Share

25. Bermain Bola Kasti

Wahyu berpikir keras, dia tidak ingin mati konyol.

“Uang 1 miliar,” ucap Wahyu.

Aldan mendengus, “1 miliar? Jangan bermain-main, Wahyu.”

“Sebutkan saja apa yang kamu mau. Aku tambahin, sumpah. Bahkan jika kamu minta selain uang, aku berikan. Mobil, rumah, perhiasan, apapun itu pasti aku turuti.” Tanpa pikir panjang, Wahyu bisa menyanggupi segalanya. Yang terpenting saat ini dia bisa selamat. Masalah harta, dia pasti bisa merebutnya kembali dari pria pembunuh bayaran itu melalui bantuan Hendrawan.

Namun, Wahyu tidak sadar bahwa Aldan tidak sebodoh yang dia kira. Andai Wahyu tahu orang di hadapannya adalah seorang anak yang dia hampir bunuh 10 tahun silam, mungkin saat ini dia tidak akan menawarkan sebuah harta, melainkan memberi tahu keberadaan orang-orang yang telah membunuh orang tua Aldan.

“Hemm aku sangat tertarik dengan penawaranmu. Bagus, bagus. Tapi tunggu dulu, ada hadiah menarik dari orang yang menyuruhku. Berdirilah dan duduk di sana.” Aldan menunjuk kursi yang berada di sisi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status