Share

Bab 39. Rindu yang Tak Tertahankan

Hazel terbangun di tengah malam, menoleh ke samping tidak ada Sergio. Keningnya mengerut dalam bingung. Tadi sebelum dia bangun tidur, dia mengingat bahwa Sergio berada di sampingnya—memeluknya dengan erat. Namun, kenapa sekarang pria itu tidak ada di sampingnya?

Hazel mengalihkan pandangannya, menatap masih pukul dua pagi. Rasanya tak mungkin Sergio pergi di pagi buta tanpa bilang padanya. Hazel memutuskan untuk turun dari ranjang—mengikat rambutnya—melangkah menuju ruang kerja Sergio.

Setibanya di ruang kerja Sergio, tatapan wanita itu teralih pada sosok pria tampan yang berdiri ke arah kaca besar. Dia mendekat dan memberikan pelukan dari belakang ke tubuh kekar Sergio.

Sergio tersenyum menatap dari pantulan kaca Hazel memeluknya. “Ini masih malam. Kenapa kau sudah bangun, hm?”

“Aku terbangun, karena aku merasakan sudah tidak ada pelukanmu,” bisik Hazel sambil menciumi punggung kekar Sergio.

Sergio membalikkan tubuhnya, mengangkat tubuh Hazel, terduduk di atas meja. Pria itu merapat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status