Share

Bab 21.

Aya meremas tangan Dafa yang masih asyik mengobrol dengan orang tuanya, pria itu pun menoleh, Aya memberi isyarat jika dirinya ingin bicara dengannya.

"Sebentar ya Pak, Bu." pamitnya, lalu mengajak Aya untuk bicara di luar.

Sesampai di teras rumah gadis itu hanya diam sambil terus menatap Dafa, semetara pria itu terlihat tenang ia tersenyum memasukan tangannya kedalam saku celana, menunggu gadis depannya ini untuk berbicara.

Aya menghela napas terlebih dahulu, lalu kembali memandang pria tampan tersebut. "Aku pikir kita akan menikah seminggu lagi atau beberapa hari lagi, tapi kenapa besok lusa Dafa. Apa tidak terlalu cepat? Bagaimana jika keluargamu tiba-tiba berubah pikiran?" ungkap Aya menggunakan bahasa isyarat gadis itu terlihat sekali jika sedang kesal bercampur gelisah.

Dafa semakin tersenyum ia maju satu langkah, Tangannya memegang kedua pundak Ayana. Jarak begitu dekat membuat Aya mengerjapkan matanya gugup. Ia menahan napas tidak berani membalas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status