Share

Extra Part: Tatapan Benci

Nora dan Dinar saling pandang. Mereka kembali menatap pada Jehan.

“Tapi, kita serahkan ini pada pihak kepolisian. Biarkan mereka melakukan tugas dengan prosedur yang ada, kita harus ikut aturan mereka.”

“Mari kita kembali ke kamar Mas Am, Ma.”

Dinar mengajak ibu mertuanya untuk pergi dari restoran. Ia berdiri untuk membayar bill.

“Dia sangat shock, Je.” mata keduanya memandang sosok Dinar.

“Luka Am terlalu parah ya, Tan?” Jehan bertanya pada Nora.

“Bukan masalah lukanya, cuma ada sebagian saja, lecet dan beberapa jahitan, tapi Am sekarang tidak ingat istrinya.”

Dirham melongo mendengar ucapan Nora.

“Am amnesia? Oh my God. Separah itu?”

“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan medisnya hari ini, entah dendam apa yang dimiliki orang itu pada anak Tante, Je. Dia baru saja mengecap kebahagiaan bersama anak dan istrinya.” Nora menceritakan keadaan putranya pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status