Share

Bab 16. Rasa Khawatir yang Mendera

“Berengsek!” Daze Edgardo mengumpat kasar, mendapatkan informasi dari sang asisten bahwa salah satu mansion miliknya diledakan oleh anak buah Sergio. Umpatan kasar, dan makian tak henti-hentinya lolos di bibirnya. Kemarahan terlihat jelas melingkupi dirinya.

“Tuan, sepertinya Anda harus menyudahi dendam Anda pada Sergio Blanco. Sergio Blanco akan melakukan tindakan lebih dari ini, Tuan,” ujar sang asisten memberikan nasihat pada Tuannya—untuk tak lagi melanjutkan dendam pada Sergio Blanco.

Daze mencengkram kuat gelas berkaki tinggi di tangannya. “Pria sialan itu harus tetap aku berikan pelajaran. Aku tidak akan tinggal diam!”

“Tuan, tapi—”

“Jangan mengaturku! Aku tahu apa yang harus aku lakukan!” sentak Daze keras. “Kau cukup temui asisten pribadi Sergio. Aku ingin bicara empat mata dengan pria sialan itu.” Lanjutnya memberikan perintah.

Sang asisten mengangguk patuh, tak berani membantah apa yang diminta oleh Tuannya.

***

Hazel salah tingkah melihat Sergio yang tengah sarapan bersama
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status