Beranda / Romansa / Di Antara 2 Cinta / Menuju Lokasi Pernikahan

Share

Menuju Lokasi Pernikahan

Penulis: Ls07
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-18 16:32:01

Loky yang sudah selesai bersiap bergegas menemui Ezel diruangan lain. Loky ingin mendampingi saudara tertuanya ini di momen penting seperti sekarang. Mereka sudah berteman selama sepuluh tahun, mereka sudah saling mengenal karakter satu sama lain. Seperti halnya Loky, dia sangat mengenal bagaimana watak Ezel. Meski di luar Ezel terlihat tenang namun di dalam hatinya Ezel sangat gugup setengah mati dan Loky ingin sedikit menghilangkan kegugupan itu.

“Cuaca hari ini bahkan mendukung pernikahan ku,” Ezel menatap kosong keluar jendela. Dia tidak ingin menikah dengan wanita yang tidak dia cintai, tapi dia juga tidak ingin putranya tumbuh besar tanpa kasih sayang seorang Ibu. Terlebih lagi Axel selalu menanyakan sosok Ibu padanya.

“Ezel?” Buru-buru Ezel mengubah raut wajahnya begitu rungunya menangkap suara Loky. Loky tersenyum kecil membalas senyuman Ezel yang menyambut kedatangannya.”Ada apa? Kau gugup? Dari tadi kau terlihat begitu gelisah.”

"Gugup? Tidak sama sekali. Dalam kamus ku tidak mengenal kata gugup.”

Mendengar jawaban Ezel membuat raut wajah Loky berubah dratis. Loky menghela napas panjang, rasanya percuma saja mengkhawatirkan Ezel. Sahabatnya ini punya seribu cara untuk menghancurkan mood orang lain dalam sekejap mata. Loky yang terlanjur kesal langsung melayangkan pukulan keras ke bahu bidang Ezel, kemudian pergi begitu saja meninggalkan Ezel yang merengek kesakitan.

Ezel meringgis kesakitan mengusap bahunya sambil memperhatikan kepergian Loky. Ezel mengambil alih kamera mini dari tangan staf yang sejak tadi merekam semua aktivitas mereka dan mulai merekam dirinya sendiri.

"Tsk. Ada apa dengan mereka semua? Mereka selalu menanyakan hal sama. Tentu saja aku gugup. Ini pernikahanku, siapa yang tidak gugup di momen sakral seperti ini? Hah sepertinya sudah waktunya aku pergi.”

Ezel mengembalikan kamera tersebut pada staf, lalu meriksa penampilannya di cermin, setelah memastikan penampilannya Ezel bergegas keluar untuk menemui saudaranya yang lain. Ezel tersenyum kecil saat melihat  Jade menunggu kedatangannya di loby.

"Mister Jade, apa anda akan segera menyusul kakak mu ini menikah?”

"Tentu saja. Setelah ini aku pastikan giliran ku yang menikah selanjutnya. Tsk, kau hanya sedikit lebih beruntung saja dari ku, Ez." Jade tertawa kecil sambil merangkul bahu Ezel yang notabene lebih tinggi darinya.

"Sebelum itu kau harus meninggikan tubuh mu lebih dulu. Tidak banyak wanita di luar sana yang mau menikah dengan pria lebih pendek darinya."

"Sialan kau!"

Ezel tertawa kecil melepaskan rangkulan Jade, lalu berjalan menjauh meninggalkan Jade yang mengumpat kesal padanya, Jade mempercepat langkahnya mengejar Ezel dengan kaki pendeknya.

"Hei tunggu aku.”

💞💞💞💞💞

Sepanjang perjalanan menuju tempat pernikahan Ezel di adakan. Max dan Hiro tidak henti-hentinya membicarakan pernikahan Ezel. Siapa yang akan percaya jika salah-satu member Light Of Heaven yang di gilai oleh kaum hawa akan menikah lebih dulu di antara mereka? Ya, walau sebelumnya Ezel sudah pernah menikah tanpa diketahui oleh orang lain selain keluarga dan orang terdekatnya saja.

“Hmm. Sayang sekali kita tidak bisa berbagi momen bahagia ini bersama Sky,”ucap Max sambil sibuk mengambil selca dengan ponselnya. Sedangkan Hiro hanya menatap keluar jendela. Sky adalah nama atau julukan bagi orang yang menjadi fans mereka, raut kekecewaan terlihat jelas di wajah mereka berdua.

Biar bagaimanapun mereka ingin berbagi kebahagian ini bersama fans yang selama ini telah mendukung dan mencintai mereka setulus hati, "Akan sangat bagus jika kita bisa merayakan momen ini bersama Sky.” Max kembali bersuara, 

“Huh, mau bagaimana lagi? Ini sudah menjadi keputusan mereka berdua untuk menikah diam-diam tanpa diketahui media.” Max menatap Hiro sejenak sebelum dia kembali fokus keponselnya.

“Kak, menurut mu apa Sky akan menerima keputusan Kak Ezel ini? Sky tidak akan pergi meninggalkan kita dan membenci pernikahan ini, kan?” Hiro menghela napas panjang, sejujurnya dia takut jika pernikahan Ezel membawa dampak besar pada karir mereka nantinya.

“Hei kau ini bicara apa? Tentu saja Sky akan menerimanya. Sky sangat mencintai Light Of Heaven. Mereka akan mendukung apapun yang membuat kita bahagia. Percayalah pada fans kita, mereka bukan orang jahat, adik ku.”

"Kakak benar. Fans kita adalah orang baik. Maaf, aku sempat meragukan mereka. Maafkan aku,” Setelah membagi ketakutnya dengan Max, perasaan Hiro sedikit lebih tenang. Sudah seharusnya mereka mempercayai fans yang mendukung dan mencintai mereka selama ini. Kecewa itu sudah pasti, namun mereka percaya bahwa fans yang mencintai mereka dengan tulus tidak akan pergi meninggalkan mereka hanya karena berita pernikahan Ezel, Pada akhirnya nanti mereka akan memiliki keluarga masing-masing begitu pula dengan para fans mereka,

“Dibandingkan Sky, seharusnya aku lebih mengkhawatirkan Kakak Ipar. Hidupnya pasti penuh tekanan menjadi istri Kak Ezel. Setiap hari kerutan di wajah Kakak Ipar akan bertambah banyak menghadapi kelakuan fosil tua itu.” lanjut Hiro diiring suara tawa Max. Tawa Max meledak mendengar ucapan Hiro. Membayangkannya sudah membuat Max sakit perut.

Sementara itu di mobil lainnya. Leo mendadak sakit kepala mendengar ocehan Jade yang menurutnya tidak masuk akal. Sepanjang perjalanan menuju lokasi pernikahan Ezel, Jade terus bicara tanpa henti.

“Kak Leo, berjanjilah satu hal pada ku. Kau tidak akan menikah sebelum aku,” Leo memutar matanya malas mendengar permintaan konyol Jade. Bisa-bisanya pria pemilik tubuh seksi setelah Hiro meminta orang lain untuk menunggunya menikah lebih dulu.

"Apa lagi ini Jade Fernandes?”Leo menaikkan alisnya saat Jade meraih tangannya, memaksa Leo untuk menuatkan jari mereka satu sama lain.

"Ini adalah janji yang kita buat. Sky, kalian lihat ini? kalian jadi saksi perjanjian sakral ini jadi tolong ingatkan Kak Leo setiap kali dia lupa dan melanggar janjinya," Jade tersenyum kearah kamera sambil menunjukkan jari mereka yang masih bertautan. "Aku yakin Sky akan mengingat janji kita saat video ini di publish. Kau tidak bisa menghindar ataupun pura-pura lupa Kak. Karena Sky akan langsung memarahimu."

Jade menaik turunkan alisnya membuat Leo berdecak kesal melihat ekspresi konyol Jade.

"Hei bocah kenapa kau memaksa ku untuk membuat perjanjian konyol seperti ini? Bagaimana jika aku yang lebih dulu menemukan belahan jiwa ku? Apa aku harus menunggumu Tuan Jade Fernandes?”

"Ya.Kau harus menunggu ku, aku tidak ingin menjadi yang terakhir menikah,” Jawab Jade tanpa perasaan bersalah sedikitpun. Jade menujukkan eye smilenya mengabaikan Leo yang menatap tajam padanya."Kak, kau sudah berjanji di hadapan jutaan Heaven. Jika Kakak ingin menikah lebih dulu maka kakak harus mencarikan aku pasangan. Dengan begitu kita berdua bisa menikah bersama. Adil bukan? Kalau kakak melanggar perjanjian ini, aku akan meminta dukungan Sky untuk membatalkan pernikahanmu.”

Leo hanya bisa menghela nafas panjang mendengar perkataan Jade. Leo terlihat malas berdebat dengan Jade karena Jade tidak akan menyerah dengan keinginannya. Jika disuruh memilih antara Max, Jade atau menahan lapar sebulan maka Leo akan lebih memilih untuk menahan lapar. Kedua pria itu adalah hal pertama yang ingin Leo hindari, tapi sialnya mereka berada di group yang sama membuat Leo mau tidak mau harus bersabar menghadapi mereka berdua.

🌻🌻🌻🌻🌻

Terimakasih sudah mampir, mohon dukungannya dengan membaca 5 menit, tambahkan buku ke rak, ulasan dan komentar disetiap bab yang kalian baca. Dukungan kalian berdampak besar bagi penulis agar semangat dalam berkarya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Di Antara 2 Cinta   Costa Bersaudara

    Setelah memastikan semua keperluan Ezel, mereka berdua keluar dari kamar dan bergegas menemui Axel yang sibuk memainkan makanannya. Axel menekuk wajahnya, dia terlihat tidak bersemangat pagi ini. Sthella yang khawatir berjalan mendekati putranya."Sayang, ada apa? Kenapa makanannya tidak dihabiskan? Apa kamu tidak suka makanan ini?" Sthella dan Ezel menatap heran ke arah Axel, tidak biasanya anak ini kehilangan nafsu makan."Dari tadi aku menunggu, Bunna. Bunna terlalu memperhatikan Ayah sampai melupakan aku. Aku ingin sarapan bersama, Bunna." lirih Axel menatap tak suka pada Ezel yang masih memeluk pinggang Sthella."Yak apa kau hanya ingin makan bersama Bunna mu? Bagaimana dengan Ayahmu ini?" Protes Ezel, dia tidak terima sang putra mengabaikannya."Aku tidak mau makan bersama Ayah. Aku benci ayah! Ayah selalu membuat Bunna ku menangis." Ezel mengernyitkan dahinya, dia tidak mengerti kenapa Axel bicara seperti itu padanya."Bunna selalu menangis menunggu Ayah pulang. Ayah tidak hany

  • Di Antara 2 Cinta   Hubungan baru

    Mentari pagi kembali menyapa bumi dengan sinarnya, seorang wanita menggeliat tidak nyaman di atas tempat tidurnya. Tubuhnya terasa sakit akibat permainan mereka semalam. Sthella membuka matanya, jemari tangannya mengusap pelan kedua matanya yang masih terasa berat. Sthella mendesis pelan, pantas saja dia kesulitan bernafas, ternyata disebabkan oleh Ezel. Ezel memeluknya terlalu erat hingga membuatnya kesulitan bernafas. Sthella melepaskan tangan kekar Ezel dari pinggangnya, lalu dia sedikit berbalik untuk melihat wajah damai Ezel ketika tidur. Sthella menatap lekat wajah pria yang tertidur pulas di sampingnya. Jemari tangannya nampak sibuk membelai setiap inci wajah tampan Ezel. Bayangan semalam masih terukir jelas di benak Sthella. Sthella tidak menyangka akan merasakan sakit yang luar biasa di area kewanitaannya saat hendak melakukan penyatuan. Inikah yang orang-orang sebut surga dunia?"Seandainya saja pernikahan ini terjadi atas dasar cinta, mungkinkah hidup kita lebih bermakn

  • Di Antara 2 Cinta   Unboxing

    Tanpa sepengetahuan Felix sang Manajer dan dengan sedikit bantuan dari Leo, Ezel nekat menyelinap keluar untuk bertemu dengan keluarganya. Jarum jam terus berputar menandakan waktu terus berjalan, namun mata Sthella masih enggan terpejam. Aktivitasnya seharian ini tidak mampu membuatnya lelah dan tertidur lelap. Sthella meraih ponsel genggamnya yang ada di atas nakas samping tempat tidur, sama seperti yang dilakukan oleh Ezel, yaitu memeriksa ponsel. Sthella menghela napas kecewa karena tidak ada pesan apapun dari Ezel.Mereka berdua terlalu gengsi untuk menghubungi lebih dulu, hingga membuat mereka berharap dalam kekecewaan. Mereka suami istri, tidak ada salahnya menghubungi pasangan sendiri, meski hanya sekedar menanyakan kabar. Guna menghilangkan rasa kecewanya, Sthella memilih untuk melihat album foto di ponselnya, Sthella tersenyum kecil melihat setiap momen yang dia, Ezel dan Axel habiskan bersama.Dalam foto tersebut mereka terlihat seperti sebuah keluarga kecil yang bahagia. M

  • Di Antara 2 Cinta   Hasrat Tak tersalurkan

    Di saat para member sibuk berdiskusi mengenai album baru mereka, Ezel mala sibuk memperhatikan ponselnya berharap ada panggilan atau pesan singkat dari Sthella. Felix sudah mengembalikan ponsel mereka agar mereka bisa memberi kabar pada keluarga mereka. Felix akan menyita ponsel mereka kembali besok pagi, sesuai peraturan agar mereka bisa fokus bekerja. Sebenarnya mereka bisa saja mengabaikan semua aturan yang mengikat mereka, mengingat mereka memiliki saham di agensi ini dan mengingat pemilik agensi ini adalah Costa bersaudara. Tapi mereka lebih memilih mengikuti aturan, memberikan contoh yang baik pada juniornya."Wah wanita ini benar-benar? Eh bagaimana bisa dia mengabaikanku seperti ini? Apa hanya aku yang memikirkannya? Tsk." cibir Ezel dalam hati.Ezel sedikit kecewa saat mengetahui tidak ada satupun pesan maupun panggilan telepon dari Sthella yang masuk ke ponselnya. Terlanjur kecewa Ezel melempar ponselnya ke sembarang tempat, Loky yang baru bergabung bersama mereka menatap d

  • Di Antara 2 Cinta   Gelisah

    Setelah hari itu, mereka kembali menjalankan hari-hari mereka seperti biasa. Seakan-akan tidak terjadi sesuatu sama sekali, Ezel sedikit lega karena Sthella mau berbagi sedikit kisah hidupnya. Tentu bukan hal yang mudah bagi Sthella untuk menceritakan kesedihannya pada orang lain sekalipun orang itu adalah suaminya sendiri. Baik sadar maupun tidak, sejak hari itu sikap mereka berdua berlahan-lahan berubah. Ezel yang awalnya keras dan selalu meninggikan suara ketika bicara pada Sthella, kini perlahan-lahan berubah menjadi Ezel yang penuh dengan sejuta perhatian. Ya meski terkadang dia masih suka bicara dengan nada keras. Ezel bahkan sudah berani melakukan kontak fisik dengan Sthella, mulai dari menggenggam tangan Sthella, membelai surai ikal Sthella dengan lembut ataupun sekedar memberikan sebuah kecupan di dahi. Begitu pula dengan Sthella, dia mulai menunjukkan sosok asli dirinya yang manja, rapuh di hadapan suaminya. Nampaknya mereka berdua sangat menikmati liburan mereka, sampai m

  • Di Antara 2 Cinta   Menerima & Berdamai

    Semenjak menghabiskan waktu bersama selama liburan di Milan hubungan mereka berdua semakin membaik. Ya , walau terkadang mereka masih suka bertengkar kecil karena memperdebatkan hal yang tidak penting. Bagaimanapun juga butuh proses untuk menyatukan dua orang dengan sifat dan kepribadian yang berbeda.Selesai merapikan semua barang pribadi miliknya, Ezel bergegas ke ruang tamu untuk beristirahat melepas lelah. dia benar-benar lelah, selama seminggu ini terus menemani Sthella pergi ke berbagai macam tempat.Sthella tidak pernah meminta Ezel untuk menemaninya tapi Ezel sendiri yang berinisiatif menemaninya. Lagi pula apa yang bisa Ezel lakukan di negara asing yang tidak dia kenal? Dia tidak mungkin menghabiskan waktu liburnya hanya dengan tidur, tidur, tidur.Hei dia bukan Loky sih beruang hibernasi. Menurut Ezel pergi bersama lebih baik dari pada dia berdiam diri di hotel, tidak buruk menemani Sthella pergi, dia bisa menjelajahi tempat baru, mengistirahatkan otak dan tubuhnya sebentar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status