Share

14. Kematian Empat Pemuda

"Kenapa aku tak kalian beri tahu?"

"Karena kau terlalu sibuk dengan pesta pernikahanmu. Lagi pula, kami tak ingin merusak kebahagiaanmu," jawab Ijat takut-takut.

"Bagaimana dengan Arman?"

"Sudah lama kami tidak mendengar kabar darinya." Ijat menjawab.

"Ini karena ide gila darinya! Duda haram jadah!" Samin mengumpat. "Kenapa bukan dia saja yang diteror hantu gadis itu? Kenapa harus aku?"

Alwi menggeleng-gelengkan kepala tanda tidak setuju. "Kita ikut andil di malam itu, Min. Apa kau lupa? Bahkan kau melakukannya setelah Arman."

Samin semakin terpuruk. Dia jatuh terduduk di hadapan tiga pasang kaki teman-temannya. "Andai saja aku tidak minum tuak terlalu banyak malam itu." Samin kembali tergugu. "Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku sekarang ialah seorang buronan. Aku sudah membunuh istriku sendiri!"

"Bagaimana kalau kita ke rumah Arman saja? Sekalian melihat kondisinya. Mungkin dia punya jalan keluar untuk masalah ini." Wahab memberi ide.

Bukan tanpa alasan. Di antara mereka memang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status