Share

Bab 2

Author: Widya Julian
“Dan satu lagi, bilang ke Kiana hentikan semua trik murahan itu. Aku nggak akan tertipu lagi.”

Mendengar ucapan itu, hatiku langsung terasa membeku.

Ternyata kakakku juga bereinkarnasi?! Tapi kenapa dia bisa mengira ini semua hanya kebohonganku?

Padahal di kehidupan sebelumnya, dia sendiri yang menyaksikan bagaimana para penjahat itu menyiksa aku dan ibu.

Kenapa di kehidupan ini dia jadi sedingin ini?

Hanya karena wanita bernama Mia itu bilang,‘Kiana sengaja’?

Langkah kaki seseorang terdengar semakin berat, mendekat ke arah pintu.

Tak lama kemudian, pintu digedor semakin keras dan suara gesekan lemari yang diseret di lantai terdengar nyaring menusuk telinga.

Kami hanya bisa terpaku melihat pertahanan lemari itu semakin melemah, hingga, “Plak!”

Salah satu sudut lemari pecah dihantam keras, menimbulkan celah besar yang langsung terbuka di depan mataku dan ibu.

Suara tawa rendah dan serah terdengar dari luar, “Ternyata kalian sembunyi di sini.”

Aku berdiri di depan ibu, perlahan mundur ke arah ranjang.

Menatap celah di pintu yang mulai terbuka dan menyodorkan cahaya, perasaan tak berdaya karena tangan kosong membuat keningku basah oleh keringat dingin.

Lalu, pintu pun ditendang terbuka. Suara gesekan kaki lemari yang menyeret lantai menjerit seperti rel kereta api yang tergesek keras.

Sepasang sepatu bot kotor melangkah masuk.

“Kalian pikir bisa selamat hanya dengan menahan pintu? Aku bukan orang yang sabar bermain petak umpet.”

Pria itu menyeringai sinis, tatapannya menyapu sekeliling ruangan.

Tubuhku membeku di tempat, menatap pisau mengilap di tangannya. Pantulan cahaya menyinari jari-jarinya yang kotor dan hitam.

Tatapannya berhenti padaku, penuh nafsu dan menjijikkan, seperti lidah ular yang menjilat kulit, “

“Lumayan juga, nggak kusangka ada nona secantik ini di sini.”

Ibu berteriak sekuat tenaga, “Jangan sentuh dia!”

Aku menggertakkan gigi, menahan rasa putus asa yang menggeladak di dada, lalu menoleh ke ibu dan berbisik pelan,

“Bu, apapun yang terjadi nanti, kamu jangan ikut campur.”

“Ibu mundur, ada trampolin di luar jendela. Loncat ke bawah bisa mengurangi benturan.”

“Lalu ibu lari ke rumah sebelah, rumah Keluarga Phoin. Cari Willy dan suruh dia bawa orang untuk selamatkan aku.”

Pria itu sudah semakin dekat sambil menggoyangkan pisaunya, waktu kami hampir habis.

Lagipula, di kehidupan sebelumnya aku juga sudah pernah disiksa. Di kehidupan ini, bagaimanapun caranya aku harus melindungi ibu.

“Kiana, ibu nggak mungkin tinggalkan kamu!”

Aku mencengkeram pergelangan tangan ibu sekuat tenaga.

“Tolong dengarkan aku, bu. Ibu harus loncat dan lari secepat mungkin ke rumah Keluarga Pholin. Selama ibu selamat, semuanya masih ada harapan.”

Saat itu juga, pria itu mendorong lemari ke samping dan maju mendekat ke arah kami.

“Bu, cepat loncat!” bisikku panik.

Namun, ibu malah melesat ke depan dan menyerbu pria itu.

Dia memeluk lengannya erat-erat dan berusaha menyeretnya mundur.

“Kiana! Cepat loncat! Cepat pergi! Ibu nggak akan biarkan mereka menangkapmu!”

Suaranya tersendat oleh isak tangis, tapi terdengar penuh ketegasan.

“Ibu!”

Aku menjerit ketakutan.

Dan di depan mataku sendiri, pria itu mengayunkan tangannya dan menusukkan pisau itu tepat ke punggung ibu!

Seketika, cairan merah menyala seolah langsung menyerbu masuk ke dalam pikiranku, menghancurkan semua logika dan ketenanganku.

Ibu terengah-engah menahan sakit, tapi tetap memeluk pinggang pria itu erat-erat, sambil menangis dan berteriak,

“Cepat lompat! Kiana! Cepat! Jangan ragu-ragu lagi!”

Seluruh darah dalam tubuhku rasanya membeku, tapi naluri untuk bertahan hidup terasa seperti reaksi otomatis.

Melawan secara langsung jelas bukan pilihan tepat. Aku berlari ke jendela dan tanpa ragu melompat ke bawah.

Saat mendarat, trampolin memantulkan tubuhku kuat-kuat dan rasa sakit yang menusuk tiba-tiba menjalar dari pergelangan kaki hingga ke betis.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Demi Selingkuhan, Kakak Rela Mengorbankan Kami   Bab 11

    Jack teringat saat pertama kali mereka bertemu.Saat itu, Mia hanyalah seorang asisten kecil. Pakaian sederhana, wajah polos tanpa riasan, tampak bersih dan murni seperti bunga lili.Mia tidak tergila-gila barang mewah dan tidak gila status. Justru karena kesederhanaan dan kemurnian itu, Jack begitu tertarik padanya.Dia pikir, perempuan inilah cinta sejatinya.Namun, Mia malah meludah kesal, “Siapa yang nggak suka uang? Kalau kamu nggak punya uang, kamu pikir aku bakal menggodamu?”“Jangan mimpi! Silakan busuk dan hancur sendirian saja di sini!”Mia merapikan pakaiannya yang berantakan dan bersiap pergi.Luka di tubuhnya bisa jadi alat untuk cari simpati dari Willy. Siapa tahu hubungan mereka masih bisa diperbiaki.Namun, baru melangkah ke pintu, dua polisi sudah menghadangnya.“Selamat siang, berdasarkan pengakuan pelaku kasus penyerangan rumah Keluarga Rosli tanggal 1 maret, kamu teridentifikasi sebagai salah satu tersangka. Mohon untuk ikut kami ke kantor.”Mia langsung panik, “Buk

  • Demi Selingkuhan, Kakak Rela Mengorbankan Kami   Bab 10

    Faktanya memang persis seperti yang sudah kuduga. Meskipun perusahaan kecil milik Jack diluncurkan dengan sangat heboh, bahkan menggelar acara pembukaan besar-besaran, nyatanya perusahaan yang mau bekerja sama bisa dihitung dengan jari.Awalnya, memang ada beberapa proyek kecil yang datang menjajaki kerja sama, sekadar karena menghormati latar belakang Keluarga Rosli.Namun Jack sama sekali tak menghargai itu. Dia bahkan sampai merendahkan mereka secara langsung, “Kalian bahkan nggak bisa kasih dana investasi yang layak, masih pantas bicara soal kerja sama di sini?”Kabar itu langsung menyebar dan perusahaan milik Jack langsung sepi peminat.Suasana di kantornya benar-benar terasa dingin seperti es.Awalnya, Mia masih bisa ikut-ikutan pamer karena berada di sisi Jack. Tapi, setelah melihat tak ada pemasukan setiap hari, dia pun mulai panik.“Jack, bagaimana kalau kita ambil proyek kecil dulu? Sekecil apapun itu, yang penting ada pemasukan….”Mia berusaha memilih kata-kata dengan hati-

  • Demi Selingkuhan, Kakak Rela Mengorbankan Kami   Bab 9

    “Cukup! Jangan memohon mereka lagi! Nggak ada ruginya putus hubungan dengan keluarga seperti mereka! Mia, ayo kita pergi.”Aku memalingkan wajah, merasa muak. Aku benar-benar tak sanggup lagi melihat drama penuh kepalsuan ini.Di kehidupan sebelumnya, saat Jack menyiksaku sampai mati, dia terus berkata, “Surat wasiat Mia sudah jelas-jelas bilang semua ini hanya sandiwaramu untuk menjebakku dan menyakitinya.”“Kekejamanmu yang membuat Mia mati dan membuat ibu sengsara!”Dulu aku pikir dia hanya dibutakan oleh Mia.Namun sekarang aku sadar, dia hanya tak mau mengakui bahwa semua bencana itu berawal dari dirinya sendiri.Dia memang sudah lama ingin membunuhku.Setelah membunuhku, hatinya pun tenang.“Tunggu!”Tiba-tiba ayah berbicara dengan nada dingin, “Kalau memang mau pergi, kamu harus pergi tanpa membawa sepeser pun. Jangan harap satu sen pun dari rumah.”Jack tertegun, sepertinya dia tak menyangka ayah akan sekeras itu.“Ayah….”“Pergi!” bentak ayah, memotong ucapannya dengan penuh

  • Demi Selingkuhan, Kakak Rela Mengorbankan Kami   Bab 8

    Kakak langsung menunjukku dan mengeluh kesal, “Semua ini ulah Kiana! Dia iri sama Mia, makanya sengaja buat ulah sampai mengarang cerita soal perampok masuk ke rumah!”“Cukup!”Ibu memotong dengan suara dingin, “Ini semua salahmu!”“Demi seorang wanita, kamu sama sekali nggak peduli dengan keselamatan keluarga sendiri. Jack, ibu benar-benar kecewa denganmu!”Setelah terluka, ibu berkali-kali telepon Jack, tapi tak pernah dijawab.Bahkan dalam kondisi setengah sadar, ibu sempat dengan suara Jack di telepon waktu perampok itu menghubunginya. Dengan santai Jack bilang, “Bunuh saja kalau mau, jangan menggangguku nonton hujan meteor dengan Mia. Sialan!”Diperlakukan sekejam itu oleh anaknya sendiri, hati ibu benar-benar sangat hancur.Wajah kakak menegang, tapi dia tetap memasang tampang seolah tak bersalah, sambil bersikeras, “Kok bisa begitu kebetulan? Aku baru saja pergi bersama para pengawal, sudah langsung ada perampok yang masuk ke rumah dan hampir membunuh kalian?”“Bu, jangan sam

  • Demi Selingkuhan, Kakak Rela Mengorbankan Kami   Bab 7

    Mia langsung bersandar di pelukan kakakku sambil terisak pelan, “Jangan, jangan sampai karena aku kalian berdua malah jadi bertengkar. Aku bakal merasa sangat bersalah….”Kakak langsung menoleh menatapku dengan tatapan marah.Wajahnya penuh dengan kebencian yang tak disembunyikan sedikitpun, “Kenapa sih kamu nggak bisa menerima Mia?”“Dia begitu baik, lemah lembut dan manis! Sebagai adik, seharusnya kamu bersyukur dia sudah menjaga perasaanku!”“Minta maaf sekarang juga ke Mia!”Tanpa banyak bicara, kakak langsung mencengkeram pergelangan tanganku dan menarikku paksa dari ranjang.Rasa sakit dari kaki kiriku yang belum sembuh langsung menyerang hebat. Tulangnya seolah mau patah.Aku tak sempat menahan diri, tubuhku langsung terjatuh berlutut di lantai. Telapak tanganku manahan dinginnya lantai keramik dan suara degungan menyakitkan memenuhi kepalaku.Kakak menatapku dengan wajah muram dan berkata dengan suara dingin, “Berdiri!”“Minta maaf ke Mia!”Aku menoleh dan menatapnya sambil me

  • Demi Selingkuhan, Kakak Rela Mengorbankan Kami   Bab 6

    Lampu ruang operasi masih menyala, tak terlihat apapun dari balik pintu yang tertutup rapat.Aku mengepalkan tangan erat-erat, berdiri kaku di depan pintu, sekujur tubuh tegang seperti seutas tali yang hampir putus.Dari belakangku terdengar langkah kaki yang pelan, Willy menyusulku.Dia melirik ke arah kakiku yang terluka dan mencoba membujuk pelan, “Kiana, luka kakimu cukup parah. Setidaknya biarkan dokter periksa dulu.”“Kalau butuh ganti perban, aku bisa bantu pantau kondisi ibumu….”“Jangan sok baik!”Aku menatapnya tajam dengan mata memerah, “Justru aku semakin nggak tenang kalau ada dirimu!”Wajahnya tampak pucat dan tak berbicara lagi.Willy berdiri di sampingku dan menelepon kakak, mendesaknya segera pulang.Lorong rumah sakit begitu sunyi, sampai-sampai aku bisa mendengar suara kesal kakak dari balik telepon,“Kamu juga percaya kebohongan Kiana?”“Dia memang suka bohong sejak kecil. Demi memaksaku pulang, dia bahkan mengarang alasan konyol seperti itu.”Willy terdengar cemas

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status