Share

23. Kebohongan

Mentari mulai terbit menampakan sinar cerah berwarna kuning di langit. Namun samar-samar terdengar suara parau keributan di ruang tamu. Terlihat Bibi Susi yang tertunduk lesu duduk di atas lantai  yang dingin. Wajahnya menampakan ketakutan bibirnya kelu tak ada kata yang mampu di ucap sedikit pun. Seluruh badannya bergetar Bibi Susi memohon maaf atas kelalaian yang sudah ia lakukan. Dan mengakibatkan guci mahal milik Ibu Delia raib tak tersisa.

Bibi Susi duduk bersimpuh  dengan kedua tangan memegang erat kaki Ibu Delia yang tampak tak menyangka. “Maaf Mba Saya teledor” Ucap Bibi Susi dengan rasa amat bersalah. Air matanya terus mengalir membasahi pipi hingga membuat wajahnya tampak pucat.

“Udah Bi, ayo berdiri! Bibi kok bisa kenal sama orang itu gimana ceritanya?” Ibu Delia lantas menyuruh Bibi Susi untuk berdiri. Ia meminta penjelasan pada asisten rumah tangganya itu karena ibu Delia sudah mengenal Bibi Sus

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status