Home / Fantasi / Dendam Sang Pewaris Leluhur / Jejak Darah Dikampung Halaman

Share

Dendam Sang Pewaris Leluhur
Dendam Sang Pewaris Leluhur
Author: YANN

Jejak Darah Dikampung Halaman

Author: YANN
last update Last Updated: 2025-10-21 19:55:28

BAB 1

Angin sore berhembus dingin saat kereta berhenti di stasiun kecil. Ratna turun, membawa koper dan ransel, menatap jalan menuju kampung yang sudah lama tak ia pijak. Tapi jalan itu kini terasa asing sunyi, seolah menyimpan sesuatu yang menunggunya disana.

Setelah lama berjalan Ia memesan ojek dan melaju melewati pepohonan bambu. Angin berdesir membawa suara lirih seperti bisikan.

“Mungkin cuma angin,” gumamnya pelan. Namun dadanya terasa berat, firasat buruk mulai bergetar di hati.

Tak lama ketika gerbang kampung terlihat, langkahnya terhenti. Rumah-rumah gelap, tak ada cahaya, tak ada suara manusia.

“Kenapa sepi begini, ya...” bisiknya. Ia berlari menuju rumahnya dan ketika ia sampai Ratna terdiam kaku.

Pintu rumahnya terbuka lebar. Di lantai, banyak noda merah mengering.

“Darah?” Ratna menelan ludah. Ia segera masuk perlahan, lalu menjerit.

“Ibu! Ayah!”

Ratna kaget melihat kedua orang tuanya tergeletak di ruang tengah, tubuh penuh luka, badannya kaku. Ratna tak tahan ia jatuh berlutut, tangisnya pecah.

“Kenapa... siapa yang melakukan ini...”

Ratna menangis, tak lama terdengar suara lirih dari kamar belakang yang membuatnya menoleh. lalu Ia berlari, menuju kamar adiknya ia membuka pintu, dan menemukan adiknya meringkuk di bawah meja.

“Rani!” Ratna memeluknya erat.

Rani menangis, tubuhnya gemetar. “Mereka membunuh semua orang, Kak... orang-orang berjubah hitam itu mencari kakak...”

“Mencari aku?” Ratna mematung.

Tiba-tiba

Tok! tok! tok!

Suara keras dari depan rumah membuat darahnya membeku.

Ratna menutup mulut adiknya dan menariknya ke bawah ranjang.

Dari celah lantai, terlihat bayangan hitam memasuki rumah. Lima sosok berjubah hitam dengan topeng aneh, membawa pedang pendek berukir.

“Gadis itu harus ditemukan,” bisik salah satu. “Darahnya adalah kunci.”

Ratna menahan napas. “Apa maksud mereka?” batinnya.

Salah satu dari mereka berhenti tepat di depan kamar Ratna. Kakinya berbalik, hendak masuk.

Namun seketika GRAAAARR! suara keras dari auman singa mengguncang rumah. Dinding bergetar, udara berubah panas. Para lelaki itu panik.

“Penjaga itu bangkit! Mundur!”

Bayangan-bayangan hitam lenyap, meninggalkan bau belerang menyengat.

Ratna membuka mata. Di ruang tengah terlihat berdiri seekor singa putih besar bermata emas. Auranya memancarkan cahaya suci.

“A... apa kau?” suaranya bergetar.

Singa itu bersinar, lalu menjelma menjadi seorang pria gagah berzirah putih.

“Aku Singa Putih, khodam leluhurmu,” ucapnya dalam. “Dan kau, Ratna... kau adalah pewaris yang telah lama dinanti.”

Ratna mundur selangkah. “Aku tidak mengerti… apa maksudmu?”

“Darahmu membawa warisan Sang Pemusnah Jin. Gelang di tanganmu bukan perhiasan biasa itu adalah pusaka yang menyegel kekuatan leluhurmu.”

Ratna menatap gelang perak di pergelangan tangannya. Benda itu berdenyut hangat. “Ini... gelang ibu?”

“Ya. Dan malam ini kekuatannya bangkit. Sekte yang menyerang keluargamu adalah pengikut Raja Rekhsa. Mereka ingin darahmu untuk membuka gerbang kegelapan.”

Ratna menatap jasad orang tuanya. Matanya basah, tapi suaranya tegas.

“Kalau begitu, aku akan membalas mereka. Aku akan menuntut darah dengan darah.”

Singa Putih menunduk hormat. “Mulai malam ini, engkau adalah pewarisku, dan aku jenderalmu. Bersiaplah perang baru saja dimulai.”

Kilatan petir menyambar jauh di langit meski malam tenang. Ratna memeluk adiknya, menggenggam gelang yang kini bersinar samar.

Di luar, angin berdesir membawa bisikan gaib. Dan jauh di alam lain, Raja Rekhsa membuka matanya.

“Pewaris telah bangkit,” suaranya bergaung dari kegelapan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dendam Sang Pewaris Leluhur   Cinta, Tawa, Dan Kehangatan

    Epilog Hari itu, udara cerah, matahari hangat menyelimuti halaman tempat Ratna dan Arga mengadakan pernikahan mereka. Bunga-bunga berwarna-warni tertata rapi, dan aroma harum memenuhi seluruh ruangan.“Sayang, kamu terlihat… luar biasa,” bisik Arga, menggenggam tangan Ratna sambil tersenyum malu.Ratna menatapnya, pipinya memerah. “Kalau aku terlihat luar biasa, itu karena aku tidak perlu menahan diri di depanmu, mas.” jawabnya sambil menahan tawa.Sementara itu, Rani berdiri di dekat Nanda, tersenyum lebar. “Aku tidak percaya akhirnya kita menikah juga... dan tanpa drama besar!”Nanda mengangkat alis, pura-pura mengeluh. “Drama? Tidak ada drama? Jangan salah, aku sempat panik waktu kamu hilang di tengah persiapan pesta ini.”Rani menepuk bahu Nanda dengan lucu. “Itu bukan drama, itu... ketegangan yang bikin greget!”Di sisi lain, teman-teman mereka tertawa melihat interaksi itu. Ada yang berbisik, ada yang saling menggoda, menciptakan suasana penuh canda dan hangat.Ratna dan Arga b

  • Dendam Sang Pewaris Leluhur   Pengorbanan, Segel, Dan Cinta Sejati

    Bab 140 “Ratna... kita tidak punya banyak waktu!” teriak Arga, suara penuh ketegangan namun sarat keberanian. Matanya menatap pusaran energi gelap yang kini mendekat dengan cepat, siap menghancurkan segala yang menghalangi.Ratna menggenggam tangannya erat, jantungnya berdegup kencang. “Aku... aku siap, Arga. Bersama... kita bisa menghadapinya.”Singa Putih berdiri di belakang mereka, bulunya bercahaya lebih terang dari sebelumnya. Suaranya bergema di seluruh dimensi.“Ini adalah ujian terakhir. Pewaris utama, hati dan keberanianmu akan menentukan nasib hidup, dan Penjaga... kau harus membuktikan kesetiaanmu.”Arga menundukkan kepala, menempelkan keningnya ke Ratna. “Aku tidak akan membiarkanmu jatuh. Tidak sekarang, tidak nanti. Bersama... selamanya.”Ratna tersenyum tipis meski hatinya bergetar. “Kalau begitu... ayo kita lakukan.”Mereka melangkah ke pusat pusaran cahaya, dan dunia di sekeliling berubah drastis lantai memantulkan cahaya kristal cair, langit-langit berubah menjadi

  • Dendam Sang Pewaris Leluhur   Segel Terakhir Dan Pilihan Pengorbanan

    Bab 139 “Ratna... apakah kau siap menghadapi yang paling sulit?” suara Arga terdengar tegang, tapi sarat dengan keyakinan. Matanya menatap Ratna seolah ingin menyalurkan seluruh keberaniannya ke dalam hati perempuan itu.Ratna menatap pusaran cahaya di depan mereka, dadanya berdebar kencang. “Aku... aku tidak tahu seberapa kuat aku. Tapi... selama kau di sini, aku bisa menghadapi apapun.”Singa Putih berdiri di samping mereka, tubuhnya bercahaya putih keemasan, menimbulkan getaran energi yang membuat lantai berkilau seperti air. “Inilah ujian terakhir. Pewaris utama harus melewati segel terakhir dan menghadapi pilihan yang menentukan kehidupan bukan hanya dirinya, tapi orang-orang yang dicintainya. Penjaga, kau juga diuji oleh ikatanmu dengan pewaris.”Arga menatap Ratna lebih erat, menundukkan kepalanya hingga kening mereka bersentuhan. “Aku tidak akan pernah membiarkanmu sendiri. Tidak sekarang, tidak nanti.”Ratna tersenyum tipis, meski hatinya masih dipenuhi campuran takut dan

  • Dendam Sang Pewaris Leluhur   Segel Yang Menguji Hati

    Bab 138 “Ratna... kau yakin kita harus masuk?” Arga menatap pusaran cahaya di hadapan mereka, wajahnya tegang namun mata memancarkan keyakinan.Ratna mengangguk, meski tubuhnya masih sedikit gemetar. “Aku tidak punya pilihan lain. Kalau ini jalan untuk menjadi pewaris utama… aku harus menghadapinya. Bersama... kau.”Singa Putih berdiri tegak di belakang mereka, bulunya memancarkan cahaya lembut namun tegas. “Langkah kalian ke dalam segel adalah awal dari ujian terbesar. Hati yang goyah akan runtuh, namun yang tulus akan menemukan kebenaran.”Arga menggenggam tangan Ratna lebih erat. “Aku tidak akan melepaskanmu. Sekuat apapun ujian itu.”Ratna tersenyum tipis, pandangannya memantul di pusaran cahaya. “Aku tahu... dan itu membuatku kuat.”Dengan satu langkah mantap, mereka melangkah ke dalam pusaran. Seketika, dunia di sekeliling mereka berubah. Cahaya putih melingkupi tubuh Ratna dan Arga, membelai kulit mereka dengan sensasi hangat yang menenangkan sekaligus membuat jantung berdebar

  • Dendam Sang Pewaris Leluhur   Segel Kehidupan

    Bab 137 “Kehidupan...?” Ratna mengulang kata itu pelan, suaranya bergetar, masih tercampur rasa takut dan kagum. Tubuhnya menegang saat cahaya Singa Putih berpendar lembut di sekeliling mereka.Arga menatap Ratna, wajahnya tegang. “Kehidupan siapa yang... yang harus dikorbankan?” napasnya tersengal, tetapi matanya tak lepas dari Ratna.Singa Putih menundukkan kepala, bulunya berkilau seperti salju yang berlapis cahaya emas. Suaranya bergema, berat, tapi jelas. “Yang dipertaruhkan adalah inti kehidupan pewaris utama. Pilihan ini tak dapat dihindari. Saatnya akan datang.”Ratna menggenggam tangan Arga erat, jantungnya berdebar tak menentu. “Arga... maksudnya aku akan diuji?”Arga menunduk, menempelkan keningnya ke Ratna. “Apa pun yang terjadi... aku di sini. Kau tidak sendiri.”Singa Putih berputar mengelilingi mereka, matanya bercahaya tajam, mengamati. “Kalian akan menghadapi sesuatu yang tidak pernah dibayangkan ketakutan, kesedihan, pengorbanan. Namun kekuatanmu, Ratna... akan mun

  • Dendam Sang Pewaris Leluhur   Panggilan Singa Putih

    Bab 136“Ke mana?” suara Ratna keluar lirih, terputus oleh napas yang belum stabil.Singa Putih berdiri hanya beberapa langkah dari mereka, cahaya lembutnya berpendar di tubuh yang besar dan transparan. Lorong yang sebelumnya gelap kini diterangi aura keemasan yang menenangkan sekaligus membuat bulu kuduk berdiri.Arga memegang lengan Ratna, menahan tubuhnya agar tetap tegak.“Kalau kau pergi, aku ikut,” ucap Arga tegas, tatapannya tak bergeser dari makhluk megah itu.Singa Putih menoleh pelan, matanya yang berpendar seperti bara putih menatap Arga sejenak seolah menilai keberanian dan keteguhan hatinya.Lalu, suara bergemuruh itu kembali terdengar.“Ia datang sendiri. Namun jalanmu bersinggungan, Penjaga.”Arga mengerutkan kening. “Penjaga? Maksudmu apa?”Ratna menyentuh dada Arga, seolah menenangkannya.“Arga... mungkin ini tentang garis takdir yang dia maksud.”Singa Putih menggerakkan ekornya perlahan, dan aura kehangatan menyelimuti mereka.“Ikuti aku, Ratna.”Lorong bergetar per

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status