Share

Bab 59. Pengakuan Bu Asih.

Sepeninggal Ratih dan Cecep, Darna dan Bu Asih terdiam membisu duduk berjejer di bangku panjang yang terletak di bawah pohon jambu.

“Maafkan aku Bu, aku tidak bisa mencegah Ratih untuk pergi.” ucap Darna lirih.

Bu Asih menghela nafas panjang dan tertahan sejenak di dadanya.

“Apakah Ibu harus menjelaskan semuanya kepada Ratih dan Cecep, Darna?”

“Jangan Buu... Aku mohon jangan! Itu bukan keputusan terbaik!” Cepat-cepat Darna berseru membantah keinginan Bu Asih.

“Tapi Darna....

“Sudahlah Bu. Mungkin sudah jalannya seperti ini. Aku tidak mau Ibu menderita menghadapi masalah yang sangat besar ini. Selama ini Ibu sudah terlalu banyak menderita.” jawab Darna dengan suara pilu. Ditatapnya wajah Bu Asih yang tertunduk bimbang.

“Neng Janeta orang yang sangat baik. Tidak sepantasnya ia menderita seperti ini.” Suara Bu Asih sangat lirih dan sudah bercampur dengan isak tangis.

“Tapi Bu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status