Share

17. Ketika Bintang murka

Ya! Demi meyakinkan Bintang. Rivaldo rela membunuh satu keluarga yang tidak bersalah. Semua untuk membuktikan kalau tawaran pembunuhan itu murni, bukanlah suatu jebakan.

Bukan itu saja, Rivaldo juga mengambil warisan yang bukan merupakan haknya.

Bintang menatap kedua telapak tangannya. Darah segar mengalir dari tangannya, memasuki sela-sela jarinya.

"Walaupun tak menggunakan tangan ini, tapi secara tak langsung aku telah membunuh satu keluarga yang tidak bersalah! Siapa lagi yang akan aku bunuh? Apa nyawa mereka pantas untuk aku jadikan taruhan?"

Walaupun hati Bintang seperti tertusuk belati, tapi itu tak membuat air matanya mengalir keluar.

"Tidak! Bagaimanapun caranya, aku harus bisa meyakinkan Rivaldo. Aku tidak mau ada korban tak bersalah selanjutnya!"

Bintang melangkah mendekati wastafel, kemudian mencuci tangannya.

Bintang segera membersihkan ruangan itu, kemudian naik taksi menuju sebuah rumah. Rumah yang memiliki pintu menuju bangunan bawah tanah.

"Bos Bintang, selamat data
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status