Share

Bab 21

Risma mendelik tajam ke arah Alya, ia merasa geram bagaimana mungkin sosok sang adik digantikan dengan wanita yang sangat tidak pantas dikedua netranya. 

Berkali-kali Alya menelan ludah, berharap ada seseorang yang mampu menyelamatkan hidupnya. Tapi, sayang seribu sayang. Semua orang, sibuk dan tidak sedang berada di rumah.

Risma menghempaskan diri di sofa empuk juga mahal, ia menyilangkan kaki dan menjentikkan kuku indahnya.

"Tolong, buatkan saya minuman." Risma berucap, seolah sibuk dengan kuku hasil nyalon sebelum datang ke rumah Jimmy. 

"Jus Alpukat, esnya yang banyak. Dan, gulanya dikit aja. Kebetulan, saya sedang diet."

Alya mengangguk lemah, lantas berlari kecil menuju dapur. Kebetulan yang amat miris, Bik Inah tengah keluar jadi tak ada yang bisa membantu.

Beruntung, beberapa buah alpukat ten
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status