Share

Bab 381

Penulis: Yu.Az.
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-06 21:35:25

Clang!

Clang!

Boom!

Duar!

Para pasukan iblis kini dipukul mundur oleh pasukan dari empat kekaisaran. Para prajurit terlihat bersemangat, dan tim medis segera melakukan tindakan perawatan pada prajurit yang terluka.

Lembah Hitam kini dipenuhi dengan bau logam dan udara panas yang menyengat. Suara dentingan senjata, erangan luka, dan ledakan sihir terus mengisi langit malam yang muram. Di tengah-tengah kekacauan itu, terdengar raungan yang tidak biasa—keras, menyayat, dan menggelegar. Para pasukan dari berbagai kekaisaran mulai terhenti, menatap ke depan dengan mata membelalak.

Tubuh-tubuh bangsa iblis mulai berubah. Mereka merobek pakaian tempur mereka sendiri, tubuhnya menggelembung dan menghitam. Urat-urat merah menyala merayapi kulit mereka, mata mereka bersinar seperti bara. Taring dan cakar tumbuh cepat.

“Pil darah!” seru Putra Mahkota Hei Long, wajahnya tegang.

Pangeran Chen Xuan segera menebas salah satu makhluk yang mendekat. “Mereka memakannya! Mereka sudah gila!”

Kaisar Ti
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 396

    Serangan pasukan mayat hidup kini makin brutal, mereka bergerak liar tanpa taktik, hanya bermodalkan naluri haus darah. Suara jeritan dan benturan senjata bergema di seluruh medan perang. Tanah dipenuhi asap hitam dan kabut darah.Niuniu berdiri di tengah-tengah kekacauan itu, rambutnya berantakan, cambuk berduri di tangannya menyala dengan kilatan energi spiritual. Ia berputar dengan lincah, mencambuk ke arah tiga mayat hidup yang mendekat, membuat tubuh mereka hancur dan mencipratkan cairan hitam pekat ke tanah.Namun, saat salah satu dari mereka melompat dari belakang dengan gerakan cepat tak wajar, Niuniu tak sempat menoleh.Clang!Sebuah pedang besar berkilat menebas makhluk itu dalam satu tebasan. Tubuh mayat hidup itu terbelah dua sebelum sempat menyentuh Niuniu.Niuniu menoleh, matanya melebar. “Wu Liang?!”Pria tinggi tegap itu mengangguk singkat, wajahnya serius, zirahnya masih berlumuran darah musuh. “Kau baik-baik saja?”Niuniu tersenyum kecil, meski napasnya masih memburu

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 395

    Langit di atas benua Yunzhu kini memerah, seakan ikut menjerit menyaksikan peperangan besar yang belum juga usai. Debu dan darah memenuhi udara, namun perlahan kemenangan mulai berpihak pada kekaisaran.Pasukan iblis mulai berjatuhan satu per satu, tubuh-tubuh besar dan menyeramkan mereka kini berserakan tak berdaya. Teriakan kemenangan mulai terdengar dari mulut para prajurit kekaisaran, semangat mereka kembali menyala saat melihat bala bantuan dari Lembah Hitam bergabung.Pasukan yang sebelumnya bertugas menutup portal kini tiba, dipimpin langsung oleh jenderal-jenderal besar dan bangsawan muda dari berbagai wilayah. Di garis depan, terlihat Putra Mahkota Hei Long dengan tombaknya yang berlumuran darah, serta Pangeran Chen Xuan dan Pangeran Chen Duan yang menerobos formasi iblis dengan keganasan yang luar biasa.Melihat itu, wajah Kaisar Iblis mengeras. Dari kejauhan, ia bisa melihat pasukannya mulai gentar, mulai terdesak dan kehilangan formasi.“Tidak mungkin … ini tak mungkin ter

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 394

    Debu dan asap masih memenuhi udara ketika Zhao Xueyan duduk bersila di atas tanah, wajahnya pucat dan keringat membasahi pelipisnya. Di tangannya, sebuah pil berwarna biru kehijauan ia telan dengan satu gerakan mantap. Aroma herbal khas ciptaan ruang dimensinya memenuhi udara di sekitarnya.Jenderal Zhao Yun berdiri tegap di hadapan putrinya, pedang panjangnya terhunus, memancarkan aura tajam dan dingin. Matanya tak pernah lepas dari pergerakan pasukan iblis yang mulai merapat ke arah mereka.“Xueyan, kau fokus pulihkan Qi-mu. Ayah akan menjaga punggungmu,” ucapnya tegas, tanpa menoleh.Zhao Xueyan mengangguk pelan. “Baik, Ayah … Aku hanya butuh waktu sebentar.”Tiba-tiba, dari sisi timur medan, terdengar pekikan panjang dan derap langkah kaki serta suara siulan peluit perang yang khas. Debu terbelah, dan rombongan pasukan bersenjata lengkap menerobos masuk ke barisan musuh. Di garis depan, tampak Putra Mahkota Hei Long dengan tombak peraknya yang berkilat, diikuti oleh Pangeran Chen

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 393

    Zhao Xueyan masih bertarung dengan sengitnya dengan kaisar iblis. Keduanya saling menyerang dan menangkis hingga menimbulkan percikan energi Qi yang kuat. Di bawah pasukan kekaisaran masih berjuang dengan gagahnya menebas musuh mereka. Untungnya mereka telah kebal racun hingga beberapa hari. Langit yang semula dipenuhi cahaya keemasan dan gelap kelam kini bergetar oleh ledakan energi yang mengejutkan. Zhao Xueyan terhempas jatuh ke tanah, tubuhnya menghantam keras bebatuan, darah segar menyembur dari sudut bibirnya. Debu mengepul di sekelilingnya, dan suara gemuruh langkah kaki para prajurit kekaisaran langsung menggema ke seluruh penjuru medan."Nona Zhao!" teriak para jenderal serempak.Kaisar Zheng Yu yang melihatnya dari kejauhan langsung mencoba berlari ke arah Zhao Xueyan. "Xueyan!!" serunya penuh kepanikan. Tapi dihalangi oleh salah satu jenderal iblis yang tidak memberikan kesempatan. Namun sebelum mereka sempat mencapai tempatnya, hawa mencekam dari langit kembali turun.

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 392

    Brugh!Tubuh Zhao Xueyan terlempar keras akibat tebasan kaisar iblis yang memancarkan kekuatan kegelapan purba. Tubuhnya membentur tanah dengan keras, menciptakan retakan lebar."Nona!" teriak Niuniu dari tengah pertempuran. Mata gadis pelayannya melebar saat melihat Zhao Xueyan jatuh. Ia segera ingin berlari menghampiri.Namun Zhao Xueyan yang terbaring sambil menahan sakit hanya menggeleng pelan. Meski darah mengalir dari sudut bibirnya, matanya tetap tegas. "Jangan, Niuniu. Fokus. Aku baik-baik saja," ucapnya lirih namun tegas.Suara langkah angin yang memecah udara terdengar. Kaisar iblis melesat seperti bayangan maut, pedangnya sudah siap menebas lagi."Hmph ... selesai sudah," gumamnya.Namun sebelum bilah hitam itu sempat menyentuh kulitnya, Zhao Xueyan menggertakkan gigi dan langsung melompat ke udara. Dia memutar tubuhnya dan menahan serangan itu dengan pedang emasnya yang memercik cahaya terang. Dentuman keras terdengar saat dua kekuatan saling bentrok, menciptakan gelombang

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 391

    Langit gelap membara oleh pertarungan dua naga yang saling menghantam. Bai Long mengeluarkan raungan yang mengguncang langit, sementara naga iblis memuntahkan napas hitam beracun ke segala arah. Percikan api dan petir menyambar liar di udara. Zhao Xueyan melompat dari punggung Bai Long dengan aura emas menyelubungi tubuhnya. Pedang di tangannya memanjang oleh energi Qi yang membara, matanya tajam penuh amarah. Ia melesat seperti kilat, langsung menebaskan pedangnya ke arah Kaisar Iblis yang melayang dengan jubah hitam berkibar liar. Criiingg!! Benturan pedang dan energi gelap meledak di udara, membuat angin badai menyapu seluruh langit. Zhao Xueyan mendengus sambil terus menyerang cepat, tanpa ampun. Setiap tebasannya mengandung rasa benci dan luka lama yang belum sembuh. "Sepertinya ... kau tetap sama," ucap Zhao Xueyan dengan nada dingin. "Tidak peduli di dunia ini ... atau di dunia modern ... kau tetap saja bajingan pengkhianat." Kaisar Iblis terkejut. Ia sempat mundur set

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 390

    Langit di atas Benua Yunzhu semakin gelap pekat. Petir merah menyambar di balik awan bergulung, seolah menandai dimulainya babak baru dari peperangan ini. Di antara dua pasukan yang membisu karena tekanan luar biasa, Kaisar Iblis berdiri dengan tatapan dingin, aura gelap menyelimuti tubuhnya.Suara berat dan menggema kembali terdengar,"Zhao Xueyan."Zhao Xueyan menegakkan tubuhnya, sorot matanya menatap tajam pria di hadapannya."Serahkan dirimu," lanjut Kaisar Iblis. "Menjadi tumbal bagi darah kuno dalam tubuhmu. Itu akan menyelamatkan ribuan nyawa prajuritmu. Jika tidak .…"Dia melambaikan tangannya dan seketika, angin kencang berputar hebat di sekelilingnya."Aku akan membinasakan setiap jiwa di medan ini, dan tanah Yunzhu akan tenggelam dalam darah mereka!"Pasukan kekaisaran menegang. Kuda-kuda meringkik gelisah. Beberapa prajurit menelan ludah, tubuh mereka gemetar mendengar ancaman itu.Namun Zhao Xueyan hanya diam sesaat, lalu mengangkat dagunya dengan tenang. Suaranya tegas,

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 389

    Di sisi lain Benua Yunzhu, di Lembah Hitam yang sunyi namun penuh dengan energi spiritual yang liar, langit tampak bergetar hebat. Cahaya biru keunguan dari formasi sihir pemutus portal memancar tinggi ke angkasa. Para penyihir dari berbagai kekaisaran kini bersatu membentuk lingkaran sempurna, sementara suara nyanyian mantra mereka menggema di seluruh lembah.Pasukan gabungan yang dipimpin oleh Kaisar Tian Ming berdiri membentuk barikade, melindungi para penyihir dari serangan sisa pasukan iblis yang masih tersisa. Aura pertempuran masih terasa pekat, namun perlahan, satu demi satu, tubuh-tubuh iblis mulai lenyap, seperti asap terbakar angin.Tian Ming yang berdiri di garis depan mengayunkan pedangnya yang kini penuh retakan bercahaya. Di hadapannya, tubuh jenderal iblis terakhir jatuh berdebam dengan kepala terpenggal. Nafas Tian Ming berat, namun matanya masih menyala dengan ketegasan.“Portal ... hampir tertutup,” kata Putra Mahkota Hei Long yang datang mendekat dengan pedangnya y

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 388

    Lembah Hitam kembali diselimuti kabut tebal yang berasal dari retakan antar dimensi. Suara raungan makhluk iblis menggema dari balik portal, menggetarkan tanah dan menyesakkan dada para prajurit. Di tengah kekacauan itu, pasukan gabungan dari berbagai kekaisaran membentuk barisan kokoh, melindungi para penyihir formasi yang tengah membacakan mantra penutup dimensi.Putra Mahkota Hei Long dari Kekaisaran Heifeng berdiri di garis depan, darah menetes dari pedangnya. Di sampingnya, Pangeran Kedua Chen Xuan mengayunkan tombaknya dengan akurat, membunuh dua iblis sekaligus dalam satu gerakan.“Jangan biarkan satu pun mendekati para penyihir!” teriak Hei Long, matanya tajam menatap kawanan iblis yang terus menyerbu.“Sudah kubilang, kau tak perlu berteriak. Aku tahu tugas kami!” balas Chen Xuan dengan senyum sinis meski peluh membasahi pelipisnya.Sementara itu, Jenderal Zhao Yun memimpin satuan kavaleri untuk menyapu sisi timur lembah. Ia dan para prajuritnya menyerang dengan formasi kilat

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status