Share

Anak Panti

Gerimis masih belum lekang dari pandangannya. Adhira mengusap wajahnya yang penuh dengan memar kebiruan. Dia duduk dan menunggu rasa sakit itu sirna. Namun selama apa pun dia menunggu, tubuhnya tetap tak bisa pulih seperti sedia kala. Dia melangkah tertatih mendekati ruas jalan yang kini lebih lengang. Namun beberapa meter setelah berjalan, tubuhnya kembali ambruk.

Adhira mencoba berdiri dengan sisa tenaga yang dimilikinya, ketika uluran tangan datang padanya. Siswa laki-laki bermata hitam dan berwajah tirus itu tersenyum ramah padanya. Dia Lodra Refendra dengan payung biru berdiri separuh membungkuk di hadapan Adhira. Dengan segera dia memindahkan Adhira ke tempat duduk di terminal bus.

“Kamu kenapa, Dhi?” Lodra mengeluarkan sapu tangan dari kantongnya dan mengelap wajah Adhira yang masih basah oleh air hujan. Entah sudah berapa banyak air yang menerpanya hari ini. Mungkin lumut akan melapisi kulitnya tak lama lagi.

“Aku tidak apa-apa,”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status