Share

Semakin Jelas

Dirham menutup buku diary kecil itu, matanya berkaca-kaca. Nora mengangkat wajah dan menatap heran pada putranya. 

“Ada apa, Am?”

“Tidak ada apa, Ma. Cuma kangen adik. Ini Am pinjam ya, Ma.” Dirham membawa buku yang dipegangnya dari tadi. Melangkah meninggalkan ruang keluarga. 

“Sayang, Aku ke ruang baca ya.”

“Nanti ku antar kopi.” Sahut Dinar.

“Mau dibawa ke mana tu?”

“Am mau baca bentar, Ma. Kangen sama adik.”

Ia melangkah menuju ruang baca.

Ponsel di saku diambilnya. Nomor Jehan dihubungi. 

“Jehan, malam ini datang ke rumah, kita atur langkah selanjutnya, gue sudah ada bukti tentang Julia.”

(Yang bener, Bro? Soalnya si brengsek itu masih alot untuk mengakui, gue rasa dia memang tahu kalau Julia akan kita seret juga)

“Gue sudah lama tidak lihat Julia, di resepsi gue itu datang sepertinya,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status