Beranda / Horor / Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM / **BAB 2 “Dua Bayi dan Kutukan Gunung Lompoa”**

Share

**BAB 2 “Dua Bayi dan Kutukan Gunung Lompoa”**

Penulis: TRexMakassar
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-02 06:00:57

**BAB 2 — “Dua Bayi dan Kutukan Gunung Lompoa”**

**Part 1: “Nyanyian di Bawah Batu Darah”**

**Ringkasan:**

Ilham dibesarkan oleh Nyai Rayatri di desa rahasia. Lingkungan spiritual dan mistik membentuk naluri awalnya. Seekor kucing hitam misterius mulai mendekatinya — lalu berbicara dalam mimpi.

> *Langit baru saja selesai menangis. Kabut turun, menempel di ilalang seperti kutukan yang belum yakin ingin singgah.*

Di bawah batu darah — sebuah bongkahan granit kemerahan yang terbelah dua oleh petir seribu tahun lalu — seorang bayi menangis pelan. Tidak seperti tangis bayi biasa. Tangis itu… **bergaung.**

Melingkar tiga kali sebelum lenyap. Seperti suara ayam jantan yang menolak fajar.

Nyai Rayatri mendekat dengan langkah berat. Wanita tua itu membawa sepiring tanah liat, secangkir air sumur buta, dan sehelai kain kuning yang sudah pudar seperti ingatan masa mudanya.

> “S

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   **BAB 5 — “Ritual Darah Kembar”**

    **BAB 5 — “Ritual Darah Kembar”***Part 1: “Ancaman Kelabang Hitam”****Ringkasan:**Roh Kelabang Hitam yang pernah mencuri Aaron di malam kelahirannya muncul kembali—kali ini tidak sebagai pengintai, tetapi sebagai ancaman nyata. Aaron dan Ilham, tanpa tahu siapa mereka satu sama lain, dipaksa bertarung berdampingan.> *Ada roh yang menunggu. Ada roh yang bersembunyi. Tapi ada juga yang menunggu hanya untuk menghancurkan. Dan ia tidak menunggu lagi.*Tiga hari setelah Pasar Roh, langit berubah aneh.Di Timur, awan membentuk **pola kelabang** yang tak kunjung bergerak.Di Barat, tanah retak seperti kulit orang tua yang menyembunyikan luka lama.Di tengah-tengah—di perbatasan tempat dunia roh dan dunia manusia tipis—**sebuah suara muncul dalam mimpi banyak orang:**> “Yang tertukar harus ditebus. Yang disimpan harus dikembalikan.”

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   *BAB 4 — “Pertemuan di Pasar Roh”**

    *BAB 4 — “Pertemuan di Pasar Roh”****Part 1: “Misi yang Berbeda”****Ringkasan:**Aaron dan Ilham, kini berusia 19 tahun, menjalani misi berbeda dari dua dunia yang bertolak belakang. Tapi tanpa mereka sadari, kedua misi itu mengarah ke tempat yang sama: Pasar Roh — sebuah lokasi bawah tanah tempat roh dijual, ditukar, bahkan dikorbankan.> *Langit barat menua lebih cepat dari langit timur. Karena di barat, orang menyembunyikan dosa di dalam tanah. Tapi di timur… dosa dibiarkan tumbuh di udara.*### 🟥 Di sisi timur:**Tebing Timur — Kamp Kultivasi Dalam**Aaron berdiri di hadapan tiga orang tua berjubah giok gelap, pemegang kuasa atas keputusan misi dunia kultivasi. Di belakang mereka, **formasi roh berbentuk cakra kembar** berputar pelan di udara, menyimbolkan sistem klasifikasi ancaman.> “Kau,” kata Tetua Ling, “dikirim bukan u

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   **BAB 3 “T-Rex Kecil dan Sang Ayam Kampung”**

    📖 **BAB 3 “T-Rex Kecil dan Sang Ayam Kampung”****Part 1: “Didikan Biksu Taji Kun”****Ringkasan:**Aaron menjalani masa pelatihan di bawah pengawasan Biksu Taji Kun — seorang guru keras yang tidak percaya pada kasih sayang. Latihannya brutal, tapi efektif. Aaron mulai menyadari bahwa dia **bukan seperti murid lain.**---> *Embun turun dengan lambat di Tebing Timur. Seolah waktu enggan menyentuh tempat itu terlalu cepat — seperti takut membangunkan sesuatu.*---Anak-anak di kamp kultivasi bangun sebelum fajar. Tapi **tidak dengan alarm, atau gong, atau suara pelatih.**Mereka bangun karena… bau.**Bau darah.**Setiap pagi, **Biksu Taji Kun** menyiapkan satu baskom penuh darah babi hutan yang dicampur bunga busuk dan cairan Spirit Beast mati. Ia menyiramkannya ke tengah pelataran batu. Lalu berkata:> “Yang tidak tahan aroma kematian, tidak layak belajar

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   **BAB 2 “Dua Bayi dan Kutukan Gunung Lompoa”**

    **BAB 2 — “Dua Bayi dan Kutukan Gunung Lompoa”****Part 1: “Nyanyian di Bawah Batu Darah”****Ringkasan:**Ilham dibesarkan oleh Nyai Rayatri di desa rahasia. Lingkungan spiritual dan mistik membentuk naluri awalnya. Seekor kucing hitam misterius mulai mendekatinya — lalu berbicara dalam mimpi.> *Langit baru saja selesai menangis. Kabut turun, menempel di ilalang seperti kutukan yang belum yakin ingin singgah.*Di bawah batu darah — sebuah bongkahan granit kemerahan yang terbelah dua oleh petir seribu tahun lalu — seorang bayi menangis pelan. Tidak seperti tangis bayi biasa. Tangis itu… **bergaung.**Melingkar tiga kali sebelum lenyap. Seperti suara ayam jantan yang menolak fajar.Nyai Rayatri mendekat dengan langkah berat. Wanita tua itu membawa sepiring tanah liat, secangkir air sumur buta, dan sehelai kain kuning yang sudah pudar seperti ingatan masa mudanya.> “S

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   **BAB 1: ASAL DARAH YANG TERBELAH**

    **BAB 1: ASAL DARAH YANG TERBELAH** **Part 1: "Taman Roh yang Terlarang"****Ringkasan:** Pembukaan di dimensi roh sebelum waktu manusia. Pengenalan Roh Penjaga Hutan (ayah) dan atmosfer dunia roh.**Part 1: "Taman Roh yang Terlarang"**> *Langit tak berwarna. Tanahnya bukan debu, bukan tanah, tapi gema dari sesuatu yang pernah hidup. Tidak ada waktu. Tidak ada matahari. Hanya diam. Tapi di dalam diam itu—roh—bernafas.*Taman Roh itu tidak tumbuh dari akar, melainkan dari ingatan para leluhur yang tidak pernah disebut dalam doa. Pepohonan di sana tidak menyerap cahaya, karena cahaya tidak pernah datang. Mereka menyerap isyarat: desah napas, lenguh sunyi, dan desir niat yang belum selesai.Di tengah-tengah taman itu, berdiri satu makhluk: **Roh Penjaga Hutan Pati**.Ia tidak punya wajah, hanya kepala berbentuk topeng kayu tua, terbelah sedikit di dahi seperti disayat angin. Tubuhnya panjang dan melengkung seperti akar beringin, dan ketika ia bergerak, bumi roh memantul pelan, seperti

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   Tantangan itulah yang membuat kita tumbuh

    Azan dan Zahra bersiap dengan keyakinan yang besar, bersandar pada semua pelajaran yang telah mereka terima dari Ustadz Abdullah, orang tua mereka, dan juga pengalaman latihan keras di padepokan. Sebelum keberangkatan mereka, di hadapan orang tua dan semua yang hadir di padepokan, Azan dan Zahra mengulurkan tangan, masing-masing melafalkan doa perlindungan dan kekuatan yang pernah diberikan oleh Ustadz Abdullah dan semua wali gaib yang mengawasi mereka.Azan memandang wajah-wajah penuh kasih di sekelilingnya, terutama pada Aaron dan Aisyah, yang terlihat campur aduk antara haru dan bangga. "Ayah, Ibu, semua… ini bukanlah perpisahan. Kami hanya melanjutkan perjalanan yang sudah Ayah dan Ibu mulai," kata Azan dengan nada tegas.Aaron tersenyum dan memegang bahu Azan dengan erat. “Anakku, kekuatan bukan hanya soal apa yang bisa kau lakukan. Kekuasaan terbesar adalah menjaga keseimbangan dan kebijaksanaan dalam setiap langkah. Ingatlah itu.”Zahra

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status