Juliana kaget setelah ia datang ke kediaman Assegaff untuk membesuk Dirham, Juliana dan Nicko baru sampai dari UK untuk melihat-lihat sekolah di sana, rencananya lulus dari SD nanti, Nicko akan langsung lanjut sekolah di sana. Tiga Minggu di UK, Juliana baru bisa pulang, setelah mendengar kabar tentang Dirham yang baru saja keluar dari rumah sakit, Juliana langsung membawa suami dan putranya langsung pergi menemui keluarga Assegaff.
Adam memberikan beberapa bukti kalau pelaku di balik kecelakaan Dirham adalah Johan Wibisana, mantan suami Juliana. Juliana tidak percaya kalau perbuatan nekad mantan suaminya membawa kejahatan.
“Maafkan saya, Om, Tante. Secara tidak langsung kecelakaan Dirham karena saya.”
Juliana meminta maaf pada Adam dan Nora.
“Bukan kesalahanmu, Na. Om juga sudah menemui Johan 3 hari lalu sebelum ia kembali ke Singapura. Dan secara terbuka sudah minta maaf dengan Am, ia mengaku terlalu marah kar
Mature contentDirham kembali melumat bibir mungil istrinya, candu yang ia miliki secara sah. Matanya mengunci netra istrinya, mata bulat itu membuat ia seolah hanyut kedalam samudera yang indah. Itu miliknya. Dan bibir ini, terlalu manis untuk dibiarkan tanpa disentuh. Dirham memegang belakang kepala istrinya dan kembali melumat lebih dalam.Nikmat, ia tidak ingin berhenti sekarang. Sekali lagi wanita yang sama membuat ia jatuh cinta.“Jangan sekarang, Aku takut kepala Mas masih sakit.” Dinar berbicara di sela-sela ciuman hangat suaminya.“Tadi dokter bilang tidak apa 'kan? Asal fisik kita kuat. Aku kangen banget. Kita lakukan pelan-pelan.” bibir itu kembali dilumat. Kedua lengan istrinya dikunci, ia tidak ingin menunda lagi, satu bulan harus menahan diri membuatnya seperti berada di gurun pasir yang gersang. Dahaga.Dinar akhirnya pasrah, menikmati dan membiarkan suamin
~Canberra Australia~Sudah 3 hari Cokro berada di rumah Jecky, anaknya selalu sibuk bekerja dan menantunya jarang sekali di rumah, ada saja job yang memanggilnya. Cokro yang akan menjaga Jojo dan menemaninya bermain, entah itu mobil-mobilan atau bermain play station. Asal cucunya itu merasa senang dan tidak kesepian.Ponsel Cokro yang berada di atas meja berdering. Ada panggilan masuk.“Hallo.” Cokro segera mengangkatnya telpon.(Mas, berapa lama lagi harus berada di sana? Rencana kita bisa berantakan kalau gini) suara seorang pria begitu tidak sabar seolah sudah lama menunggu kepastian dari Cokro.“Do, sepertinya aku belum bisa pulang. Cucuku belum ada yang jaga, bukan mudah di sini cari baby sitter, sedang Jecky dan istrinya sibuk tidak pernah berhenti kerja. Kasihan Jojo kalau harus sendiri.” Cokro menjelaskan keadaannya sekarang.(Seminggu lagi aku harus keluar
“Sini, Sayang. Mas jawab tuh, aku mau buatin Abie susu dulu.” Dinar mengangkat kepala suaminya, mau tidak mau Dirham akhirnya duduk. Tubuh Abizaair ditarik oleh Dinar dan didudukkan di atas pangkuan Dirham, ia tersenyum kecil melihat wajah suaminya sedang tertekan. Pasti Dirham sedang berpikir keras, mau jelaskan apa pada putranya.“Abie, sudah siap pasang puzzle? Cakep kaga hasilnya? Papa lihat dong.” Abizaair mengangguk dan menarik tangan papanya untuk mendekati sang kakak yang masih sibuk menyusun puzzle Barbie miliknya.Dinar datang sambil membawa botol susu putranya. Ia ikut melihat hasil kerja putra putrinya. Ruby akhirnya selesai juga.“Yeay, Kakak berhasil juga.”Senyum puas tercetak di bibir Ruby. Abizaair juga mengangkat hasil kerjanya.Nora dan Adam yang baru saja datang dari acara dinner dengan klien Adam tersenyum melihat kemeriahan di ruang keluarganya.“
“Siapa, Mas?” Dinar bertanya pada suaminya.“PI yang aku sewa. Dia memberi info tentang Rado, pria itu sepertinya akan meninggalkan negara ini dalam waktu lama. Aku bisa bernapas lega kalau ini benar. Hanya saja kita belum tahu pasti apa mereka benar-benar sudah berputus asa atau hanya mengalihkan perhatian. Sepertinya aku juga harus mencari Cokro.”Dinar semakin merapatkan tubuhnya, mencari kehangatan dari dekapan suaminya.“Sayang.”“Mmmm.” Dirham tersenyum mendengar sahutan dari bibir istrinya, ia tahu Dinar pasti kelelahan dan sekarang sudah hampir tertidur. Padahal ia ingin berbincang dengan istrinya tentang persiapan pergi ke Surabaya, pernikahan Aldiano dan Sabrina akan segera dilaksanakan dalam waktu 2 Minggu lagi, Dinar dan ia diundang untuk datang. Ia harus mengosongkan jadwal dalam beberapa hari nanti. Ia tidak ingin mengecewakan istri dan putra putrinya.&nb
21+Wajah Dinar berubah warna, tatapan mata Dirham tidak beralih dari bibir mungil sang istri. Rasanya ingin melahap apa yang ada di depannya.“Mas, aku belum cuci mu-”Bibir mungil Dinar sudah hilang karena tenggelam dalam lumatan panas sang suami.Menikah sudah hampir 8 tahun tapi pesona Dinar tidak pernah luntur di mata suaminya. Bahkan Dirham merasa tidak akan pernah puas saat menguliti tubuh istrinya dengan gairah yang tidak pernah padam. Dan itu ia rasakan sejak pertama kali melihat mata bulat Dinar. Gairah tersulut sejak pandangan pertama.Menerima serangan-serangan panas dari lelakinya membuat bawah tubuh Dinar terasa berdenyut, beberapa kali desahan lolos dari bibir mungilnya saat Dirham menyesap dan menggigit kulit lehernya.“Mas …”“Sayang …”Baju tidur berbahan Lace itu begitu mudah ditanggalkan menampakkan kulit mu
Dua orang wanita cantik sedang berjalan semakin dekat dengan meja Dirham. Pria berambut agak gondrong itu menoleh dan tersenyum memperlihatkan dimple yang menjadi nilai plus pada wajah tampannya. Delia dan Dinar duduk di samping suaminya masing-masing. Zaky mengusap perut sang istri, sementara Dirham menarik kursinya lebih rapat pada kursi sang istri. Pinggang ramping Dinar dirangkul dengan posesif. Ia tahu ada beberapa mata pelanggan pria yang tidak lepas dari menatap ratu hatinya.“Sudah selesai urusannya? Baru aja mau tebar pesona sama staf baru, eh pawangnya udah datangm” Dirham berbisik mesra pada sang istri. Zaky tertawa lebar mendengar kalimat Dirham.“Ceh, baru juga datang sudah ada yang naksir, sukalah itu sampai mau tebar pesona segala, mau cari lagi bini? Bini satu aja tidak cukup waktu, ini mau coba lagi yang baru, awas saja!” bukannya menjawab pertanyaan sang suami, tapi malah ditodong dengan sebuah tuduhan dan w
Mendengar kalimat dari staf itu membuat wajah Rosy pucat seketika. Jadi pria yang begitu mempesona dan sesuai dengan impiannya adalah pemilik Cafe tempatnya bekerja. Istrinya juga berada di sini dan terlihat sangat saling mencintai. Ada rasa malu terselip dalam hatinya tapi rasa terpesonanya masih menguasai perasaannya. Pria yang sangat luar biasa, sudah tampan mempesona dengan postur tubuh sempurna kaya rasa dan romantis. Wanita mana saja pasti akan bertekuk lutut di depannya. Sungguh beruntung wanita yang sudah berhasil menjadi istrinya.“Kamu staf baru ya, tidak tahu kalau itu adalah owner Cafe, itu bos kita. Istrinya sangat baik, ramah dengan siapa saja.” tambah pekerja itu memuji istri bosnya. Sejak bekerja di sini, ia baru tiga kali bertemu dengan istri bos, Dinar tidak segan-segan memberi contoh jika staf baru tidak tahu cara mengerjakan tugasnya.“Mm, i-iya. Gue staf baru.”“O, pantas saja tidak ken
“Iya, ini Ruby. Yang saya kandung waktu masih di sini dulu, Mak. Ini Abizaair adik dia. Ini Loli pengasuh mereka. Ayo sayang, Salim sama Nek Marni.” Mak Marni manggut-manggut dengan mata berkaca-kaca. Terharu ternyata masih diberi kesempatan bertemu dengan majikannya yang baik seperti Dinar dan Dirham.“Saya kaget waktu Masnya menghubungi saya, untuk membantu membersihkan rumah ini.”“Ini semua juga buat saya kaget, Mak. Suami saya selalu memberi kejutan.” matanya memandang pada Dirham yang membaringkan Ruby di atas sofa.“Nak Loli, mari saya tunjukkan kamar untuk tidurkan nak Abizaair.” Mak Marni membawa Loli ke kamar yang memang disediakan khusus untuknya dan anak-anak.“Mas, sebaiknya Ruby juga dipindahkan sekali, lagian mereka juga sudah makan tadi di bandara, biarkan mereka istirahat dulu.”“Iya, aku juga ngantuk. Padahal baru jam 1 siang.”