Beranda / Romansa / Di Antara 2 Cinta / Resmi Menjadi Suami Istri

Share

Resmi Menjadi Suami Istri

Penulis: Ls07
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-18 16:36:32

Sesampainya di lokasi pernikahan Ezel. Mereka langsung turun dari dalam mobil yang membawa mereka ke tempat itu. Para pria tampan bak dewa yunani itu mengambil foto lebih dulu, sebelum melangkah masuk kedalam aula pernikahan. Tidak banyak tamu undangan yang datang, hanya keluarga, kerabat dekat dan berapa rekan bisnis orang tua mereka datang menghadiri pernikahan ini. Kedua pihak keluarga sudah sepakat untuk mengadakan pernikahan secara rahasia tanpa media manapun yang meliput demi kenyaman mereka.

“Sebentar lagi Kak Ezel akan menikah. Uwah, aku masih tidak percaya ini,” Hiro meremas jemari tangannya yang mulai dingin. Siapapun yang melihat kegugupan di wajah Hiro pasti mengira dia-lah pengantin prianya.

“Kenapa?Apa kau sedih bocah? Kau sedih tidak bisa memukul Ezel lagi sesuaka mu?” Hiro mempautkan bibirnya mendengar ucapan Varen. Oh jangan lupakan satu hal, diantara yang lain Varen memiliki lidah paling tajam.

“Sama sekali tidak. Masih ada Varen yang bisa aku jadikan samsak tinju,” Varen merotasikan matanya malas, sedangkan Hiro sIbuk memukuli bahu Varen. Mereka yang melihat tingkah Hiro hanya bisa tertawa kecil kecuali Varen.

Seorang staf wanita menghampiri mereka, "Lima belas menit lagi acara akan segera di mulai. Tuan Costa tolong keruang ganti sekarang juga. Anda harus mengenakan toxedo pernikahan anda.”

"Ganti pakaian lagi? Yang benar saja, pakaian ini bahkan belum satu jam aku kenakan. Baiklah aku akan kesana sekarang." Ezel memijat pelan pangkal hidungnya. Dia tidak menyangkah pernikahan yang dirayakan akan membuatnya repot seperti ini. 

Ezel bergegas mengikuti staf wanita itu menuju ruang ganti diikuti oleh member lainnya. Semua tamu undangan yang berada di dalam ruangan langsung berdiri untuk menyambut Raja dan Ratu memasuki singasana mereka. Kelompak bunga bertaburan menyambut kedatangan mereka, senyuman dan air mata keluarga serta sahabat ikut mengiringi kebahagaian pengantin baru itu. Bahagia? Entahlah tidak ada yang tahu apakah mereka berdua bahagia dengan pernikahan ini atau tidak?

Dihadapan semua orang yang berada di sana, mereka berdua mengucapakan ikrar suci pernikahan, berjanji untuk saling setia, saling menjaga dan saling mencintai dalam keadaan suka maupun duka. Sorakan dan tepuk tangan mulai terdengar, ikut memeriahkan peresmian status mereka berdua sebagai sepasang suami istri. 

Ezel menelan salivanya memaksakan diri untuk tersenyum menatap wajah wanita yang kini telah resmi menjadi istrinya. Ezel menyingkirkan segala keraguannya, tangannya bergetak mengangkat penutup wajah pengantin wanita.  Ezel tersenyum menatap kearah sahabat-sahabatnya yang berteriak heboh, mereka bukannya membuat Ezel tenang tapi justru membuat pengantin pria menahan malu melihat kelakuan mereka terutama kelakuan Max.

“Tunggu apa lagi? Cepat berikan istri mu ciuman,” teriak Max dari kursi tamu. 

“Astaga, kau ini memalukan sekali,”Jade menarik ujung jas Max. Jade benar-benar malu akan kelakuan Max. ”Cepatlah duduk. Kau memubuat kami semua malu.”

Sementara Loky yang berada di antara keduanya sama sekali tidak perduli dengan kehebohan mereka. Memangnya sejak kapan Loky perduli dengan hal seperti ity. Tidak ada yang menarik bagi Loky selain hibernasi di kasur empuknya.

Ezel memberanikan diri mencium lembut bibir istrinya. Baik Ezel maupun Sthella, istrinya tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada kehidupan mereka berdua kedepannya. Saat ini mereka hanya ingin menjalankan hari-hari seperti biasanya.

"Apa kau tidak bisa sedikit lebih bahagia? Kau terlihat sedang berada di acara pemakaman dari pada pernikahan,” bisik Ezel sambil menuntun Sthella menemui para tamu undangan yang menghadiri pernikahan mereka.

"Kenapa aku harus melakukannya? Saat ini aku sedang berduka atas kebebasanku." Sthella tersenyum hangat kearah tamu undangan.

“Kau bicara apa? Kebebasan? Memangnya siapa yang merebut kebebasanmu? Meski kita resmi menjadi suami istri, kau tidak akan terkurung dalam sangkar mas,” Ucap Ezel pelan. “Lagi pula apa yang kau harapkan dari pernikahan ini? Hidup bahagia bersamaku? Menjadi istri yang baik?”

Sthella menghentikan langkahnya, kemudia dia menoleh kearah Ezel. ”Apa ini wujud mu yang sebenarnya? Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan soal pernikahan ini, tapi satu hal yang pasti aku tidak akan dikendalikan oleh mu. Aku bebas melebarkan sayap ku di mana saja tanpa terikat status sebagai istri dari pria seperti mu, Tuan Costa.”

Setelah resmi menjadi pasangan suami istri, mereka berdua langsung menemui orang tua dan kerabat mereka untuk meminta restu. Setelah itu mereka langsung dibawa keruangan untuk menganti pakaian mereka selanjutnya. Sebenarnya mereka berdua tidak perlu merayakan pesta pernikahan karena baik Ezel maupun Sthella sama sekali tidak perduli dengan acara seperti itu. Semua mata terpesona dengan kemunculan Stehlla termasuk Ezel, tidak bisa di pungkiri bahwa kecantikan Sthella dapat memikat jutaan mata baik pria maupun wanita. Berbeda dengan tadi, Sthella hanya mengenakan dress merah muda selutut, dengan rambut tergerai.

“Astaga Tuhan, kenapa aku baru sadar kalau pengantin wanitanya secantik ini,”ucap seorang wanita paruh baya yang kagum dengan kesempurnaan fisik Sthella.

“Kau benar. Mereka berdua pasangan serasi, tampan dan cantik. Aku tidak sabar ingin melihat anak-anak mereka,”ucap wanita lainnya

Seharusnya ini bisa dikatakan keberuntungan untuk Ezel, setidaknya dia mendapatkan istri yang cantik melengkapi kesempurnaannya. Pengantin baru itu terlihat  lelah melayani semua tamu yang ada, mereka harus tetap tersenyum memperlihatkan kalau mereka sangat bahagia atas pernikahan mereka.

“Putri kalian sangat cantik. Aku beruntung memiliki menantu wanita seperti Sthella,”ucap Nyonya Alice selaku Ibu kandung Ezel dan Varen. “Sthella wanita yang baik, dia juga cerdas dan dari keluarga terpandang. Lihatlah, mereka berdua terlihat begitu sempurna, bukan?”

Kedua orang tua Sthella menatap kearah pengantin baru tersebut. Nyonya Alice benar, Ezel dan Sthella terlihat sangat sempurna bagaikan mahakarya tanpa cacat.

“Kau terlalu berlebihan menilai putri kami. Putri kami tidak ada apa-apanya dibandingkan putra kalian,”ucap Nyonya Daisy Ibu kandung Sthella. Seorang Ibu pasti bahagia melihat putri mereka menikah, tapi tidak dengan Nyonya Daisy. Terlihat jelas dari raut wajahnya kalau beliau tidak tertarik dengan kebahagian sang putri. Wajahnya tetap datar tanpa ekpresi sama sekali.”Sekarang Sthella adalah anggota keluarga kalian. Aku harap kalian bisa menerima dan membimbingnya dengan baik.”

“Kau tidak perlu khawatir. Aku dan suamiku pasti menjaga Sthella dengan baik. Bahkan jika Ezel berani menyakitinya, kami orang pertama yang akan melindungi putri kalian.”

“Ya. Yang dikatakan istri ku benar. Kalian bisa percayakan putri kalian pada kami,” Ucap Tuan Mores selaku Ayah kandung Ezel.

“Kami harap demikian. Tapi jika kalian melanggar janji kalian, maka aku sendiri yang akan datang menjemput putri kami pulang,”ujar Tuan Edward Ayah kandung Sthella.”Meski pernikahan ini terjadi karena bisnis keluarga, saya harap putri kami diperlakukan dengan baik.”

Dua anak manusia yang tidak saling mengenal dan mencintai, kini disatukan dalam ikatan suci pernikahan. Bisakah mereka menjalani hari-hari mereka sebagai pasangan suami istri pada umumnya? Sampai kapan mereka berdua terjebak dalam ikatan suci tanpa cinta di hati mereka?

🌻🌻🌻🌻🌻

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini. Mohon terus dukung Di Antara 2 Cinta dengan membaca selama 5 menit, masukan buku ke rak, subscribe, ulasan dan komentar disetiap bab yang kalian baca.🙏

 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Di Antara 2 Cinta   Kesempatan Kedua

    "Ketahuilah membuat pilihan antara suami dan ibuku, adalah keputusan tersulit yang pernah aku buat. Satu sisi aku tidak ingin berpisah darimu dan anak kita. Tapi sisi lain aku tidak ingin kehilangan Ibu. Ibu satu-satunya keluarga yang aku miliki selama ini." Yuri meremas jemari tangannya sendiri, dia terlihat sangat gugup. “Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri, jika sampai terjadi sesuatu pada Ibuku.”Yuri menyakinkan dirinya sendiri bahwa dia melakukan hal yang benar saat ini. Dia mengatakan hal yang sebenarnya, memang benar kondisi ibunya tidak baik akan tetapi mengenai orang tua Ezel yang memberikan penawaran tidak sepenuhnya benar. Ada sesuatu yang coba Yuri tutupi dari Ezel."Ditambah lagi kondisi ekonomi kita memburuk, kau harus bekerja serabutan mencari uang demi membeli makan dan susu untuk Axe. Kita masih terlalu muda saat itu, aku tidak pernah meragukan perasaanmu padaku. Tidak sama sekali! Hanya saja melihat kau yang terbiasa hidup mewah, semua yang kau inginkan selalu t

  • Di Antara 2 Cinta   Alasan kepergian Yuri

    Seminggu sudah berlalu sejak dia mendengar pembicaraan Ezel dan Jade. Walaupun menyakitkan, Sthella berusaha untuk tetap kuat menerima kenyataan bahwa suaminya masih mecintai wanita lain dengan besar hati. Wanita yang tidak dia ketahui wujud dan rupanya seperti apa. Namun satu hal yang pasti kalau wanita itu adalah wanita hebat karena dia bisa membuat pria arogan seperti Ezel jatuh cinta. Sthella tetap bersikap seperti biasa terhadap Ezel, seakan-akan dia tidak mengetahui apapun. Sthella lebih memilih menutup mata dan telinganya, melupakan semuanya demi Axel dan bayi yang ada di dalam kandungannya.Waktu terus berjalan, hari terus berganti namun Ezel masih tidak mengetahui fakta bahwa istrinya saat ini sedang mengandung anaknya. Ya bagaimana mungkin Ezel bisa tahu kalau dia sibuk menghabiskan waktu bersama Yuri. Seperti malam ini, mereka berdua asyik menikmati kencan layaknya sepasang anak remaja yang sedang di mabuk cinta. Hal yang wajar jika Yuri menikmati momen ini bersama Ezel

  • Di Antara 2 Cinta   Ancaman Jade

    "Sepertinya aku perlu bicara denganmu, Ez?"“Kau ingin bicara apa eh? Jika kau ingin membahas masalah tadi, lupakan saja. Aku tidak ingin membahas apapun denganmu, Jade!" Ezel memejamkan matanya, dia terlalu lelah untuk bertengkar dengan Jade.'Apa kau masih mencintai wanita itu?" Sthella mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam ketika mendengar pembicaraan Jade dan Ezel didalam. "Kenapa? Apa pertanyaanku begitu sulit hah, sampai kau tidak bisa menjawabnya Tuan Ezel De’Costa!!""Ya. Aku masih mencintainya, itukan jawaban yang ingin kau dengar Tuan Jade Fernandes!" Ezel mengepal tangannya menahan amarah. Dia terlalu lelah dan dia tidak memiliki kekuatan untuk berdebat dengan Jade. "Tolong berhenti memojokkan aku seperti ini, Jade. Kalian semua membuatku lelah.”'Tidak! Kita harus meluruskan semua ini, sebelum masalahnya meluas kemana-mana.”Ezel berdecak kesal, rasanya percuma saja meminta Jade berhenti membahas ini. "Baiklah, kau ingin membahas masalah ini maka mari kita bahas! Selama

  • Di Antara 2 Cinta   Pregnant

    Selesai melakukan pemeriksaan, Sthella menemui dokter yang menanganinya dengan ditemani oleh Loky dan Leo."Dokter, bagaimana hasil pemeriksaannya? Kakak Iparku baik-baik saja, kan? Apa penyakitnya berbahaya?" Leo terus melempar pertanyaan tanpa henti sampai membuat Sthella dan Loky malu dibuatnya. Siapapun yang melihat kekhawatiran Leo akan mengira kalau dialah suami Sthella. "Hei, kenapa kau diam saja? Apa kau tidak bisa menjawab pertanyaanku hah?""Raksasa sialan tutup mulutmu, kau membuat kami malu." Loky berbisik pelan sambil mencengkram erat pergelangan tangan Leo "Dokter ini tidak bisa menjelaskan apapun kalau kau terus bertanya."Dokter Ishina Velarize menatap kedua pria yang ada di hadapannya bergantian, kemudian dia menarik nafas berat memberitahu hasil pemeriksaan Sthella. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, dari hasil pemeriksaan tidak ada yang salah dengan kesehatan Nyonya Costa.""Apa kau yakin hasil pemeriksaannya benar, tidak ada kesalahan sama sekali? Dokter lihat b

  • Di Antara 2 Cinta   Warning

    Tiga pria tampan bertubuh atletis berjalan memasuki sebuah restoran yang menjadi favorit mereka, restoran yang sama dimana Ezel menghabiskan waktu bersama Yuri dan Axel tanpa sepengetahuan mereka. Varen terlihat begitu fokus memperhatikan seseorang yang terlihat bahagia bersama wanita yang sangat Varen dan para member benci."Hei, bukankah itu fosil tua?" Jade dan Hiro secara spontan menoleh ke arah tempat yang ditunjuk oleh Varen. "Uh untuk apa fosil tua itu bertemu dengan siluman wanita itu? Sialan! Dia bahkan membawa Axe bersamanya.""Ayah itu Paman Varen?" Axel yang melihat kehadiran mereka bertiga langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari keluar untuk menemui ketiga pamannya. "Paman?""Yak Axe, jangan berlari nanti kau bisa jatuh." Dengan sigapnya Varen langsung menangkap tubuh Axe saat kaki Axe tersandung dan terjatuh. "Bukankah sudah Paman katakan untuk tidak berlari hah. Wah kau ini benar-benar merepotkan, ya.""Axe kemarilah." Jade mengambil Axel dari dekapan Varen.

  • Di Antara 2 Cinta   Pertemuan Ibu dan Anak

    Tiga puluh menit, ya sudah tiga puluh menit Sthella berada di dalam toilet dan selama itu tidak ada tanda-tanda Sthella akan keluar dari toilet. Apa toilet begitu nyaman hingga membuatnya berlama-lama di dalam sana? Atau dia ketiduran? Loky dan yang lainnya mulai khawatir dengan keadaan Sthella. Mereka bertiga tampak gelisah menunggu di depan toilet."Kakak Ipar apa terjadi sesuatu padamu? Kau baik-baik sajakan? Kakak Ipar jangan diam saja. Tolong jawab pertanyaanku, kau membuat kami semua khawatir." Leo terus mengetuk pintu toilet sambil terus memanggil nama Sthella namun tidak ada respon sama sekali dari Sthella yang berada di dalam."Dasar bodoh, mau sampai kapan kau memanggilnya hah? Minggir, aku akan mendobrak pintu ini,” sarkas Loky“Apa? Mendobrak?Tidak boleh! Kau bisa menghancurkan pintu ini tahu,”protes Leo tidak terima“Lalu kau mau bagaimana? Menunggunya sampai dia keluar? Begitu?”Loky yang terlampau khawatir mendorong Leo menjauh dan langsung mendobrak pintu toilet begitu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status