adalah lelaki magic dark yang saat ini masih dalam belenggu serta kutukan phantom semasa sampai di planet Phandev. "Tuan , ini tawanan kita yang berharga," celetukya muncul seraya membawa tawanan dalam kondisi di ikat agar tidak bisa kabur. "Bagus! Kau boleh pergi," sambung big boss mempersilahkan. "Baik tuan," balasnya singkat lalu menghilang.

Zordon mulai mendekati lelaki tersebut yang mengekspresikan wajah sendu serta mata sedikit sembab karena menyesali perbuatan bodoh yang ia lakukan. "Di dunia phantom devil hanya kau satu-satunya manusia disini," ucap big boss seraya mendekati tawanan tersebut. "Apa maumu!?" sentak pria magic darkness dalam kondisi penuh penyesalan. "Keep calm. Aku ingin kau membawa Aichel ke hadapanku sekarang juga atau aku akan mengambil alih jiwamu?" sambungnya disertai dengan ancaman. "Lepaskan ikatanku!" sentak tawanan untuk kedua kalinya. Tanpa mengatakan apapun Zordon melepaskan tali pengikat kemudian tawanan tersebut berhasil melarikan diri.

Pria yang memiliki kekuatan darkness bersembunyi di salah satu rumah yang tak disangka milik marga Agata. Dengan sisa kekuatan ia memilih bersembunyi di loteng agar tidak diketahui orang lain. Azumi mendengar suara rusuh di loteng langsung mengecek sumber suara. Setibanya disana alangkah shocknya saat ia melihat lelaki dengan kondisi lemah serta mata terlihat sembab. "Hey , ada apa denganmu?" tanya gadis dejavu sembari membantu pria misterius berdiri. "......," tidak merespon namun sedikit menundukkan kepala.

Alhasil gadis berambut pink itu membawanya ke ruang tamu untuk mengecek keadaan pria yang ia temukan. Sesudah itu , Azumi menghubungi keempat anggota tim rahasia untuk datang ke kediaman gadis berinisial AA. Tak lama kemudian Eki , Hana , Rugby dan Aichel sampai lalu menanyakan, "Ada apa?" secara serempak. "Dia siapa?" sambung pangeran istana melontarkan pertanyaan lagi. "Aku menemukannya di loteng," sahut pemimpin tim rahasia menjelaskan. "What!?" shock mereka berempat saat mendengar jawaban pemilik rumah. 

Saat pria berambut putih melihat gadis dengan raut wajah datar membulatkan matanya lalu berdiri dalam keadaan lemah seraya berkata, "Kau Aichel pemilik kekuatan gabungan es dan tumbuhan , tolong selamatkan aku....," sembari memegang pundak gadis di hadapannya. "Ha? Apa maksudmu?" balas Aichel dengan nada dingin. Ingin menjawab pertanyaan namun pria tersebut mulai kehilangan kesadaran. Dengan terpaksa gadis bermarga Emerland menahan tubuh pria yang lebih tinggi darinya sambil berkata dalam hati, "Apa maksudnya?."

Aichel menidurkan pria tersebut lalu meninggalkan ruan tamu.  "Aichel..," lirih pangeran istana melihat tingkah gadis berhati beku. "Aku akan bicara dengannya," celetuk Azumi kemudian menyusul Aichel.

Sedangkan Aichel berada di taman letaknya tak jauh dari rumah pemimpin tim rahasia. Ia merenung dan memikirkan perkataan lelaki misterius. "Siapa dia? Kenapa dia mengetahui kekuatanku?" mulai bertanya-tanya sambil menatap kupu-kupu hinggap di bunga mawar putih.  "Aichel , kamu kenapa?" celetuk Azumi duduk di samping Aichel. "Bukan urusanmu!" ketusnya tanpa melihat lawan bicara. "Apa yang mengganggu pikiranmu?" tanya Azumi untuk kedua kalinya. "Agh! Bisa gak sih gak usah banyak tanya! Pemimpin macam apa membawa orang asing tidak dikenal ke rumah! Untuk apa? untuk ngerawat pria asing itu!" Aichel mulai naik pitam. "Aku kesini karena kami mengkhawatirkanmu terutama Rugby," jelas Azumi menerangkan. Mendengar perkataan salah satu rekannya , Azumi hanya bisa terdiam menahan rasa sedih akibat ucapan yang tajam nan melukai hati.

"Azumi..., kenapa kau selalu baik padaku? Padahal aku selalu ketus padamu...," lanjut Aichel melontarkan pertanyaan. "Karena aku memahami perasaanmu. Saat ini adalah masa sulit untuk kita terima dan masa lalumu membuat sifatmu berubah secara drastis dan itu sangat membebani dirimu," jawabnya panjang lebar. "Terserah kau saja!" kembali ketus lalu masuk kembali ke ruang tamu dan diikuti oleh Azumi.

"Aichel , kamu kenapa?" tanya Rugby dengan raut wajah cemas. "Aku baik-baik saja," sahutnya tanpa menatap lelaki di depannya. "Kamu jangan mengatakan baik-baik saja jika hatimu sedang tidak baik-baik saja," pinta sang pangeran. "Aku...," saat ingin melanjutkan kata-katanya pria misterius mulai sadar dari pingsannya sembari berteriak, "Tidak!!!" serta keringat mulai membasahi tubuhnya. "Hey , kamu kenapa?" celetuk Eki penasaran. "Phantom....jiwaku.... Aichel! Kau harus ikut denganku!" mendadak panik. "Kau tidak bisa membawa Aichel sebelum melangkahiku!" bentak Rugby memasang badan untuk melindungi gadis bersifat dingin disertai tatapan tajam. "Hanya dia yang bisa menyelamatkanku sekarang!" balas membentak sembari menunjuk Aichel. 

Eki dan Azumi berusaha melerai perdebatan kedua lelaki yang sama-sama keras. "Sudah tenang dulu," tutur Eki menahan sang pangeran tengah naik darah. "Begini saja , kamu jelaskan apa yang sebenarnya terjadi," sambung Azumi memberi saran kepada pria yang belum diketahui namanya. "Aku melakukan kesalahan yang fatal," mulai bercerita. "Kesalahan fatal?" tanya Hana singkat. "Ya! Namaku Savero Fernandes , biasa dipanggil Vero. Aku hidup sebatang kara dan memutuskan menjadi pengembara. Kala itu aku mendarat ke planet phandev yang merupakan tempat tinggal phantom dan devil. Akibat kesalahanku , phantom tersebut membelenggu serta mengutuk diriku," celotehnya panjang lebar.

Mendengar cerita Vero , mereka merasa iba akan nasib pria sebatang kara. "Bagaimana kalau kau masuk ke tim kami?" kata Azumi memberi penawaran. "Azumi! Apa kau sudah tidak waras! Dia bukan warga kita! Ditambah lagi dia sudah dikutuk oleh phantom. Keberadaannya hanya membuat kita repot! Apa kau tidak berpikir sampai kesitu! Jadi orang jangan terlalu baik!" umpat gadis es batu tidak menyetujui perkataan pemimpin. "Kak Aichel , sesama manusia harus saling membantukan?" celetuk Hana menatap Aichel dengan tatapan penuh harap. "Hhhmmm...terserah kalian saja," ketusnya lalu duduk di sofa meminum minuman yang ia bawa dari rumah.

"Bagaimana Vero?" tanya Azumi lagi. "Baiklah , aku ikut kalian. Terimakasih," responnya tidak memiliki pilihan lain. "Sama-sama," sahut tim rahasia kompak kecuali Aichel hanya bisa diam. Setelah itu mereka berenam menuju istana untuk membicarakan serta menceritakan anggota baru bersama raja Azur. Usai bercerita respon raja Azur , "Baiklah , tapi pantau keadaan Vero terus menerus," pesannya singkat padat namun jelas.

Zordon yang memantau dari markasnya sangat murka lantaran tawanan tersebut melarikan diri dan beralih menjadi anggota tim rahasia. Akibat kemurkaan big boss , ia memutuskan untuk mengambil jiwa Aichel dan Vero pada saat tengah malam nanti. "Awas kalian! Kalian berdua menantangku! Aku akan mengambil jiwa kalian tengah malam nanti!" ungkapnya di selingi dengan senyuman licik. Saat tengah malam , Zordon mulai bersiap-siap untuk menjalankan ambisinya itu.

To be continue.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status