Share

Bab 72 Ancaman Bu Asih

Nadya tak membalas sapaan dari Haris. Ia lebih memilih untuk menyalami bu Anis. Nadya sedikit terkejut saat bu Anis memeluknya.

"Tolong maafkan anak saya jika ucapannya menyakiti hati kamu ya, Nak. Perempuan yang kemarin tak sengaja telinganya kena catokan di salon," ucap bu Anis.

Bu Anis melepaskan pelukannya. Melihat wajah Nadya yang masih sedikit murung. Lingkaran hitam di bawah matanya dan juga mata yang sedikit sembab menandakan gadis itu masih suka menangis di malam hari.

"Seharusnya saya yang meminta maaf. Anak Ibu tidak salah jika dia marah-marah padaku, karena memang aku yang salah."

"Jangan terlalu diambil hati ucapan kakakku, gadis kecil. Dia memang begitu, tapi sebenarnya hatinya baik, kok," sahut Haris yang mendapatkan tatapan heran dari sang mama.

"Jangan panggil aku gadis kecil, aku sudah dewasa meskipun tubuhku sedikit mungil," ucap Nadya yang mulai keluar sisi cerewet dalam dirinya.

Salma mengulas senyum tipis. M
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status