Share

Pembalasan

Ervan melanjutkan ritual hukuman hingga matahari sudah kembali muncul dari balik awan. Kuswan berlarian dengan berbotol-botol minuman. Saat mendekati mereka, Adhira sudah tak lagi di tempatnya. Ervan berjalan tergopoh kembali ke kelasnya. Raut dinginnya tak luput sedikit pun dari wajahnya. Kuswan hanya memandangi Ervan heran.

“Kalian bertengkar lagi?” tanya Kuswan. “Maafkan aku, harusnya aku tidak memintamu mengerjakan tugas Adhira.”

Sepanjang sisa pelajaran, Ervan hanya diam sambil sesekali menatap ke bangku barisan belakang yang tak berpenghuni itu. Mungkin berharap Adhira segera kembali, meskipun temannya itu tidak akan muncul hingga akhir pelajaran.

“Kamu dari mana?” bisik Kuswan.

“Berak,” jawab Adhira asal. Dia membereskan buku yang masih berserakan di atas meja tanpa suara. Ada buku catatan pelajaran yang hari ini terangkum dalam buku tadi.

“Aku sudah bantu catat materi hari ini. Kamu jang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status