Share

Bab 29. Curiga Dan Cinta

“Bener Neng udah merasa baikan?” Setelah di urut Bu Wati Janeta merasa tubuhnya sudah sangat ringan.

“Sudah Kang, Saya sudah merasa sehat dan bugar sekarang.” sahut Janeta yang di sambut senyuman oleh Bu Wati dan putranya Cecep.

“Alhamdulillah. Kalau boleh Saya tahu Neng kenapa bisa sampai tergeletak di pinggir jalan? Apakah ada mobil atau sepeda motor yang menabrak?” beberapa pertanyaan di ajukan oleh Cecep, dan Janeta tahu bahwa bukan saatnya untuk bicara jujur.

“Iya Kang, tadi Saya mau menyeberang jalan tiba-tiba ada sepeda motor yang melaju kencang lalu menabrak Saya. Saya langsung tidak sadarkan diri.” jawab Janeta berbohong.

Bu Wati dan Cecep terlihat mengangguk-angguk prihatin. Wajah mereka sungguh polos dan lugu.

“Maafkan aku terpaksa membohongi kalian.” desah Janeta di dalam hati.

“Memangnya Neng mau kemana? Ibu tidak pernah melihat Neng di desa ini?” tanya Bu Wati masih te
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status