Share

Bab 22

Suasana pagi ini, begitu menyedihkan. Seisi rumah menatap prihatin kepada Davin dan Rei, dua pria yang sedang patah hati. 

Mendesah resah, Mey mencoba terus menikmati sarapan yang amat hambar di mulut. Apa kurangnya ia? Hingga selalu kalah dari Alya, dulu bahkan sekarangpun fakta tersebut makin mengiris ketenangan hati. 

Vita berdecak kesal, ia menaruh pisau dan garpu dengan sedikit kasar. "Rei, Davin. Kalian ini kenapa sih? Susah sekali buat move on, dan kamu Rei. Mungkin Davin wajar, tapi, kamu sudah menikah. Dan kalau kamu tidak lupa, istrimu ada di sini!"

Mendengar hal itu, Mey tersenyum getir. Jutaan kalimat apapun tak akan bisa membuat suaminya sadar, kini ia hanya bisa memenangkan raganya dan bukan hatinya. 

Putra mendelik tajam, napasnya makin tak beraturan. Ia pikir, masalah sudah usai. Tap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status