Home / Romansa / Dendam Dan Pengkhianatan / Putus Asa Dan Menyerah

Share

Putus Asa Dan Menyerah

last update Last Updated: 2025-05-06 03:03:04

“Tolongggg, aku minta tolonggggg,”

“Tolong jangan katakan pada siapapun! Bahwa aku masih hidup dan ada di tempat ini,hik,hik...”

Gendis menangis, rasa khawatir dalam hatinya benar-benar begitu masih tersisa. Tidak ada tempat yang aman lagi menurutnya, dari sekapan orang-orang jahat juragan bersama para centengnya benar-benar telah keselamatan dirinya berbalik menjadi malapetaka seandainya orang-orang itu tahu.

“A-aku, aku takut mereka akan kembalaaali....!”

“mer-merekaaaaa???

“Yaaa, mereka pasti akan memngincar nyawaku!”

Teriak Gendis perlahan pelan lalu menatap kembali keadaan sekitarnya.

Kejadian berat itu benar-benar membuat jiwanya terguncang, keselamat hidup yang patutnya dia syukuri itu tidak lantas menjadi sebuah kebanggaan untuknya. Gendis pun tahu, jika masih ada banyak bahaya yang akan mengintainya ke depan, termasuk sang juragan durjana dan orang-orangnya akan kembali datang ke tempat itu, jika juragan dan orang-orangnya tahu jika dia masih hidup sampai saat ini.

“Orang-ora
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dendam Dan Pengkhianatan   Prolog

    "Gendis? “Gendis di mana kau nak....?" Seorang perempuan paruh baya berteriak memanggil sebuah nama. Ya, nama seorang anak gadis remajanya yang masih sibuk kini berada di dapur. "Iya buuuuu, sebentarrrrr..." Balas perempuan itu. Tangan halus nan mulus, wajahnya begitu cantik, dia memiliki lesung pipi dengan rambut panjang sebahu. Gadis itu memiliki perawakan tubuh langsing dan tinggi semampai dan wajahnya, benar-benar cantik mempesona, dialah Gendis. "Ya bu kenapa?”“Gendis lagi di dapur bu sedang memasak. Ibu, ibu harus makan yaaaa... " Bujuk gadis itu pada ibunya. Gendis, dia adalah anak gadis dari Mbok Warsih, seorang perempuan yang terbaring dengan kondisi sakit lumpuh. Perempuan paruh baya itu hanya dapat menggerakkan kaki dan tangannya saja, sementara bagian pinggang sampai kakinya mengalami lumpuh sejak beberapa tahun silam. Ayah dari Gendis? Suami perempuan itu, dia sudah lama meninggalkan keluarga kecil itu. Mereka hanya hidup bertiga dalam rumah yang dikata

    Last Updated : 2025-03-22
  • Dendam Dan Pengkhianatan   Juragan Kastro

    Seorang pria dengan sosok tinggi gagah dan bertubuh gempal, memakai topi bundar bersama beberapa orang centeng tiba-tiba mengetuk pintu rumah Gendis. "Mbok....???? "Tok, tok, tok, tok.... Suara itu begitu gagah terdengar dari luar sana tepat di depan pintu. Beberapa kali terdengar dengan jelas ketukan pintu itu yang begitu sangat keras. "Mbok, Sepertinya laki-laki itu datang lagi mbok!" Gendis tahu betul ciri khas kedatangannya. Ucap Gendis dengan nada kesal. Ya, berulang kali Gendis sudah memperingatkan akan pria yang Bernama juragan KASTRO itu untuk cukup sudah meneror dirinya beserta keluarga kecilnya. Ya, sudah bosan gadis itu menolak pinangan pria berumur empat puluh tahunan itu. Juragan KASTRO, memang orang yang paling kaya dan terpandang di desa itu. Memiliki perkebunan yang luasnya berhektar-hektar, tapi sayangnya dia begitu licik, picik dan jahat. Juragan KASTRO terkenal sering memberikan uang pinjaman pada orang-orang dengan jumlah banyak, berharap bisa mendapatkan

    Last Updated : 2025-03-22
  • Dendam Dan Pengkhianatan   Keinginan

    "Tok, tok, tok..... Kembali ketukan pintu terdengar lagi di depan sana, seolah Gendis menyadari akan kedatangan sang juragan kembali. " Ada apa lagi dengan laki-laki keras kepala dan tak tahu diri itu....!!!"Gendis memaki setelah kepergian sang juragan yang baru saja keluar dari pintu, setelah memperingatkan. Dia kembali menatap wajah ibunya yang menangis melihat kejadian ini. "Bu, sudahlah. Sapu air mata ibu. "Gendis berujar. "Sebentar bu. Aku akan kembali membuka pintu."Gendis melangkah ke arah pintu dengan amarah, langkah yang begitu cepat seolah ingin tahu apa yang diinginkan lagi pria itu. Ya Gendis tak tahu, tanpa dia sadari rupanya yang datang bukanlah sang juragan, melainkan adiknya Lastri. Gendis buru-buru membuka pintu dan bicara dengan keras. "Mau apa kaaaaau....??? Tiba-tiba kalimat itu terhenti seketika saat melihat wajah adiknya Lastri di depan sana. Sang adik yang melihat perubahan wajah kakanya tiba-tiba menanyakan apa yang tengah terjadi. " Kakak?"Ada

    Last Updated : 2025-03-22
  • Dendam Dan Pengkhianatan   Siasat

    "Siaaaal..!!! Perempuan itu benar-benar sudah merendahkan harga diriku!""Aku benar-benar merasa terhina! Berani sekali dia menolak semua apa yang sudah aku tawarkan padanya!""Perempuan tak tahu diri!!! Juragan Kastro, pria berkumis tebal dan lebat serta bertubuh gempal itu, seketika marah dan bicara pada dua orang centeng yang saat itu hanya bisa mendengar keluh kesahnya. "Aku tak akan membiarkan harga diriku diinjak-injak begitu saja oleh perempuan miskin itu!"Ucap juragan Kastro dengan nada dan wajah memerah menahan amarahnya. Sementara, dua orang centeng yang begitu setia mengawal juragan Kastro hanya dapat terdiam. "Perempuan itu benar-benar tak tahu diri! Dia benar-benar tidak tahu terimakasih""Berani sekali dia menolak pinangan dari seorang juragan Kastro, orang yang paling terpandang di kampung ini!"Segala caci maki keluar dari mulut sang juragan Kastro. Dua orang centeng yang selalu setia membantu dan mengawal sang juragan mulai terpancing saat sang juragan mulai men

    Last Updated : 2025-03-25
  • Dendam Dan Pengkhianatan   Tipu Muslihat

    "Gendis? " Mana Lastri, kenapa dia belum tiba di rumah?"Ya, tidak biasanya hari itu Lastri sang adik yang belum juga kunjung tiba di rumah , membuat hati dan perasaan ibu mereka begitu gelisah. "Entahlah bu, benar aku sudah menunggunya sedari tadi, tapi dia belum tiba juga. Benar seperti apa yang ibu katakan, tidak biasanya Lastri telat pulang sampai petang seperti ini, kemana dia?"Gendis menjawab kekhawatiran ibunya. Gendis, dia yang baru saja tiba menyelesaikan pekerjaannya itu tidak melihat kehadiran adiknya yang seharusnya sudah ada di rumah dan bergantung bertugas menyuapi ibunya makan. "Ah, mungkin dia pergi sejenak ke tempat temannya bu, bukankah dia sebentar lagi akan menyelesaikan tingkatan kelasnya, sudah barang tentu banyak tugas yang harus anak itu selesaikan. "Demi menghilangkan rasa khawatir akan keadaan adiknya, Gendis mencoba untuk menghilangkan semua perasaan buruk dalam hatinya. "Tapi, tak biasanya dia melakukan hal ini. Pasti dia akan meminta izin pada kita

    Last Updated : 2025-03-27
  • Dendam Dan Pengkhianatan   Dalam bahaya

    “Dimana kalian?”“Apa kalian sudahmelakukan apa yang aku perintahkan?”Sang juragan Kastro memastikan pada dua orang centengnya yang saat itu telah dia perintahkan melakukan apa yang sudah diperintahkan pada dua orang bawahannya itu, meyakinkan mereka bahwa kedua orang itu benar-benar sudah melakukan semua rencana berjalan dengan baik tanpa melakukan kesaalah.“Tenang juragan,juragan percaya bukan pada kami? Kami sudah melakukan apa-apa saja yang tuan juragan inginkan, kami pastikan jika orang yang tuan juragan perintahkan itu benar-benar berhasil membawa gadis yang tuan juragan inginkan.Ujar salah satu dari dua orang berbadan gagah itu, mereka tak ingin majikan mereka yang bernama Kastro itu kecewa dengan apa yang sudah diperintahkan.“Tuan juragan, kami sudah berada di tempat yang aman. Tempat dimana kami sedang menuggu, ya menunggu dan mengintai gadis itu!“Sudahlah, Tuan Juragan tidak perlu khawatir, percayakan saja semua urusan ini pada kami dan akan kami lakukan dengan baik.

    Last Updated : 2025-04-03
  • Dendam Dan Pengkhianatan   Tempat Asing

    “Dimana, dimana akuuu?”“Aaaaa, kepalakuuuu...?”Ya, saat itu Gendis baru saja sadar dalam keadaan linglung. Dirinya mencoba menatap semua ruangan itu.“Di-mana, dimana ini?”Ujarnya yang begitu kebingungan, saat dia ingin menggerakan tubuhnya. Saat itu juga dai yang dalam keadaan linglung, melihat tangan dan kakinya sudah terikat dengan kencang.“Jangan, jangaaaan,“A-akuuuuu, tidaaaaaak...!”Malangnya, gadis itu saat mengingat beberapa kejadian yang menimpa. Dia yang saat itu mencoba mengingat semua peristiwa baru sadar, kalau dirinya benar-benar sudah ditipu mentah-mentah oleh pria yang membawanya ke tempat asing ini.Gendis menatap dimana dia terikat, benar-benar kencang. Di atas kasur yang empuk penuh dengan taburan bunga, sebuah ruangan kamar yang begitu harum semerbak.“Lepaskaaaan, lepaskaaaaan....!!Ujarnya berteriak lirih sembari terus berusaha menggoyangkan tangan dan kakinya, berharap ikatan itu dapat terbuka, tapi sayang sekuat dia mencoba hanya usaha sia-sia.Terdengar

    Last Updated : 2025-04-06
  • Dendam Dan Pengkhianatan   Malam Mencekam

    “Lepassss, lepaskan akuuuuu...!!!Ya, dalam keadaan yang begitu lemas, orang-orang jahat yang sudah mendapatkan kesucian gadis itu kini berusaha membanya ke sebuah tempat yang sepi untuk mengeksekusi sang gadis malang yang kini hanya dapat memberontak untuk menyelamatkan nyawanya, namun tetap saja dia tak dapat melawan orang-orang itu yang terus membawanya ke sebuah tempat, dengan berbagai macam penyiksaan bahkan pukulan.“Diaaaaaam, diam kau....!”Gendis diseret seret bagai seorang hewan, diperlakukan dengan begitu tak layak oleh orang-orang itu yang sesekali menertawakan derita yang begitu sangat menyiksa.Dari arah kejauhan, terdengar sebuah arus sungai yang begitu deras mengalir. Orang-orang suruhan sang tuan Juragan itu rupanya sudah membawanya pergi begitu jauh dari tempat sebelumnya dia disekap dan direnggut kesuciannya oleh tuan Juragan, bahkan beberapa hari sampai dirinya benar-benar tak berdaya, menahan berbagai macam hantaman dan pukulan keras yang mengakibatkan tubuh dan w

    Last Updated : 2025-04-08

Latest chapter

  • Dendam Dan Pengkhianatan   Putus Asa Dan Menyerah

    “Tolongggg, aku minta tolonggggg,”“Tolong jangan katakan pada siapapun! Bahwa aku masih hidup dan ada di tempat ini,hik,hik...”Gendis menangis, rasa khawatir dalam hatinya benar-benar begitu masih tersisa. Tidak ada tempat yang aman lagi menurutnya, dari sekapan orang-orang jahat juragan bersama para centengnya benar-benar telah keselamatan dirinya berbalik menjadi malapetaka seandainya orang-orang itu tahu.“A-aku, aku takut mereka akan kembalaaali....!”“mer-merekaaaaa???“Yaaa, mereka pasti akan memngincar nyawaku!”Teriak Gendis perlahan pelan lalu menatap kembali keadaan sekitarnya.Kejadian berat itu benar-benar membuat jiwanya terguncang, keselamat hidup yang patutnya dia syukuri itu tidak lantas menjadi sebuah kebanggaan untuknya. Gendis pun tahu, jika masih ada banyak bahaya yang akan mengintainya ke depan, termasuk sang juragan durjana dan orang-orangnya akan kembali datang ke tempat itu, jika juragan dan orang-orangnya tahu jika dia masih hidup sampai saat ini.“Orang-ora

  • Dendam Dan Pengkhianatan   Pengorbanan

    “Bruuuuuukkk, blaaaaaams....!”Sebongkah batu besar jatuh ke dasar jurang dalam itu, berbarengan dengan tubuh Gendis, sang perempuan malang itu yang seketika langsung disergap dan ditangkap oleh Tom yang begitu ingin menyelamatkan nyawa sang perempuan malang yang mencoba untuk mengakhiri hidupnya sendiri.“Hey, lepassss!!“Lepaskan akuuuu, si-siapa, siapa kauuu...?”Gendis berujar seketika melihat sosok yang tidak dia kenali tengah memeluknya dan mencegah apa yang akan dilakukannya.“Tenangggg,”“Tenanglah, aku tahu apa yang akan kau lakukan!”“Itu tindakan bodohhh...!”Tom, saat itu langsung menjelaskan apa yang menurut Gendis memang tak sopan, bukan maksud laki-laki tampan dan perkasa itu melakukan apa yang sebenarnya tak gendis inginkan, namun demi mencegah Gendis melakukan hal yang begitu nekad, terpaksa sang pria asing itu melakukan hal itu demi mencegah hal buruk dan berbahaya.“Lepaaaaas!”“Lepaskaaaan!!!!“A- aku, biarkan aku maaaaaaaati!”“Hik, hik, hikkk....”Ya, Gendis tak

  • Dendam Dan Pengkhianatan   Takdir Dan Pertemuan

    Gendis berdiri tepat di mulut jurang, sebuah sungai besar megalir di bawahnya. Tidak ada siapapun, itu hanya sebuah hutan tak berpenghuni. Bahkan, pekat embun pagi dan sinar mentari bersinar perlahan terik, perempuan itu tak takut akan namanya kematian, seketika rasa kematian itu semakin dekat saja.“Yaaaa, lebih baik aku maaaaati.....”“Maaaati!”Ujarnya perlahan yang mulai menarik napas dalam, menatap kedalaman jurang berbatu yang di bawahnya mengalir sebuah sungai besar, namun belum sempat dia melakukannya, kembali akan keraguan datang menyelimuti hati perempuan malang itu.“Ibuuuuuu,“Adikku?”“Maafkan kakakmu ini!”Kutuknya yang perlahan mulai menggigit ujung bibirnya, dia benar-benar malu dan terpuruk atas rasa putus asa yang kini sudah menjalar dalam darah dan nadinya. Rasa sakit yang begitu dalam, sejenak dendam dan kebencian datang menghampiri hatinya, bagaimana dia akan tenang, jika dirinya saja belum sempat membalas akan rasa sakit hatinya atas kesuciannya yang selama

  • Dendam Dan Pengkhianatan   Terpuruk Dalam Asa

    “Aaaaa, aaaa....!!!!Suara erangan dan kesakitan luar biasa memilukan keluar dari mulut perempuan malang itu. Dirinya yang kini terpuruk malang ditinggalkan dalam kondis begitu mengenaskan.“Tidaaaaak.....”“I-ini tidak mungkin, ““Tidaaaaak....”“Hik,hik, hikkkkk....”Seketika sepertiga malam itu berubah dari kesunyian menjadi mencekam.Suara lolongan srigala hutan , membuat siapa saja merinding dibuatnya. Meskipun hari sudah mulai beranjak pagi, namun tetap saja hutan itu begitu sepi. Kini langkah kaki yang diseret-seret tepat jauh di dalam hutan, membuat suasana bertambah begitu mengerikan, Gendis mencoba dengan sisa upaya dan tenaganya, bangkit setelah direnggut kesuciannya.“Ibuuuuuu?”“A-akuuuu, aku kotorrr buuuuu....!”“Aku sudah tidak suci lagi!”“Aaaaaaa....!!!“Ibuuuuuu...???”Teriak histeris Gendis memecah kesunyian malam di tengah belantara.Perempuan malang itu nyatanya memang ditinggalkan di dalam hutan gelap dan sendirian. Wajah dan tubuhnya sudah babak belur, mendapat

  • Dendam Dan Pengkhianatan   Malam Mencekam

    “Lepassss, lepaskan akuuuuu...!!!Ya, dalam keadaan yang begitu lemas, orang-orang jahat yang sudah mendapatkan kesucian gadis itu kini berusaha membanya ke sebuah tempat yang sepi untuk mengeksekusi sang gadis malang yang kini hanya dapat memberontak untuk menyelamatkan nyawanya, namun tetap saja dia tak dapat melawan orang-orang itu yang terus membawanya ke sebuah tempat, dengan berbagai macam penyiksaan bahkan pukulan.“Diaaaaaam, diam kau....!”Gendis diseret seret bagai seorang hewan, diperlakukan dengan begitu tak layak oleh orang-orang itu yang sesekali menertawakan derita yang begitu sangat menyiksa.Dari arah kejauhan, terdengar sebuah arus sungai yang begitu deras mengalir. Orang-orang suruhan sang tuan Juragan itu rupanya sudah membawanya pergi begitu jauh dari tempat sebelumnya dia disekap dan direnggut kesuciannya oleh tuan Juragan, bahkan beberapa hari sampai dirinya benar-benar tak berdaya, menahan berbagai macam hantaman dan pukulan keras yang mengakibatkan tubuh dan w

  • Dendam Dan Pengkhianatan   Tempat Asing

    “Dimana, dimana akuuu?”“Aaaaa, kepalakuuuu...?”Ya, saat itu Gendis baru saja sadar dalam keadaan linglung. Dirinya mencoba menatap semua ruangan itu.“Di-mana, dimana ini?”Ujarnya yang begitu kebingungan, saat dia ingin menggerakan tubuhnya. Saat itu juga dai yang dalam keadaan linglung, melihat tangan dan kakinya sudah terikat dengan kencang.“Jangan, jangaaaan,“A-akuuuuu, tidaaaaaak...!”Malangnya, gadis itu saat mengingat beberapa kejadian yang menimpa. Dia yang saat itu mencoba mengingat semua peristiwa baru sadar, kalau dirinya benar-benar sudah ditipu mentah-mentah oleh pria yang membawanya ke tempat asing ini.Gendis menatap dimana dia terikat, benar-benar kencang. Di atas kasur yang empuk penuh dengan taburan bunga, sebuah ruangan kamar yang begitu harum semerbak.“Lepaskaaaan, lepaskaaaaan....!!Ujarnya berteriak lirih sembari terus berusaha menggoyangkan tangan dan kakinya, berharap ikatan itu dapat terbuka, tapi sayang sekuat dia mencoba hanya usaha sia-sia.Terdengar

  • Dendam Dan Pengkhianatan   Dalam bahaya

    “Dimana kalian?”“Apa kalian sudahmelakukan apa yang aku perintahkan?”Sang juragan Kastro memastikan pada dua orang centengnya yang saat itu telah dia perintahkan melakukan apa yang sudah diperintahkan pada dua orang bawahannya itu, meyakinkan mereka bahwa kedua orang itu benar-benar sudah melakukan semua rencana berjalan dengan baik tanpa melakukan kesaalah.“Tenang juragan,juragan percaya bukan pada kami? Kami sudah melakukan apa-apa saja yang tuan juragan inginkan, kami pastikan jika orang yang tuan juragan perintahkan itu benar-benar berhasil membawa gadis yang tuan juragan inginkan.Ujar salah satu dari dua orang berbadan gagah itu, mereka tak ingin majikan mereka yang bernama Kastro itu kecewa dengan apa yang sudah diperintahkan.“Tuan juragan, kami sudah berada di tempat yang aman. Tempat dimana kami sedang menuggu, ya menunggu dan mengintai gadis itu!“Sudahlah, Tuan Juragan tidak perlu khawatir, percayakan saja semua urusan ini pada kami dan akan kami lakukan dengan baik.

  • Dendam Dan Pengkhianatan   Tipu Muslihat

    "Gendis? " Mana Lastri, kenapa dia belum tiba di rumah?"Ya, tidak biasanya hari itu Lastri sang adik yang belum juga kunjung tiba di rumah , membuat hati dan perasaan ibu mereka begitu gelisah. "Entahlah bu, benar aku sudah menunggunya sedari tadi, tapi dia belum tiba juga. Benar seperti apa yang ibu katakan, tidak biasanya Lastri telat pulang sampai petang seperti ini, kemana dia?"Gendis menjawab kekhawatiran ibunya. Gendis, dia yang baru saja tiba menyelesaikan pekerjaannya itu tidak melihat kehadiran adiknya yang seharusnya sudah ada di rumah dan bergantung bertugas menyuapi ibunya makan. "Ah, mungkin dia pergi sejenak ke tempat temannya bu, bukankah dia sebentar lagi akan menyelesaikan tingkatan kelasnya, sudah barang tentu banyak tugas yang harus anak itu selesaikan. "Demi menghilangkan rasa khawatir akan keadaan adiknya, Gendis mencoba untuk menghilangkan semua perasaan buruk dalam hatinya. "Tapi, tak biasanya dia melakukan hal ini. Pasti dia akan meminta izin pada kita

  • Dendam Dan Pengkhianatan   Siasat

    "Siaaaal..!!! Perempuan itu benar-benar sudah merendahkan harga diriku!""Aku benar-benar merasa terhina! Berani sekali dia menolak semua apa yang sudah aku tawarkan padanya!""Perempuan tak tahu diri!!! Juragan Kastro, pria berkumis tebal dan lebat serta bertubuh gempal itu, seketika marah dan bicara pada dua orang centeng yang saat itu hanya bisa mendengar keluh kesahnya. "Aku tak akan membiarkan harga diriku diinjak-injak begitu saja oleh perempuan miskin itu!"Ucap juragan Kastro dengan nada dan wajah memerah menahan amarahnya. Sementara, dua orang centeng yang begitu setia mengawal juragan Kastro hanya dapat terdiam. "Perempuan itu benar-benar tak tahu diri! Dia benar-benar tidak tahu terimakasih""Berani sekali dia menolak pinangan dari seorang juragan Kastro, orang yang paling terpandang di kampung ini!"Segala caci maki keluar dari mulut sang juragan Kastro. Dua orang centeng yang selalu setia membantu dan mengawal sang juragan mulai terpancing saat sang juragan mulai men

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status