Home / Horor / Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM / Menolong Pak Harjo mantan dukun kegelapan Sakti

Share

Menolong Pak Harjo mantan dukun kegelapan Sakti

Author: TRexMakassar
last update Last Updated: 2024-08-31 03:32:53

Setelah beberapa hari berlalu, Aaron dan ILHAM merasa bahwa perjalanan mereka ke rumah Hendra Wijaya dan pelaporan kepada Ustadz Abdullah telah membawa mereka lebih dekat pada tujuan mereka. Namun, ketenangan mereka tidak bertahan lama. Sebuah berita buruk segera datang, membuat mereka kembali menghadapi situasi yang menegangkan.

Pada pagi hari yang tenang, ketika matahari baru saja muncul di balik horizon, Aaron dan ILHAM menerima pesan mendesak dari Pak Harjo. Pesan tersebut dikirim melalui salah satu dari beberapa perewangan yang pernah menjadi pengikut Harjo, yang sekarang tampaknya bekerja sama dengan mereka dalam misi untuk melawan kejahatan. Pesan itu tiba melalui seorang utusan berbadan manusia, namun dengan wajah yang tampak sedikit tidak biasa, seolah-olah ada sesuatu yang lebih dari sekadar manusia biasa.

Pak Harjo, mantan dukun sakti yang sekarang telah memeluk Islam sepenuhnya, telah melakukan perubahan besar dalam hidupnya. Setelah pertemuannya dengan Aaron dan ILHAM, dia menyadari kekeliruan jalannya yang lama dan bertekad untuk menggunakan ilmunya untuk kebaikan. Namun, dia sekarang berada dalam situasi yang sangat sulit.

"Assalamu’alaikum, Aaron dan ILHAM," kata utusan tersebut dengan suara lembut dan penuh rasa hormat. “Saya adalah utusan dari Pak Harjo. Beliau meminta saya untuk menyampaikan kabar mendesak kepada kalian.”

Aaron dan ILHAM duduk di ruang tamu rumah mereka, memandang serius kepada utusan tersebut. ILHAM mengangguk dan berkata, "Silakan sampaikan pesan dari Pak Harjo."

Utusan itu mengeluarkan sebuah benda dari dalam jubahnya—sebuah batu kecil yang bersinar lembut. “Pak Harjo sedang menangani kasus yang sangat sulit saat ini. Beliau telah menyembuhkan beberapa orang dari keluarga yang terkena santet, tetapi masalah utama adalah gadis cantik yang memiliki kekuatan turunan. Jiwanya telah diculik ke alam lain, dan tubuhnya sekarang penuh dengan banyak makhluk kuat yang merasuki dirinya.”

Aaron terkejut mendengar informasi ini. “Apa maksudnya, makhluk-makhluk itu? Dan di alam mana jiwa gadis itu diculik?”

Utusan itu melanjutkan, “Pak Harjo sedang berusaha keras untuk menyembuhkan gadis tersebut, tetapi banyak makhluk jahat telah memasuki tubuhnya. Beliau sudah terluka parah karena usaha menyembuhkan dan melawan makhluk-makhluk itu. Beliau meminta bantuan kalian karena situasinya semakin buruk, dan beliau merasa kewalahan.”

ILHAM memandang Aaron dengan cemas. “Apa yang harus kita lakukan? Jika Pak Harjo sampai terluka parah, itu berarti kita juga harus bertindak cepat.”

Aaron mengangguk serius. “Kita perlu pergi ke tempat Pak Harjo berada dan melihat bagaimana kita bisa membantu. Jika gadis itu memiliki kekuatan turunan yang kuat, kita harus mencari cara untuk membebaskan jiwanya dari penculikan dan mengusir makhluk-makhluk itu.”

Utusan itu mengangguk setuju. “Pak Harjo telah memberikan petunjuk lokasi tempat beliau sedang bertempur. Lokasi itu terletak di sebuah desa terpencil di pinggiran kota, di mana terdapat sebuah rumah tua yang telah lama ditinggalkan.”

Aaron dan ILHAM segera mempersiapkan diri untuk berangkat. Mereka memastikan bahwa mereka membawa semua peralatan yang diperlukan, termasuk tasbih yang telah didoakan oleh Ustadz Abdullah, serta beberapa benda spiritual yang mereka miliki. Mereka juga memeriksa ulang doa-doa dan amalan yang telah diajarkan oleh Ustadz Abdullah untuk memastikan bahwa mereka siap menghadapi situasi yang akan datang.

Setelah mempersiapkan semua perlengkapan, mereka meninggalkan rumah mereka dan menuju lokasi yang disebutkan oleh utusan tersebut. Perjalanan menuju desa terpencil itu tidak mudah. Jalanan yang berliku dan suasana yang semakin sepi membuat perjalanan mereka terasa semakin menegangkan.

Ketika mereka akhirnya tiba di desa tersebut, suasana di sekitar rumah tua yang ditunjukkan terasa sangat menakutkan. Rumah itu berdiri dalam keadaan rusak dan sepi, dikelilingi oleh pepohonan yang tampak seperti tangan-tangan kering yang menggapai. Udara di sekitar rumah terasa dingin dan berat, menandakan adanya energi negatif yang kuat di tempat itu.

Aaron dan ILHAM memasuki rumah tua dengan hati-hati. Mereka bisa merasakan kehadiran makhluk-makhluk jahat di sekitar mereka. Suara-suara aneh dan bisikan yang tidak bisa dijelaskan membuat suasana semakin menegangkan.

Di dalam ruangan yang gelap dan lembab, mereka menemukan Pak Harjo dalam keadaan terbaring lemah. Tubuhnya dipenuhi luka-luka dan terlihat sangat kelelahan. Di sekelilingnya, mereka bisa melihat jejak energi gelap yang menunjukkan bahwa makhluk-makhluk jahat telah menguasai tempat tersebut.

“Aaron, ILHAM, kalian datang tepat pada waktunya,” ujar Pak Harjo dengan suara yang lemah. “Aku sudah berusaha sekuat tenaga untuk membantu gadis itu, tetapi kekuatan makhluk-makhluk ini terlalu besar. Aku membutuhkan bantuan kalian untuk membebaskan jiwanya dan mengusir makhluk-makhluk ini dari tubuhnya.”

Aaron dan ILHAM segera menyusun strategi. Mereka tahu bahwa mereka harus bertindak cepat untuk menyelamatkan gadis itu. Dengan memanfaatkan ilmu dan doa yang mereka miliki, mereka mulai memfokuskan energi mereka untuk melawan makhluk-makhluk jahat dan mencari jalan untuk menyelamatkan jiwa gadis tersebut.

Dalam prosesnya, mereka melakukan ritual pembersihan dan penyucian yang intens. Mereka membaca doa-doa yang kuat, berusaha untuk menciptakan perisai spiritual yang dapat melindungi mereka dari serangan makhluk jahat. Selama pertarungan spiritual ini, Aaron dan ILHAM merasakan ketegangan yang sangat besar. Mereka harus berjuang melawan energi gelap yang sangat kuat, sementara Pak Harjo terus memberikan arahan dan bantuan dengan sisa tenaga yang dimilikinya.

Setelah berjam-jam bertempur melawan makhluk-makhluk jahat, Aaron dan ILHAM akhirnya berhasil mengusir sebagian besar dari mereka. Namun, mereka tahu bahwa tugas mereka belum selesai. Mereka harus memastikan bahwa jiwa gadis itu benar-benar bebas dan kembali ke tubuhnya.

Dengan bantuan Pak Harjo, mereka melanjutkan usaha mereka untuk menemukan dan menyelamatkan jiwa gadis tersebut dari alam lain. Mereka menggunakan ilmu yang telah mereka pelajari dan berdoa dengan penuh keyakinan, berharap agar usaha mereka membuahkan hasil.

Ketika akhirnya mereka berhasil menyelamatkan jiwa gadis tersebut dan mengembalikannya ke tubuhnya, suasana di dalam rumah tua itu mulai berubah. Energi gelap yang sebelumnya menguasai tempat itu perlahan-lahan memudar, digantikan oleh rasa damai dan ketenangan.

Pak Harjo, meskipun masih lemah, terlihat lega dan bersyukur. “Terima kasih, Aaron dan ILHAM. Kalian telah melakukan hal yang sangat penting dan membantu menyelamatkan jiwa yang sangat berharga. Aku merasa sangat bersyukur memiliki kalian sebagai teman dan rekan dalam perjuangan ini.”

Aaron dan ILHAM merasa puas dengan hasil usaha mereka. Meskipun perjalanan mereka penuh dengan tantangan dan bahaya, mereka tahu bahwa mereka telah melakukan hal yang benar. Mereka merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan berikutnya, dengan tekad yang lebih kuat untuk terus menegakkan kebenaran dan melawan kejahatan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   Tantangan itulah yang membuat kita tumbuh

    Azan dan Zahra bersiap dengan keyakinan yang besar, bersandar pada semua pelajaran yang telah mereka terima dari Ustadz Abdullah, orang tua mereka, dan juga pengalaman latihan keras di padepokan. Sebelum keberangkatan mereka, di hadapan orang tua dan semua yang hadir di padepokan, Azan dan Zahra mengulurkan tangan, masing-masing melafalkan doa perlindungan dan kekuatan yang pernah diberikan oleh Ustadz Abdullah dan semua wali gaib yang mengawasi mereka.Azan memandang wajah-wajah penuh kasih di sekelilingnya, terutama pada Aaron dan Aisyah, yang terlihat campur aduk antara haru dan bangga. "Ayah, Ibu, semua… ini bukanlah perpisahan. Kami hanya melanjutkan perjalanan yang sudah Ayah dan Ibu mulai," kata Azan dengan nada tegas.Aaron tersenyum dan memegang bahu Azan dengan erat. “Anakku, kekuatan bukan hanya soal apa yang bisa kau lakukan. Kekuasaan terbesar adalah menjaga keseimbangan dan kebijaksanaan dalam setiap langkah. Ingatlah itu.”Zahra

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   Raden Mahesa, penguasa bayangan

    Setelah pertempuran besar yang mereka menangkan di dalam kuil, Azan dan Zahra akhirnya melangkah keluar dengan sisa-sisa kekuatan yang masih terasa di sekitar mereka. Hembusan angin malam berhembus pelan, seolah mengucapkan selamat kepada mereka atas kemenangan yang telah mereka raih. Tetapi di sisi lain, ada keheningan yang tidak biasa di sekitar, yang membuat mereka merasa ada sesuatu yang tidak selesai.Zahra menyeka peluh di dahinya, lalu memandang kakaknya dengan cemas. “Kak, meskipun kita berhasil mengalahkan sosok itu, aku merasa bahwa ini bukanlah akhir dari semuanya.”Azan terdiam sesaat, memandang ke arah kuil yang semakin suram di belakang mereka. "Aku merasakan hal yang sama. Energi kegelapan yang selama ini kita rasakan masih ada di dunia ini, meskipun sosok itu telah hancur. Ada yang lebih besar lagi di balik semua ini, dan kita harus siap menghadapi apa pun yang datang.”Dengan tekad yang semakin kuat, mereka melanjutkan perjalan

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   Ancaman gaib

    Ketika Azan dan Zahra keluar dari gua, mereka disambut dengan ketenangan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Energi yang sebelumnya bergejolak di sekitar pegunungan itu kini berangsur damai, dan suara angin yang mengalun membawa bisikan ketenangan yang hampir magis. Keduanya duduk di tepi tebing, menikmati pemandangan hamparan hijau yang luas di bawah mereka.“Rasanya seperti beban besar baru saja diangkat dari bahu kita,” kata Zahra sambil memandang jauh ke cakrawala.Azan tersenyum, menoleh pada adiknya yang tampak tenang. “Kau benar, Zahra. Tapi perjalanan kita belum selesai. Kita masih punya banyak tanggung jawab dan janji untuk menegakkan keseimbangan di dunia ini.”Zahra menatap kakaknya dengan penuh kesungguhan. “Aku siap, Kak. Apa pun yang terjadi, kita akan melakukannya bersama-sama.”Mereka beristirahat sebentar, lalu mulai menuruni gunung untuk melanjutkan perjalanan. Selama perjalanan, mereka mendap

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   osok gaib berwujud pria tua

    Setelah pertempuran sengit di desa kecil yang diteror oleh Bayangan Kelam, Azan dan Zahra melanjutkan perjalanan mereka ke arah barat, melewati hutan belantara yang dipenuhi suara-suara burung eksotis dan pohon-pohon raksasa yang menjulang tinggi. Keduanya merasakan sesuatu yang berbeda—seperti keberanian baru yang membara dalam diri mereka. Bayangan Kelam yang baru saja mereka hadapi hanyalah permulaan dari serangkaian tantangan yang akan datang.Selama perjalanan, Azan dan Zahra semakin memperkuat ikatan kekuatan mereka. Meskipun usia mereka masih muda, kemampuan mereka jauh melebihi siapa pun yang pernah mereka kenal, bahkan ayah dan ibu mereka, Aaron dan Aisyah. Berkat bimbingan sejak dini, keduanya telah memahami cara menggabungkan kekuatan mereka dengan efisien, menciptakan energi yang sangat dahsyat yang bahkan dapat menghancurkan makhluk-makhluk gaib yang lebih tua dan kuat.Suatu malam, ketika mereka beristirahat di tepi sebuah danau yang tenang dan berk

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   Perjalanan Azan & Zahra

    Azan dan Zahra terus berjalan melintasi berbagai daerah. Setelah sebulan meninggalkan padepokan, mereka telah melewati hutan-hutan lebat, lembah-lembah curam, dan desa-desa kecil yang terkadang dihuni oleh manusia dan kadang-kadang oleh makhluk-makhluk gaib. Mereka belajar untuk membedakan mana yang nyata dan mana yang ilusi, mengandalkan insting, latihan, serta kekuatan batin yang mereka peroleh selama bertahun-tahun. Perjalanan mereka menjadi tidak hanya perjalanan fisik, tetapi juga batiniah.Suatu malam yang tenang, mereka tiba di sebuah desa kecil di tepi sungai yang luas dan deras. Saat mereka masuk ke desa, mereka melihat bahwa tempat itu tampak sangat sepi, seperti semua penduduknya hilang atau bersembunyi.Zahra melihat ke sekeliling dan bergidik. "Azan, tempat ini aneh. Rasanya… seakan ada sesuatu yang menunggu di balik bayangan."Azan menatap lurus ke depan, seolah merasakan hal yang sama. "Ya, Zahra. Aku juga merasakannya. Seperti ada sesuatu

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   Perpisahan dan Petualangan Baru

    Angin pagi berhembus lembut di padepokan. Di halaman utama, Zahra dan Azan berdiri tegak, siap memulai perjalanan panjang yang sudah lama mereka rencanakan. Usia mereka kini sepuluh tahun, namun kekuatan dan kebijaksanaan mereka sudah melampaui siapa pun di sekitarnya. Semua orang di padepokan, termasuk Aaron, Aisyah, ILHAM, Ustadz Abdullah, Samira, dan Putri Khadijah, berkumpul untuk mengantar mereka pergi.Aaron memandang kedua anaknya dengan tatapan campuran antara bangga dan cemas. "Kalian yakin ingin melakukan ini sendirian?" Azan tersenyum kecil, matanya memancarkan ketenangan. "Ayah, perjalanan ini adalah sesuatu yang harus kami lakukan. Ada jawaban di luar sana yang hanya bisa kami temukan sendiri." Aisyah menarik napas panjang, mencoba menyembunyikan kekhawatirannya. "Tapi kalian masih begitu muda…" Zahra melangkah maju dan menggenggam tangan ibunya. "Kami sudah siap, Ibu. Dan kami tidak akan benar-benar pergi tanpa meninggalkan sesuatu." Azan mengangkat tangannya, dii

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status