Share

Selamat Tinggal, Mimpiku yang Kandas

Aku tetap setia mengambil keberangkatan pagi menggunakan kereta ke destinasi berikutnya. Setelah berpesan pada resepsionis kalau aku akan check out pagi buta, dalam gelap aku membereskan semua barangku. Selama pergi ke Oxford, beberapa barang memang kutitipkan di hotel, agar aku tidak perlu melakukan check in ulang.

Dari Stasiun Paddington aku harus menempuh tidak kurang dari satu jam menuju Cambridge. Aku sedikit kerepotan saat membawa koper besar dan ransel ukuran sedang di punggungku, tetapi Cambridge sudah menunggu.

Aku harus mampir ke kota yang memiliki universitas impianku yang kandas, setidaknya aku singgah untuk melihat tempat-tempat yang pernah memenuhi khayalan sebelum tidurku. 

Khayalan tanpa adanya pergerakan untuk mewujudkannya hanyalah kesia-siakan belaka. Aku menyadari kesalahanku cukup lambat, tetapi aku tidak patah semangat, lebih tepatnya aku selalu mendapatkan dukungan dari teman-teman semasa kuliah yang menganggap impian kuliah ke luar n

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status