Share

24. Berikan Penawaran Terbaikmu

Wahyu terkejut bukan main, pukulan orang bertopeng itu sangat keras. Bahkan mulutnya berdarah.

“Hei apa yang kamu lakukan? Candaanmu di luar batas.” Wahyu masih kekeh bahwa orang bertopeng itu utusan salah satu stasiun televisi. “aku bisa menuntut kalian.”

“Kalian? Aku cuma datang sendiri. Aku datang untuk membunuhmu, Wahyu Kosim,” sungut Aldan diiringi dengan senyuman seringai di bibir.

Mendengar itu, Tatang tersulut emosi. Namun, dia masih belum percaya bahwa orang di hadapannya itu benar-benar ingin membunuhnya.

“Cukup! Hentikan omong kosong ini. Prank boleh saja asal jangan berlebihan.” Wahyu mengangkat tangan sambil menatap tubuh Aldan dari atas ke bawah. Wahyu yakin ada kamera kecil di sana, tetapi dia sama sekali tak menemukannya.

“Apa yang kamu cari, Wahyu?” ejek Aldan.

“Sudah cukup sandiwaranya. Acara ini berlebihan, aku akan menuntut kalian,” ucap Wahyu serius.

Aldan tersenyum miring, lalu dia melangkah ke depan dengan tatapan membunuh yang membuat Wahyu mundur ketakutan.

BU
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status