Share

22. Hari yang Menyenangkan

"Oh, jadi Ibu lo udah meninggal? Innalillahi Wa'ina'ilahi Rajiun. Maaf Al gue nggak tahu. Gue turut berduka cita, ya. Lo pasti sedih banget 'kan?"

Sepanjang perjalanan pulang Alena mengisahkan tentang ibunya yang sudah meninggal pada Andrio setelah lelaki itu banyak bertanya dan Alena tak punya pilihan selain jujur.

"Kalau itu nggak usah lo tanya lagi. Farah saksinya betapa terpuruknya gue."

"Farah teman lo waktu SMA?"

"Iya, siapa lagi?"

"Lo masih temanan sama dia?"

"Ya masih lah. Dia satu-satunya sahabat gue. Oh iya, balik lagi ke cerita gue. Gue bahkan hampir bunuh diri tahu nggak, tapi Farah nggak tahu tentang itu karena waktu itu dia udah sibuk sama kuliahnya. Dan gue nggak mau merepotin dia muluk."

"Lo mau bunuh diri? Serius?"

"Iya. Dan Mbah Nani itu yang nolongin gue. Sejak itu gue sadar, nggak seharusnya gue berpikir untuk bunuh diri lagi. Jadi gitu asal mula gue bisa kenal Mbah Nani. Sampai sekarang gue tinggal di rumahnya karena gue nggak punya siapa-siapa lagi."

"Ya
Aprillia D

Ikuti terus kelanjutannya ya Gaes. Jangan bosan-bosan. Makasih.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status