Share

Bab 22. Menemui Shania Dipenjara.

Walau pun menduduki kursi empuk, jabatan tinggi, namun tidak membuat Janeta tenang. Ia sadar bahwa dirinya telah jauh melangkah dan ini akan membuatnya lebih banyak menghadapi tantangan.

Namun sebagai seorang detektif, ia sudah siap untuk menerima resiko apa pun dari pekerjaannya. Liang kubur dan pintu penjara semakin menganga mengincar dirinya. Dan itu sudah menjadi permainannya.

“Apa-apaan ini? Siapa yang menyuruhmu datang dan duduk di kursi itu hah? Dasar tukang kebun tak tahu di untung!” suara Tuan Fidel menggelegar bagaikan petir yang mendadak datang di tengah hari. Di tambah lagi dengan gebrakan tangannya di atas meja, lengkap sudah kegarangan Tuan yang berkulit hitam manis itu.

Janeta yang duduk di kursinya sudah mewanti-wanti hal itu akan terjadi. Ia tahu Salma akan mengadu kepada laki-laki yang kini menjadi jagoannya itu.

Dan benar ternyata, tak lama kemudian gadis cantik yang bernama Salma itu telah hadir di sana. Tangannya ia lipat di dada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status