Share

Bab 560

Sekretaris Husein menelan ludah. Sebenarnya ada jadwal. Tetapi dalam situasi seperti itu, jika dia berani mengangguk, dia pasti tidak akan bisa melihat matahari keesokan harinya.

Jadi dia hanya bisa berkata, “Tidak ada jadwal.”

Husein mengangguk dengan ekspresi datar, kemudian dia menatap Panji dengan tatapan sedalam tinta yang mengintimidasi!

Ketika Panji hendak mengatakan sesuatu, Sita angkat bicara lebih dulu, “Bahkan jika Tuan Husein punya waktu luang, dia tidak akan pergi ke warung pinggir jalan bersama kita. Lagi pula, dia adalah seorang pemuda kaya yang biasa keluar masuk Restoran Michelin, dan dia sangat pemilih.”

Keringat dingin bermunculan di dahi Panji. Bagaimana dia merasa bahwa Sita memiliki anggapan yang kuat tentang mantan suaminya?

Dia seperti mengatakan bahwa dia tidak ingin makan bersama Husein.

Husein sedikit menyipitkan matanya, “Kebetulan aku sudah bosan makan di restoran Michelin. Aku ingin mencoba seperti apa rasanya makan di warung pinggir jalan.”

Panji akhirnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status