Share

10

Author: SUNBY
last update Last Updated: 2025-05-01 10:57:53

“Menurut lo ada yang beda nggak dari seorang Dirga akhir-akhir ini?”

Audrey menoleh, dia memicingkan matanya ke arah Silla sebelum akhirnya menghadap ke depan tepatnya di bangku bagian pojok sana, dimana ada Dirga dan beberapa temannya sedang duduk ngopi dan merokok.

“Lo ngerasa juga, ya?” Adurey bertanya balik

“Hum.” Silla mengangguk, “Beberapa hari terakhir dia jadi rajin ke kampus bahkan seminggu ini hampir full. Padahal jadwal dia ke kampus cuma tiga hari doang, kan?”

“Bener banget, Sill. Enggak cuma itu aja, dia akhir-akhir sikapnya kayak berubah gitu. Enggak kayak biasanya yang mukanya suka jutek.”

Dalam diam Naykilla menguping pembicaraan kedua sahabatnya. Dia takjub dengan kemampuan mereka yang memperhatikan Dirga begitu detail. Dia sendiri tidak pernah terpikirkan sampai ke sana. Hal ini membuat Naykilla jadi khawatir. Khawatir kalau semua fans Dirga seperti kedua sahabatnya itu.

“Jangan-jangan rumor yang beredar kalau Dirga lagi pacaran sama salah satu cewek di k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dear Dirga   14

    “Lo ngapain di sini?!” tanya Dirga sekali lagi karena tidak kunjung mendapatkan jawaban dari NadiaNadia pun terkesiap. Dia segera mengendalikan ekspresi terkejutnya karena melihat sosok asing yang bersembunyi di balik tubuh Dirga yang besar itu. Ini kedua kalinya dia melihat Naykilla dan kali ini lebih jelas. Dengan cepat bola matanya menatap dari atas hingga ke bawah. Dia seperti sedang memindai penampilan Naykilla lalu menyunggingkan senyum.“Aku ikut Ibu ke sini. Kemarin setelah dengar kabar kalau Oma meninggal aku langsung datang ke kota dari kampung. Aku khawatir sama kamu Dirga. Dan sekarang, seperti yang kamu lihat..” Nadia mengibaskan rambut panjang bergelombangnya. “Aku di sini buat mastiin kalau kamu baik-baik aja setelah beberapa hari yang lalu aku sulit banget cari celah buat nemuin dan ngobrol sama kamu.”Naykilla mendongakkan kepalanya untuk melihat bagaimana ekspresi Dirga. Dan jelas, Dirga tampak tidak senang.“Gue engggak suka apartemen gue di datangin orang asing. D

  • Dear Dirga   13

    Naykilla mengigit ujung jarinya, dia merasa gugup. Sementara Lina sibuk memasukkan beberapa pasang baju ke dalam koper berukuran besar. “Bunda...” Naykilla memanggil setengah merengek Lina menoleh kebelakang dan mengangkat alisnya melihat sang anak meringkuk di sudut ranjang. “Kamu kenapa lagi sih, Nay?” Naykilla menghela napas pelan. Dia semakin mengeratkan pelukannya pada boneka kesayangannya. “Tolong bilangin dong sama Dirga. Nay belum siap tinggal serumah sama dia.” Bulu kuduk Naykilla merinding membayangkan akan tinggal satu atap dengan seorang Dirga untuk selama-lamanya. Dua hari yang lalu sudah dia habiskan dengan Dirga dan tidur di rumah mewah oma-nya, dan itu luar biasa berat bagi Naykilla. Menjadi seorang istri dadakan membuatnya tidak tahu harus berbuat apa dan harus melakukan apa. Dan begitu juga dengan Dirga. Interaksi mereka berdua begitu canggung. “Nay! Gimana ceritanya suami istri enggak serumah? Kamu jangan aneh-aneh, deh.” Lina melanjutkan kembali kegiata

  • Dear Dirga   12

    Hari itu berjalan dengan begitu cepat dengan banyaknya hal yang terjadi. Dirga sendiri masih merasa di awang-awang antara mimpi dan tidak. Dia bahkan tak tahu harus merasakan apa hari ini. Pernikahannya beriringan dengan hari kematian nenek tercintanya.Tak terhitung sudah berapa kali Dirga menerima ucapan bela sungkawa dari kerabat dekat maupun tamu undangan yang datang. Setiap kali ada yang menyampaikan dukacita, Dirga hanya bisa mengangguk lemas, senyum tipis terpaksa menghias bibirnya."Dirga.." Janne mendekat. Menatap kasihan putra semata wayangnya harus menghadapi hari yang begitu berat ini.Jas hitam yang tadinya rapi sekarang sudah tak berbentuk lagi. Dasinya sudah berantakan bahkan jas-nya pun sudah tak dia kenakan lagi."Udah tengah malam. Istirahat sana." Ucap JanneDirga menggeleng pelan. "Nanti, Mi. Masih ada beberapa tamu yang datang."Janne tersenyum lembut. "Tapi Naykilla nungguin kamu, Dirga."Tubuh lelah Dirga tersentak. Dia seperti melupakan status barunya yang suda

  • Dear Dirga   11

    begitu memasuki ruangan terlihat tubuh tua terbaring lemah dengan berbagai alat medis terpasang di tubuhnya. Matanya setengah terbuka, napasnya berat dan terputus-putus. Tapi ketika Dirga mendekat, ada sedikit cahaya di matanya. “Oma…” bisik Dirga sambil berlutut di sisi ranjang, menggenggam tangan keriput itu. Wajah sang Oma bergerak sedikit, bibirnya terbuka samar. “Dir… ga…” suara itu begitu pelan, tapi cukup untuk membuat mata Dirga berkaca-kaca. “Cu.. Cucu Oma akhirnya datang.” “Iya, Oma. Ini Dirga… Dirga udah di sini,” jawabnya serak. Tangannya menggenggam tangan sang nenek lebih erat, seolah ingin menyalurkan sisa tenaga yang dia punya. Di belakangnya, Naykilla berdiri diam. Terlalu takut untuk mengganggu, tapi terlalu tersentuh untuk berpaling. “Maaf ya, Oma telat…” Dirga menunduk, air matanya menetes satu per satu. “Dirga minta maaf…” Sang nenek hanya menggeleng perlahan, lalu dengan susah payah mengangkat tangan satunya untuk menyentuh wajah cucunya. “Kuliah.. Dirga b

  • Dear Dirga   10

    “Menurut lo ada yang beda nggak dari seorang Dirga akhir-akhir ini?” Audrey menoleh, dia memicingkan matanya ke arah Silla sebelum akhirnya menghadap ke depan tepatnya di bangku bagian pojok sana, dimana ada Dirga dan beberapa temannya sedang duduk ngopi dan merokok. “Lo ngerasa juga, ya?” Adurey bertanya balik “Hum.” Silla mengangguk, “Beberapa hari terakhir dia jadi rajin ke kampus bahkan seminggu ini hampir full. Padahal jadwal dia ke kampus cuma tiga hari doang, kan?” “Bener banget, Sill. Enggak cuma itu aja, dia akhir-akhir sikapnya kayak berubah gitu. Enggak kayak biasanya yang mukanya suka jutek.” Dalam diam Naykilla menguping pembicaraan kedua sahabatnya. Dia takjub dengan kemampuan mereka yang memperhatikan Dirga begitu detail. Dia sendiri tidak pernah terpikirkan sampai ke sana. Hal ini membuat Naykilla jadi khawatir. Khawatir kalau semua fans Dirga seperti kedua sahabatnya itu. “Jangan-jangan rumor yang beredar kalau Dirga lagi pacaran sama salah satu cewek di k

  • Dear Dirga   9

    Naykilla menggerutu di dalam hati. Sekarang dia baru menyesali tindakannya yang begitu mudahnya berkata iya atas ajakan Dirga semalam. Lihat lah dampaknya sekarang. Mereka jadi pusat perhatian semua orang. “Lo suka buku yang mana?” tanya Dirga sambil melihat beberapa buku yang menarik pandangannya. “Kalau ada yang lo suka ambil aja, soal bayaran biar jadi urusan gue.” Ucapnya dengan begitu ringan tanpa beban Naykilla masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Dia membuka salah satu buku berukuran sedikit lebar untuk menutupi seluruh wajahnya dari pandangan semua orang di sana. Meski dia sudah menggunakan topi untuk bersembunyi tapi tetap saja itu terasa kurang. Sementara Dirga tersenyum geli melihat tingkah laku Naykilla yang menurutnya lucu karena membaca buku terbalik walau tampak jelas gadis itu tidak benar-benar sedang membaca. Dengan jahil Dirga mencubit pelan pipi Naykilla. Perhatiannya langsung beralih. “Lo suka baca buku terbalik?” pertanyaan Dirga membuat Naykilla jadi salah

  • Dear Dirga   8

    Naykilla mengepalkan kedua tangannya di atas meja. Entah harus bagaimana lagi dia menolak tapi tidak pernah di gubris sama sekali oleh kedua orang tuanya. Memangnya apa yang di kejar? Naykilla masih muda. Masih banyak hal yang ingin dia capai, bahkan kuliah pun dia belum lulus. Bukankah terlalu terburu-buru jika menyuruhnya untuk menikah sekarang, kan? Di sisi lain, Dirga itu bukan dari keluarga sembarangan. Walaupun dulunya orang tua mereka adalah teman dekat tapi tidak perlu sampai harus seperti ini. Dia tidak mengenal baik Dirga meski di masa balita mereka berteman tapi itu kan sudah lama sekali dan mereka pun sudah tidak ingat lagi. Untuk alasan itu Naykilla berpikir jika kedua orang tua mereka bertindak terlalu jauh. “Kenapa harus Dirga, sih?” tanya Naykilla dengan wajah yang tertunduk Irwan berdehem pelan. Dia tersenyum hangat ke arah Naykilla meski tidak terlihat oleh gadis itu. “Keluarga mereka baik, Nay. Enggak banyak orang dari keluarga terpandang tapi sebaik mereka. Ay

  • Dear Dirga   7

    Naykilla menatap kosong ujung sepatunya yang berwarna putih. Di koridor kampus yang tidak begitu banyak di lalui orang, dia duduk dengan tenang. Sesekali matanya melirik kearah lain untuk menghindari rasa bosan yang sepertinya akan datang. Setelah beberapa hari dari kejadian bioskop baru kali ini Deny menghubungi Naykilla dan mengajak untuk bertemu. Naykilla sedikit kecewa menyadari bahwa tampaknya Deny tidak begitu peduli dengannya yang tiba-tiba menghilang di tengah film terputar. Padahal mereka pergi bersama ke bioskop bukankah seharusnya laki-laki itu khawatir jika Naykilla tidak ada di tempatnya. Atau mungkin keberadaan Vira membuatnya melupakan sosok Naykilla. Selain kecewa, Naykilla juga kesal. Dia sadar bahwa ajakan nonton itu bukan sesuatu yang direncanakan melainkan sebuah kebetulan. Kebetulan pada saat itu Vira tidak bisa pergi karena alasan acara keluarganya. Namun sayangnya mendekati waktu Vira malah mengubah semuanya. Dia ikut serta dan Naykilla tampak seperti orang ke

  • Dear Dirga   6

    "Dia cocok sih rambut pendek begini. Keliatan rapi banget. Tapi.. rambut panjangnya itu loh.." Audrey meletakkan ponselnya di atas meja. Terpampang jelas di sana foto seorang Dirga yang dia ambil diam-diam saat di dalam kelas. "Bikin dia keliatan sexy, macho.. dan, dan.. aduh, bingung gue mau ngedefinisiin dia kayak apa." Silla tergelak. Melihat ponsel Audrey dan memperbesar layar foto itu di beberapa tempat. "Selain potong rambut, dia kayaknya cukur kumis halusnya itu. Pantes jadi lebih fresh banget ya Drey idola kita." Audrey mengangguk setuju. "Gue penasaran deh, Kak Dirga kalau tidur terus mulutnya nganga bakal kelihatan ganteng atau jelek, ya." Naykilla menggelengkan kepalanya. Pembicaraan tentang Dirga terus berputar di sekitarnya. Di rumah, ada sang bunda yang dengan heboh menceritakan tentang Dirga. Sementara itu di kampus ada kedua sahabatnya yang tergila-gila dengan Dirga dan terus membicarakan laki-laki tersebut. "Kalau itu sih cuma istrinya Kak Dirga yang tau." Sahut S

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status