Share

94

BAGIAN 94

POV NAMI

              “Tapi, Mas, bukankah dulu kamu sudah menganggap Risti sebagai anakmu sendiri?” tanyaku. Meski kutahan rasa dongkol itu, akhrinya mencuat juga pertanyaan barusan. Mulutku sudah gatal sendiri rasanya.

              “Itu kan, dulu. Sekarang Risti sudah punya suami baru, sudah punya anak, dan kehidupan yang sangat layak. Aku tidak merasa perlu untuk menspesialkan anak itu lagi dan memberikannya terlalu banyak porsi untuk mencampuri masalah keluarga kita. Karena ya, kita sudah sama-sama punya keluarga baru.” Mas Anwar berucap enteng.

              Tentu aku masih merasa sesak. Kurang nyaman dengan perubahan Mas Anwar yang begitu drastis. Baiklah. Mungkin aku harus menerima keputusannya. Dia imam di rumah ini. Wal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status