Share

21. Terpatri Dalam Setiap Mimpi

Hari yang indah di tempat wisata, liburan bersama keluarga.

“Pemandangannya bagus nih. Foto yuk,” ajak Yuyun sambil menggandeng tangan Aldan.

“Iya nih, Ma. Gak kalah bagus dengan menara eifel,” imbuh Aldan takjub.

“Yaudah sini Papa yang fotoin,” kata Chandra mengarahkan kamera pada Aldan dan Yuyun. “Aldan, Mama, mana senyumnya?” Chandra memotret keduanya yang sedang berpose narsis.

“Ayo foto bareng, Pa,” pinta Yuyun.

“Iya Pa ayo biar lengkap,” imbuh Aldan.

“Oke-oke bentar.” Chandra mendekati seseorang yang lewat di sampingnya. “Mas boleh minta tolong fotoin kami?”

“Boleh.”

Aldan dan kedua orang tuanya berfoto bersama dengan berbagai macam pose. Mereka tampak bahagia sekali. Namun, disaat bersamaan ada seorang pria bersepatu datang mendekat. Tanpa basa-basi orang itu menebaskan pedang pada tubuh Chandra dan Yuyun.

“Lari, Aldan.”

“Lari, nak. Selamatkan dirimu.”

Chandra dan Yuyun membiarkan tubuhnya menjadi makanan senjata pria bersepatu demi melindungi sang buah hati. Sementara Aldan h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status