Share

Bab 15

Tampak tiga orang pria, salah satu Bang Rozak yang tengah berjalan menuju lokalisasi dari jalan setapak yang akan kami lalui, untung kami bisa menghindar. Tidak terbayang jika kami kepergok sedang berusaha kabur. Dito memegang tanganku begitu erat, bahkan mencengkeram. Sepertinya dia juga begitu takut. Aku bernapas lega ketika ketiga lelaki itu sudah berlalu.

"Dito, lepasin tangan Kakak. Bang Rozaknya sudah pergi," kataku.

"Aku nggak takut sama Bang Rozak, Kak."

"Terus kenapa kau Pengan tangan Kakak kuat-kuat?" 

"Aku takut sama yang menghuni batang kemiri ini, Kak. Katanya kalau malam suka bergelantungan," katanya sambil nanar menatap ke atas.

"Hiiii, ada tuh di atas!" pekikku.

"Haaaa!!!" Dito berlari kencang meninggalkan aku dengan barang-barangnya.

Aku menyusulnya dengan kepayahan membawa barang yang begitu banyak, nyesal aku menakut-nakutinya. 

"Tadi kudengar di sini yang teriak." sebuah suara cukup kencang mengage

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status