Share

26. Terima Kasih Bunda

Aldan menidurkan Wahyu di lantai, lalu dia menyeret tubuh musuhnya ke luar kamar hingga cairan merah kental pun berceceran mengikuti jejaknya.

Aldan membawa Wahyu ke kandang hewan yang berada di belakang. Saat membuka pintu, seketika itu pula berbagai hewan seperti anjing, serigala, macan, dan singa yang terkurung di kurungan besi yang berada di kandang itu berbunyi bersahutan tanpa henti.

“Aku gak akan membunuhmu hari ini.” Aldan meletakkan tubuh Wahyu di tengah-tengah kandang. “Kau harus menderita sebelum mati.”

GUK! GUK! GUK!

AUUUUU UUUU!

HAUMMMMMM!

Semua hewan berbunyi tanpa henti. Tatapan bringas hewan-hewan itu justru mengarah pada Wahyu yang terkapar di lantai. Tentu saja bau anyir darah yang membuat mereka mengeluarkan naluri hewan buas.

“Lihatlah, hewan peliharaanmu ingin memakanmu.” Aldan tersenyum puas melihat hewan-hewan itu menatap nafsu pada tubuh Wahyu. “Selamat bertemu lagi, Wahyu.”

Aldan meninggalkan Wahyu di kandang. Dia masuk ke dalam rumah dan memeriksa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status