Share

Bab 18

“Itu ide yang brilian. Kau benar. Membunuh dengan racun lebih mudah dan minim risiko.”

“Selain itu tingkat keberhasilannya tinggi dan kerjanya cepat.”

“Jadi, sudah diputuskan kita akan membunuh Joe Willmar dengan racun sesuai idemu.”

“Sebenarnya itu ide temanku.”

“Tidak masalah. Ide itu brilian.”

“Aku setuju. Dia itu jenius yang tersembunyi.”

Bripka Arif mendengarkan percakapan putri semata wayangnya di telepon dan tersenyum sendiri. Rindka Amelia berusia lima belas dan berambisi menjadi penulis novel fiksi kriminal terkenal seperti idolanya, Susan Ollivia. Bripka Arif tidak berdaya. Sejak istrinya meninggal tiga tahun lalu, Rindka terpuruk. Anak itu seperti kehilangan semangat hidup. Secercah harapan baru datang kemudian setelah Rindka bertemu dengan istri Aipda Zen yang memberinya novel fiksi kriminal karya terbarunya. Rindka terpesona membaca buku itu dan sejak saat i

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status