Share

Extra part: Dia, Istri Idamanku

Nora menggelengkan kepalanya, ia sudah berpesan pada putranya tadi, jangan terlalu membenci istrinya, dan Dirham menyanggupi permintaan itu, tapi sekarang lain pula kenyataan yang terjadi. 

Dinar mendekati ibu mertuanya. 

“Biarkan, Ma. Mas Am tidak boleh terlalu dipaksa, mungkin benar kata dokter, Mas Am butuh waktu untuk merangkai kembali ingatan yang hampir hilang total. Dinar bisa ngerti kok.” Dinar berkata pelan, matanya tidak lepas memperhatikan Dirham yang melayani kedua anak mereka makan buah.

Dinar menarik napas berat, ia rindu dengan suaminya, keusilannya, romantisnya, semua ia rindukan dari Dirham. 

“Unda, cini ..” Abizaair menarik tangan Dinar, meminta ibunya untuk duduk di samping Dirham. 

“Kenapa, Sayang?” Dinar menatap putranya. Abizaair mengambil potongan buah dalam mangkok.

“Awas jatuh.” Dinar segera menyambut mangkok itu. 

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status