Kemudian Rongshu mengangkat tubuh Xiao Lan seperti menggendong seorang pengantin wanita bergaun putih dari Batu Ganda Hutan Bambu dan membawanya ke dalam kerimbunan hutan bambu dan sebelum dia mengubur Xiao Lan, dia mentransfer sedikit ilmu dan Kekuatan Spiritual dari tubuhnya sendiri ke mayat Xiao Lan, setelah itu dia menguburnya di sana, ini adalah penghormatan terakhir yang diberikan Rongshu kepada Xiao Lan yang belum pernah dilakukannya kepada siapapun juga di dunia ini sebelumnya.Lalu Rongshu mengeluarkan kekuatan magisnya, pakaian hijau lumutnya yang telah di robek Wang Dao yang masih tergeletak di tanah, secara ajaib menjadi utuh kembali, kemudian dia mengenakan kembali pakaian itu.Kemudian Rongshu menengok ke arah Wang Dao yang masih tergeletak di tanah belum bisa bergerak dan sudah menjadi gila, lalu berkata: "Berani-beraninya kau memperalatku untuk menjadi kambing hitammu atas kelakuan bejatmu, biarkan wanita itu sendiri yang akan datang untuk membalasnu."Lalu Rongshu me
Malam itu di desa Lu Zhong hawanya menjadi lebih dingin dari biasanya dan kabut perlahan mulai menebal. Orang-orang di desa Lu Zhong sudah terlelap dalam buaian mimpi mereka.Lain halnya dengan keluarga Song, sejak kematian putri mrreka Song Li, Song He dan istrinya tidak bisa tidur dengan nyenyak, sering-sering mereka terbangun di tengah malam oleh mimpi buruk.Mereka sering memimpikan putri mereka menangis, lalu menyalahkan mereka berdua yang telah memakan dagingnya, juga menyalahkan mereka berdua karena tidak mencari dan menyelamatkan tulang-tulangnya,sehingga dia tidak dapat terlahir kembali.Setelahnya Song He dan istrinya selalu tersentak kaget dan terbangun dari mimpi mereka dengan menangis tersedu-sedu.Tubuh Song He dan istrinya sekarang telah menjadi kurus karena depresi dan tidak memiliki nafsu makan.---Malam itu sangat sunyi, kabut semakin menebal dan di luar hawa senakin lama semakin bertambah dingin. Saat itu sudah jam 12 tengah malam.Song He dan istrinya sedang berb
"Ma... maafkan kami Nak, kami benar-benar tidak sengaja telah memakan dagingmu, dan kami benar-benar tidak tahu kalau di dalam bakpau pemberian Nenek Lin itu adalah berisi dagingmu." Kata Song He dengan mata memerah."Itu karena kalian terlalu rakus... sudah tahu bakpau itu adalah pemberian dari Nenek Lin yang semalam kalian geledah rumahnya, tapi masih mau memakannya juga, dan yang terpenting... enakan... rasa dagingku... hi... hi..." Kata bocah perempuan itu lagi terkikik."Sama sekali kami tidak bermaksud seperti itu, putriku, saat itu kami berpikir bahwa Nenek Lin, hanyalah seorang nenek-nenek, apa dia tega memakan seorang bayi." Kata Song He dengan mata memerah penuh rasa penyesalan di hatinya."Apapun itu aku sekarang sudah menjadi seperti ini dan menjadi budak iblis kejahatan, selamanya hidup tersiksa, rohku melayang tidak memiliki tempat beristirahat, aku tidak bisa kembali ke Surgawi maupun ke dunia Alam Gaib dan aku selalu merasa lapar untuk meminum darah dan menyantap dagi
Volume 2 | Permaisuri Sang KaisarSaat itu Di Kekaisaran Kabut Misterius, Kaisar Zhou Ming sedang duduk di dalam ruang kerjanya, memeriksa bertumouk-tumpuk gulungan-gulungan memorial urusan pemerintahannya.Kemudian dia meluruskan pinggangnya bersandar di sandaran kursi dan meregangkan pinggang dan kedua tangannya untuk melepas kepenatan.Hm... masalah Rongshu telah terselesaikan, Kekaisaran Kabut Misterius untuk puluhan tahun, bahkan ratusan tahun bisa aman, begitu juga dengan desa Lu Zhong, dia ingin keluar untuk refreshing. Urusan di Kekaisaran Kabut Misterius untuk sementsra bisa dia serahkan ke Paman Lu Xiang untuk ditangani. Dia sangat merindukan kakek Zheng Han Liang, sudah lama dia tidak mengunjungi beliau di Kekaisaran Daratan Tengah, begitu pikir Kaisar Zhou Ming sambil mengetuk-ngetukkan ujung penanya di meja.Semakin dia mengingat kakeknya dan Kekaisaran Dataran Tengah, semakin tidak sabar untuk segera berada di sana."Pengawal....." Teriak Kaisar Zhou Ming.Seorang Pengaw
"Putra Pertama karena merasa tidak puas dengan perlakuan ayahnya yang dianggapnya tidak adil, akhirnya Putra Pertama ini keluar dari Perguruan Sekte Tian Xin dengan sangat marah dan mendirikan Sekte sendiri dengan nama Sekte Mo Xin. Nama Sekte Mo Xin sendiri ywng artinya 'HATI IBLIS', seperti merupakan kebalikan dari nama Sekte Tian Xin, yang artinya 'HATI SURGAWI', seperti ingin menyindir Sekte ayahnya yang artinya 'Hati Surgawi, sejak saat itu kedua Sekte ini saling bermusuhan." Kata Kanselir Lu Xiang."Pemimpin Sekte Mo Xin ini sering menghasut pemimpin-pemimpin dari Sekte lainnya untuk bergabung dengannya untuk merebut Pedang Roh Sembilan Naga yang dimiliki oleh Sekte Tian Xin saat ini dan nenjatuhkan Sekte Tian Xin." Kata Lu Xiang lagi."Hm....." Kaisar Zhou Ming menganggukkan kepalanya, dia merasa sangat tertarik mendengar nama kedua Sekte ini dan juga Pedang Roh Sembilan Naga, jadi dia ingin melihatnya."Apakah Pedang Roh Sembilan Naga ini awalnya memang milik Sekte Tian Xin?"
Xiao Hei Ma (小黑馬 = Kuda Hitam Kecil), adalah nama panggilan untuk kuda Kaisar Zhou Ming.Itu bukan kuda biasa, itu adalah Siluman Kuda Hitam bernata merah dan bisa terbang, dia juga berlari sangat cepat, jika kuda itu sedang berlari, kakinya seperti mengambang di atas tanah.Kuda itu juga bisa berubah wujud menjadi seorang pria berjubah hitam yang membawa pedang dan bisa bertarung, Ilmu Bela Dirinya cukup hebat, itulah sebabnya dia juga merupakan seorang pengawal setia Kaisar Zhou Ming dan sering menerima tugas penting dari Kaisar Zhou Ming selama masa pengembaraannya.Orang lain yang tidak tahu, akan melihat bahwa Kaisar Zhou Ming pergi sendiran, padahal dia selalu di dampingi oleh seorang pengawal yang setia.Kaisar Zhou Ming selalu memanggiilnya, "Xiao Hei".Kaisar Zhou Ming itu bisa terbang, tapi jika sedang bepergian jauh dia akan mengendarai kendaraan pribadinya kuda Xiao Hei atau naik Awan Ungu. [ Lagipula lebih kerenkan jika seorang Kaisar ingin mengunjungi suatu negara menge
Setelah kedua Selir itu pergi, Kaisar Zhou Ming merasa lega.Begitu memasuki kamarnya, Kaisar Zhou Ming mencium wangi lilin aroma terapi yang berasal dari balik layar tempat Kaisar biasa mandi, Kaisar Zhou Ming berjalan ke balik layar, bak mandi besar berisi air hangat telah tersedia dengan taburan bunga-bunga wangi di permukaan air, juga ada lilin wangi aroma terspi yang menyala berjejer rapi, sabun wangi dan 2 handuk untuk menggosok tubuh di atas meja kecil, di sudut tempat menaruh perlengkapan mandi. Kaisar Zhou Miing geleng-geleng kepala, dasar.... Cao Su ini kurang kerjaan.Setelah tahu Kaisar Zhou Ming akan berangkat besok pagi, Cao Su telah menyiapkan air mandi hangat di kamar Kaisar, sewaktu Kaisar sedang makan malam bersama orang tuanya dan telah memberitahukan kepada kedua Selir Kaisar. Kedua Selir itu sering menyogok Cao Su dengan memberikan uang emas, perhiasan atau benda berharga lainnya, agar Cao Su memberikan info tentang Kaisar kepada mereka, maka itu Cao Su getol ban
Kaisar Zhou Ming tiba di Kota Aroma Osmanthus (Gui Hua Xiang Cheng - 桂花香城) pada pagi hari.Begitu tiba di Kota Aroma Osmanthus, Kaisar Zhou Ming sangat terpesona melihat kota yang cantik ini dengan pohon-pohon Osmanthus yang berbunga kecil bergerombolan berwarna kuning dan harum, dan berjejer rapi di sepanjang jalan.Kota itu juga ramai, di tengah kota terlihat ada Kedai Teh, Rumah Makan, Penginapan, dan pasar yang ramai, rumah-rumah warganya agak sedikit terletak di pinggiran kota, dan di pinggiran Kota Aroma Osmanthus juga ada sungai yang airnya mengalir tenang dari Ibu Kota Dataran Tengah, di sungai itu terlihat ada beberapa perahu sampan yang berjualan seperti pasar terapung, ada juga perahu sewaan kecil untuk orang-orang yang ingin berpesiar melihat pemandangan."Xiao Hei... mari kita berhenti sejenak di sini untuk menginap beberapa malam, kita akan melihat dulu situasi dan kondisinya." Kata Kaisar Zhou Ming.Xiao Hei berjalan ke tempat yang agak sepi dan tersembunyi, lalu Kaisa