Share

Tunas Harapan

Untuk seseorang yang mengaku kurang suka membaca, harus kuakui novel pilihan Kak Anoy bisa dibilang benar-benar bagus dan menghibur. Sejak pulang sekolah dan membuka segelnya, aku tak beranjak dari tempat tidur karena terlalu fokus membaca. Rasanya, akan sangat sayang kalau harus berhenti saat di pertengahan.      

Setiap kali aku tertawa, entah kenapa hatiku turut menghangat saat mengingat semua karena novel yang dia berikan. Kak Anoy bersikeras memintaku menerima saat aku juga ragu menolaknya.

“Dari pulang sekolah di kamar trus!” tegur Ibu yang tiba-tiba membuka pintu. Gegas aku menutup novel yang baru saja selesai dibaca pada halaman terakhirnya.

“Angkat jemuran sana! Mau sampai kapan apa-apa harus disuruh baru dikerjakan? Jauh dari kata pengen bantu orang tua, kerjaannya di kamar aja!” omel Ibu.

Tergesa aku bangkit, keluar melewati Ibu tanpa berkata apa pun. Saat keluar, tampak langit yang mulai dihiasi oleh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status