Dendam Birahi Penakluk Hati

Dendam Birahi Penakluk Hati

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-31
Oleh:  RosenorchidTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
209 Peringkat. 209 Ulasan-ulasan
185Bab
208.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Romansa dewasa- Mengandung adegan 21+, mohon bijak dalam memilih bacaan. Terima kasih. Pertemuan karena ingin membalas dendam kepada penyebab kematian sang adik menumbuhkan bibit-bibit cinta yang tidak pernah disadarinya. Dirham Assegaff(29 tahun) terjebak dalam permainan dendamnya pada Dinar Azalea (20 tahun). Siapa sangka dendam yang dipupuknya selama ini memakan diri. Dia mengambil jalan yang salah di saat amarah menguasai, membalas sakit hati keluarganya dengan menodai gadis polos bernama Dinar Azalea. Benih bercambah, Dinar harus membawa diri karena malu hamil tanpa suami. Gadis cantik bermata indah itu harus mati-matian mencari kerja demi memenuhi kebutuhan sendiri juga keluarganya. Kehilangan gadis itu membuat Dirham gila, dia akhirnya mencari di mana Dinar berada, rasa ingin memiliki semakin terasa saat mata memandang perut besar gadis kurus itu. Hati iba seketika. Mampukah Dirham meyakinkan si gadis kalau dia tulus ikhlas untuknya, atau akankah dendam itu sirna bersama hadirnya cinta dan buah hati mereka?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Pertemuan pertama

"Saya mau dilayani dia," Seorang pria berwajah tampan dengan mata ditutup dengan kaca mata hitam sedang berbicara dengan seorang pelayan restoran. Dagunya dimajukan menunjuk satu arah.

Pria itu masih duduk di tempatnya, tangan dilipat di dada sambil matanya tak lepas dari memandang seorang pelayan yang sedang mengambil order di meja ujung.

"Sebentar ya pak."

"Hmmmm." Hanya itu yang keluar dari mulutnya. Delia melangkah menyusul Dinar yang juga baru selesai mengambil order dari pelanggan di meja 15.

Delia menghampiri Dinar yang baru saja meninggalkan meja paling ujung. Mereka berjalan menuju ke meja catering dan meletakkan kertas orderan dari meja para pelanggan itu disebuah papan kecil dan ditancapkan dengan paku yang sudah di khususkan untuk kertas orderan.

"Di, meja nomor 3 minta kamu yang ambil orderan." Delia berbisik pada Dinar.

"Tadi kan kamu sudah di meja itu, Del."

"Tapi dia nggak mau order dulu, nunggu kamu katanya."

Kening Dinar berkerut, heran dengan permintaan pelanggan itu, tidak biasanya seperti itu.

"Udah pergi sana, ingat pembeli itu raja."

"Heran aja sih, nggak biasanya ada pelanggan memilih."

"Naksir kamu mungkin."

"Lagi lah nggak mungkin. Aku ke sana dulu."

Delia mengangguk membiarkan Dinar pergi menuju meja nomor 3.

Kaki diatur menuju ke meja nomor 3, dadanya agak berdebar melihat sosok pria muda memakai kaca mata hitam sedang duduk tegak fokus pada HP di tangan.

"Selamat siang pak, sudah buat pesanan? silahkan bapak bisa melihat daftar menu di sini."

Dinar menyodorkan buku menu kepada pria itu dengan sopan.

Dirham yang dari tadi mencuri pandang pada Dinar lewat kacamata hitamnya tersenyum sinis. Ini rupanya dia.

Sudah tersusun banyak rencana di kepalanya saat pertama kali melihat sosok gadis yang selama ini dicari dan diselidiki.

Hatinya ingin marah ketika mengingat kejadian 6 bulan yang lalu, tidak bisa dibiarkan. Semua harus terbalaskan.

"Pak, silahkan." tersentak dengan suara gadis didepannya membuat tangan kanan Dirham menyenggol gelas kaca berisi air putih di depannya. Gelas itu jatuh ke lantai.

PRANG!!!!

Dinar tersentak.

Dia gugup dan gemetar.

"Maaf pak, saya nggak sengaja mengagetkan bapak, biar saya bersihkan."

Dirham hanya kaku menatap kepergian Dinar, tangannya mengambil beberapa lembar tisu di atas meja, dia menunduk sedikit membersihkan percikan air yang mengenai kain celana bagian bawahnya. Dinar sudah berdiri di sebelah pecahan kaca di lantai sambil membawa sapu dan serokan sampah. Dirham hanya diam memperhatikan tangan gadis itu cekatan mengambil semua pecahan kaca di lantai satu persatu.

"Auch," Jari tangan Dinar berdarah terkena pecahan kaca yang mau di ambil.

"Are you okay?"

Dirham bersuara melihat Dinar meringis kesakitan.

"Iya pak saya_ saya nggak apa-apa."

Reflek tangan Pria itu meraih selembar tisu dan dia duduk jongkok di samping Dinar, tangan gadis itu dipegang lalu jari yang berdarah diusap pakai tisu.

"Hati-hati."

"Sudah pak, biar saya buat sendiri, terima kasih."

Dinar gugup menerima perlakuan dari pelanggan baru tempatnya bekerja itu.

Dia segera berdiri, tidak mau menarik perhatian pelanggan lainnya.

Dinar membawa sapu dan serokan berisi pecahan kaca itu kebelakang. Beberapa menit kemudian dia kembali di meja Dirham berada.

"Saya pesan salmon scrambled dua porsi ya, minumnya ice lemon tea dua dan machiato 1."

"Baik pak dalam 5-10 menit siap."

"Oke."

Delapan menit berlalu, Dinar datang membawa nampan berisi pesanan Dirham.

"Duduk dan temani saya makan." Dinar kaget, pasti dia salah dengar.

"Silahkan menikmati pak."

"Kan saya bilang duduk temani saya makan."

Eh! siapa dia, seenaknya saja suruh-suruh orang.

"Maaf pak ini jam istirahat saya."

"Ini jam makan siang mu kan?"

"Saya masih banyak kerja di belakang."

Dirham memanggil Edo yang kebetulan lewat di sebelahnya. Edo berhenti di samping Dinar, sorot matanya seolah bertanya, 'ada masalah apa?'. Dinar sudah berdebar dari tadi ini di tambah lagi Edo yang datang. Aduuuh masalah bener.

"Maaf, bisa saya ketemu dengan supervisor di sini?"

"Saya sendiri pak, ada masalah apa ya?"

"Wah, kebetulan. Jam makan siang staf anda ini jam berapa?"

Edo mengerutkan dahi, aneh dengan pertanyaan dari pria berkarisma di depannya.

"Ini memang jam Dinar break pak."

"Tuh kan? berarti tidak masalah kan kalau dia saya traktir lunch sekarang. Dia teman saya."

"Itu bisa bapak bicarakan dengan orangnya, Dinar Azalea, kamu bisa break sekarang, permisi pak."

Dinar mengangguk dan Edo pamit pada Dirham dia menuju ke dapur tempat para staf melakukan kesibukan masing-masing.

Teman?

Sejak kapan?

Dinar masih diam, matanya meliar mencari alasan yang bisa dipakai untuk menghindar. Kenal juga tidak kenapa pria ini bersungguh-sungguh mengajaknya makan bareng. Perasaannya jadi tidak enak.

"Jangan banyak berfikir dong, aku cuma mau menebus rasa bersalah ku tadi, gara-gara aku jarimu terluka."

"Tapi pak kita tidak saling kenal," Dinar masih berdiri memeluk nampan di dadanya.

"Jadi, mari kita kenalan. Aku Dirham."

Dirham mengulurkan tangannya untuk dijabat oleh gadis di depannya. Dinar enggan menyambut uluran tangan itu. Tapi dia melihat beberapa mata sudah memperhatikan mereka berdua.

Dengan berat hati Dinar menjabat tangan Dirham dengan gemetar, meski mata pria itu di tutup dengan kaca mata hitam tapi dia bisa merasakan mata itu tajam menatapnya.

"Saya Dinar, Dinar Azalea."

Tangan di tarik segera setelah memperkenalkan diri. Dirham tersenyum manis.

"Duduklah, aku traktir kamu lunch. Kita berteman sekarang."

Dinar hanya diam tidak menggeleng ataupun mengangguk tapi dia duduk juga akhirnya.

"Tangannya masih sakit?"

"Sudah tidak lagi, pak."

"Aku kelihatan tua ya?"

"Emmmmm, tidak pak."

"Jangan panggil saya bapak please, saya jadi kek ngobrol dengan anak sendiri." Senyum terbit di bibir Dirham, terasa lucu dengan kalimatnya sendiri.

"Mari makan"

Dirham meletakkan satu piring salmon scrambled dan gelas berisi air minum di depan Dinar. Dalam hati Dinar membaca bismillah sebelum memulai makan.

"Sudah lama kerja disini?"

"Lumayan, sudah mau setahun."

"Asli dari mana, atau orang Jakarta sini?"

"Aku dari Jogja."

"Orang Jogja rupanya."

"Iya, kamu?"

Dinar memberanikan diri. Dirham tersenyum kecil, dalam hatinya bersorak riang.

Yes! umpan mengena.

Dasar perempuan murahan.

"Aku asli sini, tapi ayah ada campuran darah Arab, dan ibu campuran darah Itali."

Pantesan saja seperti bukan asli orang sini.

Selesai makan, Dinar membersihkan meja dan hanya disisakan cawann machiato saja.

Dia mengucapkan terima kasih kepada Dirham.

Pria itu tersenyum penuh misteri.

Dinar berkerja lagi seperti biasa. Pertemuan dengan Dirham tadi memang sempat mengganggu pikirannya, tapi dia segera buang jauh semua pikiran tentang pria itu.

Sementara Dirham melangkah dengan penuh kemenangan keluar dari restoran itu .

"Ya, dan tetap awasi pria itu."

HP dimatikan setelah memberi perintah kepada lawan bicara di talian.

Pintu mobil dibuka.

Dia duduk di tempatnya.

Stereng diputar.

Senyum sarkastik mengembang di bibir.

"Sebentar aja lagi." Gumamnya pelan sambil melihat cermin pandang belakang. 

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
98%(205)
9
1%(3)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(1)
9.9 / 10.0
209 Peringkat · 209 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
yusi wandhini
thor ini cerita revisi ya , sepertinya berubah alurnya , berbeda pas pertama kali saya baca
2025-05-25 15:07:43
0
user avatar
Segoro Anyep
assegaff???
2023-08-31 11:33:06
0
user avatar
Yen Lamour
Seru ceritanya, semangat terus ya kak thor ^^ salam dari mafia romance. Ketika cinta datang di antara dendam, mana yang akan dipilihnya?
2022-08-15 18:41:26
1
user avatar
Redmi Tri
ceritanya bagus. tp kurang suka dgn sikap dirham yg msh mentingin Nana. mestinya dia jaga jarak sm Nana, kan dia jg tau slh satu sebab Dinar pergi Krn Nana. ini msh dikit2 nana. lagian di agama jg gk boleh lah terlalu dkt dgn lawan jenis apalagi kalo udh nikah. mantan jd sahabat namanya bullshit
2022-07-25 11:52:20
0
user avatar
ing ling
pemuda yang tidak terduga
2022-03-12 00:09:59
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-02-05 11:13:48
0
user avatar
Rosenorchid
Selamat tahun baru untuk para pembaca saya, semoga di tahun 2022 kita akan semakin meningkat dalam prestasi, doa yang baik untuk kalian semua, sehat selalu. warm regard Rosenorchid
2022-01-01 06:01:38
3
user avatar
Sugar
semangat terusss
2021-12-31 11:46:41
2
user avatar
Nona_happy
oh dirham, adakah di dunia itu laki-laki sepertimu? jika ada, langit tolong berikan satu utkku yang seperti itu ...
2021-12-14 19:57:52
1
user avatar
Rosenorchid
Hai hai, ada yang kangen dengan kisah Dinar Dirham? Othor akan tambah beberapa extra part lagi dong ya, untuk mengobati rindu kisah mereka. Stay tune .........
2021-11-18 13:34:28
4
user avatar
Sugar
mewek eh bacanya
2021-11-12 20:40:59
2
user avatar
Rosenorchid
Salam kenal untuk pembaca tercinta semua, baca juga karya saya yang lain ya, PRIA PERTAMAKU, saya cerita unik dengan dua bahasa, ada selipan bahasa Melayunya. Terima kasih.
2021-11-11 15:05:07
2
user avatar
Herofah
keren ceritanyaa... semangat Author...
2021-11-03 13:12:57
2
default avatar
revinreee
uhhhh manis bget extra part nya Thor tks
2021-10-27 22:59:01
1
user avatar
yusi wandhini
yuk ah lagi extra partnya
2021-10-27 19:45:47
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 14
185 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status