Pernikahan yang awalnya dilakukan karena keinginan dari kedua orang tua mereka masing-masing. Pernikahan yang awalnya terjalin tanpa adanya perasaan cinta sama sekali kini berlahan-lahan membuat keduanya saling terikat satu sama lain. Seiring berjalannya waktu yang mereka habiskan bersama memunculkan getaran aneh di hati mereka, ya cinta mulai tumbuh di hati mereka berdua. Meskipun Ezel memiliki perasaan terhadap Sthella, istrinya. Namun dia tetap bersihkeras menolak perasaan itu karena wanita di masa lalunya, yang tidak bisa dia lupakan sampai saat ini. Awalnya pernikahan mereka berjalan dengan baik sama seperti pasangan pada umumnya, ya walaupun terkadang mereka masih selisih paham dan bertengkar. Ezel yang memperlakukan Sthella sedikit tidak adil dan manusiawi sebagai seorang suami, selalu melakukan apapun tanpa mau mendengarkan saran orang lain. Akan tetapi, di balik ketidakperduliannya ada kasih sayang yang begitu besar pada Sthella. Ditengah-tengah kebahagiaan mereka yang mulai bisa saling menerima, wanita masa lalu Ezel muncul kembali membuat Ezel di lema. Mampukah Ezel menolak perasaan masa lalu? Mampukah Ezel memberikan cinta yang sama besar kepada kedua istrinya?
Lihat lebih banyakSemua wanita pasti akan bahagia karena dapat mewujudkan pernikahan impian mereka, namun apa jadinya jika pernikahan itu diwujudkan bukan dengan orang yang kita cintai? Seperti yang terjadi pada ku saat ini. Tidak ada yang bisa aku lakukan selain tersenyum menerima pernikahan yang ditentukan oleh orang tua ku. Jujur saja, aku tidak tahu harus bereaksi seperti apa saat ini. Apa aku harus bahagia karena bisa mewujudkan pernikahan yang selama ini aku impikan meski tidak bersama laki-laki yang aku cintai? Atau aku harus menangis histeris karena menikah dengan laki-laki yang tidak aku kenal sebelumnya? Entahlah apapun itu, aku hanya bisa berharap kehidupanku setelah menikah tetap baik-baik saja, sama seperti sebelum pernikahan ini terjadi.
Prempuan manapun di dunia ini pasti akan bahagia bisa menikah dengan laki-laki kaya dari keluarga terpandang, tampan dan dicintai oleh banyak orang. Tapi aku? Apa yang aku lakukan saat ini? Aku bukannya bersyukur tapi justru meratapi pernikahan ini. Tidak, aku tidak menyalahkan siapapun atas semua yang terjadi, karena semua ini murni ketidakberdayaanku dalam mempertahankan hidup ku sendiri. Seandainya saja aku memiliki sedikit keberanian untuk menolak, mungkin saat ini aku tidak akan berada di tempat ini, di dalam ruangan pengantin. Dan mungkin pernikahan ini tidak akan pernah terjadi.
Seandainya saja saat itu, aku tidak memutuskan untuk kembali maka semua ini tidak akan terjadi. Aku terlalu senang saat orang tua ku memintaku untuk kembali kerumah. Aku pikir mereka sudah bisa menerima ku sebagai putri mereka, tapi ternyata aku salah. Mereka memintaku kembali bukan karena mereka menerima ku sebagai seorang anak, melainkan untuk menikah dengan putra dari rekan bisnis mereka. Menyesal? Marah? Kecewa? Tentu saja. Tapi, aku tidak memiliki kekuatan untuk menentang perjodohan ini. Hanya dalam waktu singkat, aku akan menjadi seorang istri sekaligus seorang Ibu dari anak laki-laki berusia lima tahun.
Satu-satunya yang bisa aku lakukan saat ini adalah mencoba untuk menerima pernikahan ini. Belajar untuk menerima kenyataan bahwa aku bukan lagi wanita single yang bisa dengan bebas berkeliaran, melakukan apapun yang aku sukai. Baiklah, anggap saja ini hadiah dari Tuhan. Disaat wanita lain hanya mendapatkan seorang suami, aku justru mendapatkan suami sekaligus seorang putra yang lucu. Setidaknya aku sedikit lebih beruntung dari wanita di luar sana, bukan?
“Oh astaga. Apa kau tidak bisa sedikit lebih bahagia? Kau terlihat sedang berada di acara pemakaman daripada pernikahan,”ucap seorang wanita yang sejak tadi sIbuk meriasku.”Oh ayolah Nona. Wajah datar mu merusak hasil karya ku.”
“Tidak ada alasanku untuk ku bahagia. Aku sedang berduka atas kebebasan ku,” ucap ku pelan sambil menatap wajahku di cermin.
💞💞💞💞💞Seorang pria nampak begitu tenang ketika jemari tangan wanita sIbuk memainkan kuas make-up di sekitar wajahnya. Pria itu terlihat sama sekali tidak terganggu dengan aktivitas tersebut. Tentu saja dia tidak merasa terganggu, jika hal seperti ini sudah menjadi rutinitasnya setiap hari. Sebagai seorang penyanyi dan aktor, pria itu dituntut untuk memperhatikan penampilannya baik dari segi wajah maupun fashion yang dia kenakan.
Pria yang saat ini kita bicarakan tidak lain adalah Ezel De’Costa. Pemilik Golden Star Entertainment sebuah agensi besar yang menaungi banyak selebritis terkenal. Selain sebagai pemilik agensi besar tersebut, dia juga merupakan salah-satu anggota Light Of Heaven sebuah grup band atau group vokal yang saat ini ramai dibicarakan orang-orang dari berbagai kalangan. Baik remaja, dewasa maupun lansia mengidolakan group tersebut, karena selain para personilnya yang rupawan, lagu-lagu mereka juga bagus dan cocok untuk semua kalangan usia.
Dibalik popularitasnya sebagai selebritis dan pengusaha, ternyata Ezel menyimpan rahasia besar dari para fans-nya. Tidak banyak yang mengetahui kalau sebenarnya Ezel sudah memiliki seorang putra berusia lima tahun dari pernikahan sebelumnya. Rahasia itu tertutup rapat dari publik, hanya orang terdekatnya saja yang mengetahui rahasia tersebut. Semua orang yang berada diruangan itu nampak sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing, begitu pula dengan saudara dan sahabat baik Ezel.
Tentu saja keberadaan mereka di tempat itu bukan untuk mengadakan rapat pemegang saham ataupun membahas album baru mereka, melainkan untuk mendampingi pengantin pria menuju lokasi pernikahan yang sudah di tentukan oleh kedua keluarga. Seorang pria yang usianya empat puluh tahunan nampak sibuk berlalu-lelang menghampiri personil Light Of Heaven satu persatu. Sebagai seorang manager sudah menjadi tugasnya memastikan semua kebutuhan artisnya terpenuhi. Manager tersebut menarik tungkai kakinya menuju kearah Ezel yang saat ini sedang sibuk memainkan ponselnya di kursi rias.
“Pastikan kau meminum semuanya sampai habis. Acara pernikahanmu akan berlangsung sampai malam. Kau bisa pingsan jika kondisimu tidak fit.” Felix, yang tak lain adalah manager Light Of Heaven memberikan berapa botol vitamin pada Ezel. Dia bahkan tidak beranjak dari sisi Ezel hanya untuk memastikan sang artis minum semua vitamin yang dia berikan.
“Baiklah. Berikan semua vitamin itu, aku akan meminumnya sesuai keinginanmu. Lagi pula, aku tidak ingin memalukan diri ku sendiri di hari pernikahan ku,” Ezel mendesis kesal menatap Felix yang masih berdiri didekatnya. Setelah memastikan Ezel minum semua vitamin yang dia berikan, Felix baru beranjak pergi meninggalkan Ezel.
“Tsk. Ada apa ini? Kenapa jantung ku berdetak lebih kencang dari biasanya? Apa pernikahan bisa membuat jantung seseorang berdetak kencang?” menolong Ezel dalam hati sambil mengusap dada dengan tangan kanannya.
Meskipun Ezel sudah pernah menikah sebelumnya, tapi saat itu dia tidak merasa gugup ataupun setegang ini. Apa mungkin karena saat itu dia menikah dengan wanita yang dia cintai sehingga dia tidak merasa gugup sama sekali. Alih-alih gugup, Ezel lebih tidak sabar ingin mengikat sang wanita melalui ikrar suci pernikahan.
“Hei, apa kalian bisa mendengar suara jantung ku?” tanya Ezel entah pada siapa
“Ya. Kami bisa mendengarnya dengan jelas Tuan. Itu hal biasa karena kau terlalu gugup. Cobalah untuk tetap rileks,” ujar salah-satu stylish yang membantu Ezel mengenakan jas pernikahan.
“Baiklah, aku akan mengikuti saranmu Nona,” Ezel mengatur napasnya agar tetap stabil sekedar untuk menghilangkan rasa gugupnya.”Nona Erika tolong berikan perhatian lebih pada wajah ku ya. Aku ingin terlihat lebih tampan dari biasanya di momen sakral nanti.”
“Ezel, kau ingin lebih tampan seperti apa lagi eoh? Pangeran dalam dongeng saja tidak ada yang setampan dirimu. Diam dan berhentilah menyulitkan ku.” Para staff yang mendengar perkataan Erika seketika tertawa. Semua orang yang bekerja dengan Ezel tentu tidak asing dengan sikap narsis Ezel, terlebih lagi adik kandung Ezel yang sama gilanya. Erika sudah tujuh tahun bekerja dengan Ezel dan para personil Light Of Heaven. Bisa dikatakan Erika dan Felix adalah saksi perjalanan karir mereka, tak heran mereka begitu berani menyela bahkan bertengkar dengan personil Light Of Heaven.
🌻🌻🌻🌻🌻
Terimakasih sudah mampir, mohon dukungannya dengan membaca selama 5 menit, vote, ulasan dan komentar disetiap bab yang kalian baca. Dukungan kalian berdampak besar bagi penulis agar semangat dalam berkarya.
Kalian bisa bergabung di group Wa Athor Ls07
https://chat.w******p.com/IZVvC00uF91CBIhRQV8Qae
Atau Telegram
https://t.me/+TSjXfHGJs0s3MWQ1
Sky sudah memenuhi studio untuk melihat penampilan Light Of Heaven tidak ada yang tidak mengenali Light Of Heaven sebuah grup vokal yang terdiri dari lima pria tampan dengan sejuta pesona dan talenta. Group yang berapa tahun ini banyak digilai oleh anak muda maupun orang tua, group yang berhasil memasuki pasar eropa dan dikenal di berbagai negara. Kepopuleran mereka bisa dilihat dari banyaknya fans yang memenuhi studio saat ini, lihat semua tempat sudah terisi oleh Sky sebutan bagi orang yang mengidolakan mereka. Satu persatu anggota Light Of Heaven keluar membuat jutaan fans yang ada disana langsung berteriak histeris menyambut kemunculan idola mereka. Lagu demi lagu mereka nyanyikan dengan penuh perasaan cinta pada fans mereka. Mereka berlima berlatih keras dari pagi hingga malam menjelang, berlatih tanpa mengenal kata lelah demi bisa menunjukkan performa terbaik untuk fans yang sudah mendukung dan mencintai mereka selama sepuluh tahun ini. tanpa dukungan fans mungkin saat ini mer
Setelah memastikan semua keperluan Ezel, mereka berdua keluar dari kamar dan bergegas menemui Axel yang sibuk memainkan makanannya. Axel menekuk wajahnya, dia terlihat tidak bersemangat pagi ini. Sthella yang khawatir berjalan mendekati putranya."Sayang, ada apa? Kenapa makanannya tidak dihabiskan? Apa kamu tidak suka makanan ini?" Sthella dan Ezel menatap heran ke arah Axel, tidak biasanya anak ini kehilangan nafsu makan."Dari tadi aku menunggu, Bunna. Bunna terlalu memperhatikan Ayah sampai melupakan aku. Aku ingin sarapan bersama, Bunna." lirih Axel menatap tak suka pada Ezel yang masih memeluk pinggang Sthella."Yak apa kau hanya ingin makan bersama Bunna mu? Bagaimana dengan Ayahmu ini?" Protes Ezel, dia tidak terima sang putra mengabaikannya."Aku tidak mau makan bersama Ayah. Aku benci ayah! Ayah selalu membuat Bunna ku menangis." Ezel mengernyitkan dahinya, dia tidak mengerti kenapa Axel bicara seperti itu padanya."Bunna selalu menangis menunggu Ayah pulang. Ayah tidak hany
Mentari pagi kembali menyapa bumi dengan sinarnya, seorang wanita menggeliat tidak nyaman di atas tempat tidurnya. Tubuhnya terasa sakit akibat permainan mereka semalam. Sthella membuka matanya, jemari tangannya mengusap pelan kedua matanya yang masih terasa berat. Sthella mendesis pelan, pantas saja dia kesulitan bernafas, ternyata disebabkan oleh Ezel. Ezel memeluknya terlalu erat hingga membuatnya kesulitan bernafas. Sthella melepaskan tangan kekar Ezel dari pinggangnya, lalu dia sedikit berbalik untuk melihat wajah damai Ezel ketika tidur. Sthella menatap lekat wajah pria yang tertidur pulas di sampingnya. Jemari tangannya nampak sibuk membelai setiap inci wajah tampan Ezel. Bayangan semalam masih terukir jelas di benak Sthella. Sthella tidak menyangka akan merasakan sakit yang luar biasa di area kewanitaannya saat hendak melakukan penyatuan. Inikah yang orang-orang sebut surga dunia?"Seandainya saja pernikahan ini terjadi atas dasar cinta, mungkinkah hidup kita lebih bermakn
Tanpa sepengetahuan Felix sang Manajer dan dengan sedikit bantuan dari Leo, Ezel nekat menyelinap keluar untuk bertemu dengan keluarganya. Jarum jam terus berputar menandakan waktu terus berjalan, namun mata Sthella masih enggan terpejam. Aktivitasnya seharian ini tidak mampu membuatnya lelah dan tertidur lelap. Sthella meraih ponsel genggamnya yang ada di atas nakas samping tempat tidur, sama seperti yang dilakukan oleh Ezel, yaitu memeriksa ponsel. Sthella menghela napas kecewa karena tidak ada pesan apapun dari Ezel.Mereka berdua terlalu gengsi untuk menghubungi lebih dulu, hingga membuat mereka berharap dalam kekecewaan. Mereka suami istri, tidak ada salahnya menghubungi pasangan sendiri, meski hanya sekedar menanyakan kabar. Guna menghilangkan rasa kecewanya, Sthella memilih untuk melihat album foto di ponselnya, Sthella tersenyum kecil melihat setiap momen yang dia, Ezel dan Axel habiskan bersama.Dalam foto tersebut mereka terlihat seperti sebuah keluarga kecil yang bahagia. M
Di saat para member sibuk berdiskusi mengenai album baru mereka, Ezel mala sibuk memperhatikan ponselnya berharap ada panggilan atau pesan singkat dari Sthella. Felix sudah mengembalikan ponsel mereka agar mereka bisa memberi kabar pada keluarga mereka. Felix akan menyita ponsel mereka kembali besok pagi, sesuai peraturan agar mereka bisa fokus bekerja. Sebenarnya mereka bisa saja mengabaikan semua aturan yang mengikat mereka, mengingat mereka memiliki saham di agensi ini dan mengingat pemilik agensi ini adalah Costa bersaudara. Tapi mereka lebih memilih mengikuti aturan, memberikan contoh yang baik pada juniornya."Wah wanita ini benar-benar? Eh bagaimana bisa dia mengabaikanku seperti ini? Apa hanya aku yang memikirkannya? Tsk." cibir Ezel dalam hati.Ezel sedikit kecewa saat mengetahui tidak ada satupun pesan maupun panggilan telepon dari Sthella yang masuk ke ponselnya. Terlanjur kecewa Ezel melempar ponselnya ke sembarang tempat, Loky yang baru bergabung bersama mereka menatap d
Setelah hari itu, mereka kembali menjalankan hari-hari mereka seperti biasa. Seakan-akan tidak terjadi sesuatu sama sekali, Ezel sedikit lega karena Sthella mau berbagi sedikit kisah hidupnya. Tentu bukan hal yang mudah bagi Sthella untuk menceritakan kesedihannya pada orang lain sekalipun orang itu adalah suaminya sendiri. Baik sadar maupun tidak, sejak hari itu sikap mereka berdua berlahan-lahan berubah. Ezel yang awalnya keras dan selalu meninggikan suara ketika bicara pada Sthella, kini perlahan-lahan berubah menjadi Ezel yang penuh dengan sejuta perhatian. Ya meski terkadang dia masih suka bicara dengan nada keras. Ezel bahkan sudah berani melakukan kontak fisik dengan Sthella, mulai dari menggenggam tangan Sthella, membelai surai ikal Sthella dengan lembut ataupun sekedar memberikan sebuah kecupan di dahi. Begitu pula dengan Sthella, dia mulai menunjukkan sosok asli dirinya yang manja, rapuh di hadapan suaminya. Nampaknya mereka berdua sangat menikmati liburan mereka, sampai m
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen